Keluarga besar Kim dan keluarga besar Park merupakan musuh bebuyutan sejak tujuh keturunan yang lalu. Kemudian terjadi hal buruk menimpa mereka seperti krisis, masalah internal dalam keluarga, masalah eksternal antar kolega terus menerus selama lima tahun terakhir. Puncaknya pada bulan purnama di hari Senin tanggal 11 Desember 2016.
Peramal yang turun temurun bekerja mengurus keluarga Park dan Kim sama-sama memberikan jalan keluar yang mencengangkan yakni masalah bisa selesai dengan penyatuan dua keluarga, dengan kata lain: harus menikahkan keturunan terakhir keluarga Kim dan Park. Jika tidak dilakukan maka kematian dalam keluarga secara berantai akan mengikuti mereka.
Mempersembahkan
Kim Taehyung
Seorang pria yang diberkati dengan wajah tampan, tapi tidak dengan perjalanan hidupnya. Beberapa hal yang ia lakukan atau pengambilan keputusan yang ia pilih, hampir membuat membahayakan nyawanya.
Tanpa sepengetahuan Taehyung, teenyata kedua orang tuanya membuat kesepakatan dengan keluarga Park musuh mereka.
Roseanne Park
Wanita yang diberkati dengan keberuntungan hingga memperoleh julukan "Lady Luck" bukannya bangga dan merasa tersanjung. Roseanne justru merasa risih.
Sebab-usaha, kerja keras yang ia lakukan seakan tidak ada gunanya karena julukan itu. Roseanne mengetahui perseteruan antar keluarganya dan keluarga Kim sejak usianya 3 tahun, namun pada usia 25 tahun mendapat permintaan aneh dari kedua orang tuanya. Bahwa ia harus menikah dengan putra terakhir dalam keluarga Kim.
❄️❄️❄️
3 tahun lalu sebelum pernikahan.
Tidak sempat mengurus dirinya sepulang bekerja, Roseanne sudah merasa risih mendengar suara ketukan pintu disertai suara lemah lembut ibunya.
"Astagaaa, aku belum menaruh pantat untuk duduk ibuuuu." Kakinya dihentakan sekaligus menggesekkan sandal bulunya sengaja di atas karpet bulu sambil merasa dongkol menuju pintu, dengan satu kali tarikan saja gagang tinggi berbentuk suling langsung membuat pintu kamar terbuka.
"Calon mertuamu sudah datang."
Kedua iris matanya semakin lebar, mulutnya pun terbuka sedikit dan menjatuhkan dagunya karena mendengar perkataan ibunya.
"Ibu serius. Aku merasa seperti diperjual belikan."
Nyonya Clare mendorong kedua bahu pelan-pelan dalam tiga kali dorongan, menghantarkan putrinya supaya melangkah mundur dan masuk lagi dalam kamar. Sedangkan Clare langsung pergi ke walk ini closet untuk mencari pakaian yang pantas dikenakan Roseanne malam ini.
"Aku tidak mau menikah ya ibuuu. Tega sekali." Rosie mengekor dan merengek seperti pada usia balita. Jawaban ibunya cukup dengan mengibaskan tangan di udara. Lalu berhenti setelah membuka salah satu lemari menggeser-geser setiap gaun yang tergantung dan tersusun rapi.
"Sebenarnya ibu tidak ingin menutupinya darimu, tapi karena permintaan ayah jadinya ibu tutup mulut."
"Menutupi apaaaaaa, tentang apalagi?" Rosie panik dan semakin was-was saja, sambil menggeser posisi tubuhnya dan berdiri sejajar dengan Clare. Menganalisa raut wajah ibunya.
Clare diam sejenak selama lima detik, lalu melepaskan satu persatu kancing blouse lengan panjang di tubuhnya pertama-tama dimulai dari bagian leher yang tertutup rapat. Lalu, mengeluarkan sedikit lengannya, dan bagian perut. Hasilnya, Rosie membuka lebar mulutnya, syok sambil menutupi kedua tangan di depan mulut.
"Oleskan salep yang diresepkan dokter, pasti akan ceat kering atau pergi kita pergi ke dokter kulit lain s-saja. Besok aku izin tidak masuk kerja..." Rosie panik sampai terbata-bata dan tidak bisa merangkai secara utuh kalimatnya, matanya sudah berkaca-kaca. "Ini sakit ya bu?"
Clare mengangguk, "semakin hari semakin sakit, pengobatan medis tidak berhasil mendeteksi sakit yang ibu derita. Ibu juga sudah lelah. Di dunia ini ada yang dinamakan hukum timbal balik. Apa yang kau lakukan pada orang lain, perbuatan itu akan kembali padamu. Kita tidak tahu kan perbuatan apa saja yang dilakukan para leluhur, kakek dan nenek mu di masa lalu."
Setelah mendengar ini, perasaan Rosie benar-benar remuk. Kadang ia merasa bak pahlawan kesiangan.
"Tunggu sebentar, aku mandi lima menit, ibu pilihkan saja pakaian untukku."
❄️❄️❄️
"Tanda tangan saja." Suara rendah dan datar Victor malah membuat Taehyung emosi, kepalanya mendadak sesak dan penuh. Melempar dokumen setelah selesai membacanya.
"A.k.u t.i.d.a.k m.a.u m.e.n.i.k.a.h t.i.t.i.k."
Nyonya Kim yang baru bergabung dengan nampan dan cangkir-cangkir indah kosong serta teko yang mengeluarkan asap tipis. Ada amplop besar berwarna putih di bawah nampan.
"Sama seperti ibumu ini yang tidak bisa mengerti–kenapa kau bisa meminum minyak gosok milik ayahmu, padahal dari aromanya saja sudah jelas itu bukan minuman, lalu kau hampir membuat pisau menusuk perutmu untungnya tidak terjadi mengenai perutmu tapi tergores di lengan saja dan tidak parah, dan kau hampir dijatuhi paku bumi saat memeriksa proyek. Belum lagi banyak hal di lainnya yang tidak ibu sebutkan. Ayah muntah darah kemarin." Runa menyodorkan amplop hasil pemeriksaan kesehatan ayahnya. Mengeluarkan hasil rontgen.
"Paru-paru ayah baik-baik saja. Hasil cek lab juga semuanya normal." Victor menambahkan.
Setiap detail informasi yang tertulis dari rumah sakit benar-benar Taehyung baca. Kadang ia ingin mempertahankan ego, tetapi kondisi yang terjadi semakin menyudutkannya ke bara api. Jika tidak dipadamkan sasarannya adalah tubuhnya yang akan terpanggang, atau ia memilih jalan lain untuk dapat melintasi bara api.
Doktrin mengenai keluarga Park yang beringas dan semena-mena, tidak memiliki hati nurani, selalu membuat hidup keluarganya tidak tenang sejak zaman dulu sebagai cerita legendaris. Tentu membuat Taehyung tidak pernah menyukai keluarga Park.
KAMU SEDANG MEMBACA
Di Bawah Selimut⚡TaeRosé [END]
Fanfiction[M] Keluarga besar Kim dan keluarga besar Park, merupakan musuh bebuyutan sejak tujuh keturunan yang lalu. Tetapi anehnya terjadi hal buruk menimpa mereka seperti krisis dan seringnya muncul masalah dalam keluarga yang belum pernah terjadi sebelumny...