Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pantas saja Alex mengira Medhi sekertaris barunya, Jessica saja tidak ada ditempatnya. Hal itu membuat emosi Arthur semakin memuncak, ia tidak suka karyawannya yang suka mangkir dari pekerjaannya.
Arthur berniat akan memarahi sekertaris nya itu nanti, tetapi sekarang, karena emosinya sudah memuncak Arthur lebih memilih meninggalkan kantor saja.
"Siapkan mobil!" perintah Arthur tajam dan Indra terkena imbasnya karena Arthur diselimuti oleh emosi.
"Indra!" panggil Arthur keras.
"Amati Alex, saat dia berulah bersangkutan dengan perusahaan beritahu saya," perintah Arthur dan setelah itu mematikan telepon genggam nya tanpa menunggu jawaban dari Indra.
Hari semakin siang, tidak biasanya jam segini Arthur meninggalkan kantornya, kecuali ada rapat atau sudah ada janji dengan klien, selebihnya Arthur di kantor saja, mendekam di ruangannya.
Arthur memutuskan untuk kembali saja ke apartemen nya, lebih baik bekerja di apartemen nya disaat situasi dirinya yang terbakar emosi.
Sesampainya di apartemen Arthur langsung menghubungi Indra kembali, "Indra, kirimkan semua pekerjaan saya ke apartemen."
Disela-sela menunggu yang Arthur lakukan hanya berdiam diri di ruang kerjanya dengan duduk di kursinya, badannya Arthur senderkan pada kursi, dan Arthur sedikit memijit-mijit pangkal hidungnya karena ulah Alex yang tak Arthur ketahui apa maksudnya.
💋💋💋
Beberapa hari kemudian Alex masih saja tak bosan-bosannya datang ke kantor Arthur, Arthur sendiri juga heran dengan maksud Alex datang ke kantornya terus menerus.
Seperti hari ini Alex kembali datang dengan perasaan tenang tanpa merasa jika kedatangannya mengganggu Arthur, sangat.
"Jessica?" panggil Alex dengan nada yang terbilang kaget.
"Oh, hai Lex," sapa Jessica saat melihat siapa yang memanggilnya tadi.
"Lo masih kerja disini?" tanya Alex.
"Masihlah!" balas Jessica dengan ngegas.
"Gue kira lo udah gak kerja di sini," kata Alex.
"Kata siapa?" heran Jessica.
"Boss, lo di dalem kan?" tanya Alex mengalihkan pembicaraan padahal dirinya bingung siapa sebenarnya wanita yang ditemuinya di ruangan Arthur.
"Ada, tapi ..."
"Gue masuk ya, bye Jess," ucap Alex memotong perkataan Jessica dan meninggalkan Jessica begitu saja menuju ruangan Arthur.
Btw, sebenarnya Jessica bertemu Alex baru dua kalinya jika hari ini dihitung. Mereka pertama kali bertemu tiga tahun lalu kala Alex mengunjungi Arthur yang baru saja diutus menjadi Chief Executive Officer oleh kakek mereka.
