Mendengar pertanyaan orang itu bagaikan petir yang menyambar Medhi saat ini.
'ada apa ini? kenapa dia menanyakan hal itu', batin Medhi bertanya-tanya.
Medhi lama terdiam karena dia bingung harus merespon apa pertanyaan itu dan Medhi bingung kenapa orang itu tiba-tiba bertanya seperti itu.
Medhi tak berani melihat orang itu dan yang Medhi lakukan hanya diam, menundukkan kepalanya, dan memilin kedua tangannya karena dia gugup dengan pertanyaan itu.
Pertanyaan yang tak pernah Medhi duga. Dalam pikiran Medhi bertanya kenapa? kenapa? kenapa?
Lama Medhi terdiam sampai akhirnya Medhi bersuara.
"eee... sepertinya saya harus kembali ke ruangan saya, pekerjaan saya masih terlalu banyak, permisi," ucap Medhi cepat dan bangkit dengan tergesa-gesa dan keluar ruangan Arthur tanpa melihat Arthur dan menunggu respon Arthur bagaimana, Medhi langsung keluar ruangan Arthur begitu saja.
"Tumben lama amat di ruangan big boss?" tanya Jessica ketika melihat Medhi keluar dari ruangan Arthur.
"Hah?" kaget Medhi mendengar pertanyaan dari Jessica.
"Oh, enggak tau gue..." balas Medhi tergagap dan setelah itu melanjutkan langkahnya cepat menuju lift dan tidak ingin berlama-lama berada di lantai sepuluh.
"Gak tahu gimana sih, orang dia yang didalam sendiri," Jessica merasa heran dan memandang Medhi yang tergesa-gesa masuk lift.
"Ada apa ini? bisa-bisa dia menanyakan hal itu," monolog Medhi saat sudah berada didalam lift.
Medhi entah kenapa merasa gelisah mendengar pertanyaan itu, Medhi tak tahu kenapa bisa merasakan hal itu.
"Kenapa sih dia selalu muncul? kenapa enggak diem aja sih?" ucap Medhi mulai frustasi sambil mengacak-acak rambutnya.
💋💋💋
Ke esok harinya Medhi datang ke kantor dengan suasana senang karena selama perjalanan ke kantor Medhi tidak terjebak macetnya jalanan padahal Medhi berangkat seperti biasa tidak berangkat pagi.
Tapi entah mungkin pagi ini memang bagi indah buat Medhi.
Mungkin hari indah untuk Medhi hanya pada pagi hari saja nyatanya pada jam seperti biasa Medhi masih saja dipanggil untuk datang keruangan big boss.
Tapi kali ini Medhi berniat untuk tidak akan datang, sepertinya karena kejadian kemarin yang membuat Medhi enggan datang.
Kalau disuruh datang dan setelah itu disuruh pergi seperti sebelumnya Medhi mau-mau saja, tapi kalau kejadian kemarin terulang lagi Medhi tentu tidak mau.
Medhi sebenarnya merasa gelisah kalau harus datang lagi. Medhi gelisah jika datang dan bertemu orang itu, orang itu akan mengungkit lagi kejadian yang Medhi tak mau ingat lagi.