Bukan mendramatisir, tapi Hoseok menganga melihat luka sayatan di lengan kanan Jackson, lilitan perban yang sudah rapi sengaja dibuka untuk memperlihatkan bagaimana bentuk sayatan kepada Hoseok.
Lima menit lalu, Hoseok lah yang lebih dulu menceritakan peristiwa aneh yang menimpa Rosie dan itu terjadi hanya di lokasi tertentu—yang berkaitan dengan keluarga Kim.
Pertama: terjadi di villa keluarga Kim, saat Rosie menginap bersama Taehyung, dan yang kedua: setiap malam hari saat hendak tidur di dalam rumah keluarga Kim, karena sementara Rosie tidur disana.
Reaksi Jackson saat itu bisa sangat tenang. Mungkin karena ia juga mengalami apa yang Rosie alami.
"Sakit tidak lukamu?"
"Tidak." Jawab Jackson lugas.
Mana ada luka yang tidak sakit. Melihatnya saja rasanya sudah ngiu menembus saraf-saraf di tubuh. Apalagi orang itu yang mengalami lukanya.
"Serius?" Hoseok bertanya, karena sangat-sangat-sangat tidak percaya.
"Iya. Kau pegang saja. Makanya tidak ku jahit, karena tidak sakit." Didorongnya lengan itu ke depan wajah Hoseok, tetapi Hoseok malah menutup matanya ngeri.
"Leluhur dari pihak keluarga Park memberikan peringatan padaku, tentang pernikahan Rosie dan Taehyung. Si kakek kumis biola itu datang-datang malah memarahi ku. Lalu aku harus bagaimana????"
"Kita bermimpi kejadian aneh yang sama, saat itu semua orang kecil dan kondisi keadaan mengerikan, hanya aku yang bertubuh raksasa dan menginjak lautan. Kau juga bermimpi yang sama. Tepat diakhir mimpi ada suara dan memintaku menemui seseorang bernama Jung Hoseok dan ada sangkut pautnya dengan pernikahan keturunan terakhir. Lalu kita berdua terkoneksi secara tidak langsung karena mimpi yang sama."
"Hmm, sudah tidak perlu kita bahas lagi, urusan itu sudah selesai tiga tahun lalu, toh keadaan keluarga mereka seperti semula. Kau tahu Jack, ada yang belum ku ceritakan padamu." Sambung Hoseok.
Setelah melihat sendiri yang Rosie alami belakangan ini, tidak mungkin lagi untuk menutupi rahasia antara dirinya dengan Victor ayah Taehyung. Siapa tahu, semuanya berkesinambungan dan saling berkaitan. Terlebih Jackson dan Rosie sama-sama mengalami hal aneh.
"Dulu sekali, ayahku menuliskan kisah pelanggaran keturunan ke-empat di keluarga Kim, kau baca saja, mulutku lelah membaca sebanyak ini." Disuguhkan sebuah buku kuno ditulis dengan tinta celup kuno yang terbuat dari bulu burung elang laut, kertasnya juga sudah kusam.
Jackson membuka isinya penasaran, dibantu oleh Hoseok di halaman berapa inti masalah yang harus dicari tahu. Saat di halaman terakhir dari tulisan itulah, ujung pembatas kertas, terdapat sedikit sisa kertas, berarti memang ada kertas yang dirobek paksa.
"Oh iya, kau benar ceritanya terputus." Jackson mengulangi membaca pelan-pelan dari awal tulisan, secara lamban. Tidak mau salah memahami isi cerita.
"Hmm, kita dikejar kematian beruntun nantinya jika Rosie belum hamil juga, tapi masing-masing leluhur justru keluar menolak dan berusaha ikut campur dengan urusan keturunan mereka, setelah mengetahui tentang kewajiban 'hamil', kau tahu...leluhur Rosie memintaku agar menikahkan Rosie dengan Jimin."
"Jimin." Tanya Hoseok.
"Iya, coba kau ramal dan lihat garis hidup Jimin seperti apa. Aku sudah melakukannya. Kenapa biasa saja ya, tidak terlihat apa-apa dari yang aku terawang. Jimin berdarah Park juga seperti Rosie. Tapi dari keturunan yang berbeda. Kekuatan semenda-nya itu di atas Rosie, leluhurnya dulu perdana menteri di masa lalu."
"Tuliskan saja namanya, tanggal lahirnya. Akan ku cari tahu."
❄️❄️❄️
Alarmnya sudah berbunyi puluhan kali, mati-berbunyi lagi. Baru berhenti setelah tangan Rosie yang menekan untuk mematikannya.
Kemarin malam, ia baru bisa memejamkan mata dan tertidur setelah dini hari sudah hampir pukul dua pagi, karena itulah bangunnya selalu terlambat.
Rosie mengerjap, dan memandangi silau ke arah tirai jendela, yang sudah terang. Jendelanya masih terkunci.
"ASTAGAAAA, " Rosie terduduk melihat keadaan di sekelilingnya, termasuk ke sisi samping tempat tidur dengan tubuhnya yang masih telanjang, kemarin sangat ketakutan sampai tidak berani mengambil pakaiannya yang ada di lantai.
Taehyung sudah bangun, dan tidak ada di dalam kamar.
Pintu kamar masih tertutup, pintu kamar mandi juga tertutup.
"Taehyuuuung." Teriak Rosie lembut seraya menurunkan satu persatu kakinya ke lantai berjalan teratur lurus ke pintu kamar mandi, lalu diketuknya pintu kamar mandi beberapa kali. Tidak ada yang menyahut. Gagang pintu yang menjulang tinggi di dorong ke depan. Kosong, tidak dikunci.
"Dia sudah pergi bekerja ya, aku tidak dibangunkan. Sudah jam berapa ini?"
Selalu panik belakangan, buku-buku jari Rosie mencengkram rambutnya di sisi kiri dan kanan. Was-was melihat ke jam digital yang terus berganti-ganti angkanya.
"Matilah akuuuu. Sudah terlambat." Rosie langsung buru-buru masuk ke dalam kamar mandi untuk mandi cepat ala angsa.
Semoga kalian nanti gak pada sebel sama Taehyung. Ada satu tindakan dia agak bikin lumayan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Di Bawah Selimut⚡TaeRosé [END]
Fanfiction[M] Keluarga besar Kim dan keluarga besar Park, merupakan musuh bebuyutan sejak tujuh keturunan yang lalu. Tetapi anehnya terjadi hal buruk menimpa mereka seperti krisis dan seringnya muncul masalah dalam keluarga yang belum pernah terjadi sebelumny...