"ahhhh ternyata begini rasanya menikmati pantai," ungkap Arthur yang sedang tiduran santai di kursi panjang yang berada di balkon kamarnya yang mengarah pantai dan tak lupa dengan kaca mata hitam yang bertengger di hidung mancungnya.
Arthur sedang menikmati senja pertamanya disini. Sebenarnya bukan pertama juga sih karena sepertinya Arthur pernah merasakan tapi itu dulu dan Arthur tak mengingatnya, Arthur tak pernah merasakan dan menikmati waktu senja bagaimana.
Bagaimana bisa lupa merasakan atau tidak bisa menikmati waktu senja kalau waktu sepanjang harinya hanya diisi dengan kerja, kerja, dan kerja.
Sampai saat Arthur sedang benar-benar menikmati waktunya ada yang menggangu kenikmatannya.
"Boss."
"Ada apa?" Arthur yang hanya melirik sekilas Indra dibalik kaca matanya setelah itu Arthur kembali memejamkan matanya untuk menikmati angin dari pantai yang menerpa wajahnya.
"Saya mau memberi tahu kalau saya memiliki kunci cadangan kamar ini," lapor Indra menjelaskan bagaimana dia bisa masuk tanpa Arthur yang membukanya.
"Apakah boss mau mengisi acara nanti malam untuk memberikan sepatah dua kata untuk karyawan?" tanya Indra kala Arthur sepertinya tidak merespon balik laporannya tersebut.
"Acaranya nanti malam setelah makan malam?" lanjut Indra memberikan ketepatan acara.
"Kau saja," jawab Arthur singkat.
Sampai saat ini Arthur masih belum paham dengan dirinya sendiri sampai-sampai datang kesini setelah beberapa tahun tidak pernah menghadiri acara ini.
Arthur tak tahu sebenarnya tujuannya kesini untuk apa. Jika untuk refreshing atau bersenang-senang Arthur bisa memilih tempat yang lebih bagus dan lebih mahal dari tempat ini.
Arthur bisa pergi keluar negeri hanya untuk bersantai-santai menikmati hari liburnya kala kantor mengadakan gathering.
Tapi Arthur disini, mengikuti gathering tapi sepertinya lebih tepatnya hanya datang tanpa mengikuti acara.
Tetapi walaupun seperti itu Arthur tetap tak tahu apa yang ada dalam benaknya saat akan datang kesini.
Dan yang lebih membingungkan lagi Arthur tak tahu apa yang akan dia lakukan disini.
Karena memang selama Arthur menjabat di kantornya Arthur sama sekali tak pernah mengikuti acara gathering ini.
Datang tidak pernah apalagi untuk memberikan sepatah dua patah untuk karyawannya saat gathering.
Arthur menganggap kalau acara gathering ini khusus untuk karyawannya saja, Arthur terlalu malas untuk mengikuti acara ini.
Lebih baik Arthur mengisi waktunya untuk bekerja, bersenang-senang, berlibur keluar negeri, atau minum sepuasnya dan tentunya bermain dengan wanita.