Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
*The Boss versi baru
"Brengsek! Kenapa harus bajingan itu yang harus jadi saingan gue," kesal Arthur saat sedang berjalan memasuki kantornya.
"Sial! Brengsek! Brengsek!" umpat Arthur saat berjalan menuju lift kantor.
Hari ini pagi yang sangat sial bagi Arthur karena dari semalam sampai pagi ini masalah terus berdatangan.
Pertama, semalam setelah Arthur bekerja lembur sampai malam Arthur sudah berniat untuk bersenang-senang untuk minum-minum sepuasnya dan tentunya having sex dengan wanita bayarannya yang entah Arthur tak tahu siapa namanya.
Tetapi kesenangan Arthur untuk having sex gagal gara-gara permasalahan kedua.
Disaat Arthur akan bercinta tiba-tiba asisten pribadi Arthur mengabarkan kalau saham kantor tiba-tiba menurun sangat drastis.
Mendengar kabar itu Arthur memutuskan untuk tidak jadi melakukan having sex dan Arthur langsung meninggalkan wanita bayaran nya dengan keadaan bugil.
Arthur tentu saja lebih memilih untuk memastikan keadaan sahamnya dari pada ia harus mengalami kerugian akibat lebih memilih bercinta.
Bercinta bisa dilakukan Arthur kapan saja sesuka dia tapi masalah kantor tetap menjadi prioritas Arthur, walaupun sex juga termasuk dalam prioritas Arthur.
Setelah meninggalkan wanita bayaran nya Arthur langsung menghubungi asistennya untuk menjemputnya.
Tetapi tak sampai disitu ternyata kesialan Arthur bertambah saat pagi harinya dan itu menjadi masalah ketiga yang menimpa Arthur.
Pagi-pagi sekali kakek Arthur sudah menghubungi nya dan mengatakan hal yang membuat pagi hari Arthur bertambah sial.
Bagaimana tidak, kakek Arthur menghubungi Arthur untuk membicarakan soal pewaris perusahaan.
Kakek Arthur mengatakan kalau perjanjian atau perkataan kakeknya soal pewaris perusahaan dulu itu sudah tidak berlaku lagi.
Yang sebelumnya kakek Arthur sudah mengatakan kalau perusahaan yang Arthur pegang akan menjadi hak Arthur.
Katanya semua sudah tidak berlaku lagi karena sepupunya sudah kembali ke Indonesia dan sepupunya itu sudah Arthur anggap sebagai musuh bebuyutan dari kecil.
Perkataan kakeknya itu membuat Arthur bertambah pusing dan stress.
Arthur yang sedari semalam tidak tidur karena untuk mengurusi masalah kantor.
Hal itu membuat pagi hari ini pikiran Arthur benar-benar sangat berat dan rasanya Arthur ingin menonjok seseorang sekarang juga.
Arthur yang berjalan tergesa-gesa menuju lift agar dia cepat langsung mengurus masalah saham lagi dan tentunya mulutnya sudah tidak tahan untuk memarahi karyawan nya yang tidak becus dalam bekerja.
