Sudah wangi, dan bersih tubuh dari keringat, debu dan sebagainya yang terbawa ke rumah. Lalu, keduanya duduk di ruang tamu.
Makan malam yang dibeli Taehyung, semuanya dibawa kemari. Selain makanan, terdapat kertas kosong dan dua pena. Satu dipegang Rosie dan satunya lagi milik Taehyung.
Jika ada orang tua mereka masing-masing disini, pasti sudah ditegur karena makan dan melakukan pekerjaan itu harus dilakukan terpisah bukan digunggung menjadi satu seperti sekarang.
"Untuk pakaian kotor dipisahkan saja, nanti ambil satu lagi keranjang di ruangan mesin cuci."
Rosie menulis di kertas yang Taehyung ucapkan padanya.
"Jika salah satu dari kita memasak, saling memberikan kabar supaya tidak membeli makanan di luar."
"Oke." sahut Rosie masih menulis setiap kata dengan rapi di kertas
"Ada tambahan lagi tidak?" Taehyung melempar pertanyaan.
"Membersihkan rumah. Biar aku lakukan di hari jumat atau sabtu bagaimana?" Keinginan Rosie pribadi, hitung-hitung sebagai balas jasa tinggal dan merepotkan Taehyung.
Kepala suaminya sibuk celingukan, matanya melihat keadaan di luar ruang keluarga, rumah Taehyung memiliki dua lantai yang mana rumahnya ini besar. Halamannya juga luas.
"Berdua saja kita kerjakan. Bisa pingsan jika kau yang melakukan sendirian."
"Oke, terima kasih." Rosie sudah menaruh pena dan kertas di samping kursinya.
"Selamat makan." Ucap suaminya, dan kepala Rosie mengangguk. Mereka makan bersama tanpa ada yang mau bicara, jadi cepat selesai makan, cepat juga untuk tidur. Sepuluh menit berlalu tanpa interupsi, tanpa obrolan, sunyi dan hening.
Semua perkakas makan dibawa kembali ke dapur. Keduanya masih juga tidak bicara. Rosie mengekor di belakang tubuh Taehyung yang menaruh peralatan makan di westafel dapur, memasang sarung tangan, dan menyalakan keran. Iris mata Rosie berkeliaran mencari sarung tangan lain, barangkali ada.
Bingo, ia menemukan dan warnanya lucu, merah muda.
"Barang-barang yang warna seperti ini pasti ibu yang membeli ya. Hehe."
"Iya, ibu menyukai semua warna. Jika kau melihat koleksi-koleksinya pasti kepalamu langsung pusing." Sahut Taehyung sambil tersenyum. Rosie ikut tersenyum sambil memakai sarung tangan karet panjang cepat dan fokus membantu Taehyung.
Kompak mencuci piring, membilas piring, gelas, sendok garpu. Sampai tidak ada bau-bau yang tidak enak di bagian piring dan benda lainnya. Semuanya ditempatkan di rak khusus supaya airnya tidak menempel di piring. Sebelum disusun kembali nantinya di kabinet atas atau bawah.
"Mau minum susu sebelum tidur, tapi hanya ada susu coklat sih." Tawar Taehyung sambil melepas sarung tangan lalu berjalan menuju kabinet atas untuk mengambil gelas.
"Eh...aku minum multivitamin dari ibumu saja, hampir lupa." Sanggah Rosie yang berjalan menuju ke kulkas. Dan mencari-cari kotak yang dimaksud.
Taehyung yang sudah membuka pintu kabinet atas menoleh pada istrinya yang sibuk mencari-cari sesuatu di dalam kulkas.
"Tae, banyak bahan baku masakan, sayang jika tidak digunakan. Sebaiknya sarapan nanti aku sempatkan memasak. Boleh tidak?"
Kepala Taehyung mengangguk, dan menghampiri istrinya, "ketemu multivitamin nya?"
"Banyak sekali isinya, yang mana bentuk multivitamin nya?" Keluh Rosie bingung, Taehyung akhirnya ikut turun tangan membantu. Keduanya mencari-cari yang mana benda seperti multivitamin itu.
Taehyung yang sudah mengenal dan memahami isi barang-barang di dalam kulkas langsung bisa mengenali benda yang tidak biasa. Ia mengeluarkan dua kotak, dan ternyata isinya cair.
"Satu untukmu kan?" Tangannya menyerahkan sekotak pada istrinya.
Rosie melihat dan memutar kotaknya, ternyata di dalamnya terdapat beberapa sachet. Jadi tinggal diminum saja. Lalu tangannya iseng membuka ujung bungkus, dan aromanya membuat hidung juga pikiran menjadi tenang. Mengecap sedikit dengan ujung lidahnya. Wajah Taehyung was-was, agak ngeri jika rasanya pahit.
"Enak, ini manis Tae. Coba buka satu milikmu."
"Benar manis? Tidak pahit?"
"Iya manis." Rosie sudah meneguk habis cairan ramuan sachet miliknya sambil tersenyum.
Melihat gelagat istrinya yang girang dan baik-baik saja, Taehyung merasa ini aman, ia merobek ujung bungkus dan meminumnya perlahan sampai habis.
"Iya, lumayan."
Rosie menaruh kotaknya lagi ke dalam kulkas, dan membantu juga kotak milik Taehyung. "Sekarang kita kemana?"
"Ke kamar saja, di kamarku ada televisi, kalau kau mau nonton silahkan, aku masih ada sedikit pekerjaan dari kantor, tapi tetap ku kerjakan di dalam kamar."
Hahahahaha....
KAMU SEDANG MEMBACA
Di Bawah Selimut⚡TaeRosé [END]
Fanfiction[M] Keluarga besar Kim dan keluarga besar Park, merupakan musuh bebuyutan sejak tujuh keturunan yang lalu. Tetapi anehnya terjadi hal buruk menimpa mereka seperti krisis dan seringnya muncul masalah dalam keluarga yang belum pernah terjadi sebelumny...