"kenapa sih lo?" tanya Sisil yang bingung karena melihat Medhi seperti orang melamun.
"Hah?"
"Enggak! Enggak papa," jawab Medhi setelah tersadar.
"Memang dari mana sih lo?" tanya Sisil lagi.
"Habis ngasih laporan," jawab Medhi yang sudah duduk ditempatnya.
"Tumben amat lo yang ngasih laporan?" Sisil tampak bingung dengan Medhi yang menyerahkan laporan devisi.
"Enggak tahu," balas Medhi singkat karena memang Medhi tidak tahu alasan kenapa dia yang disuruh untuk menyerahkan laporan itu, Medhi hanya diperintahkan saja pada kepala tim nya.
-flashback on-
"Medhi! datang ke ruangan saya." Medhi yang sedang fokus bekerja dikagetkan dengan telefon dari ketuanya, Guntur.
"Bapak memanggil saya?" tanya Medhi setelah berada di ruangan kepala tim.
"Laporan devisi kau yang serahkan langsung ke lantai sepuluh," ucap Guntur dengan menyerahkan berkas kepada Medhi.
"Kenapa saya, Pak?" tanya Medhi yang bingung soal dia yang menyerahkan laporan itu.
"Saya juga tidak tahu, mau saya juga bukan kamu yang menyerahkan langsung," jawab Guntur tajam.
"I~iya Pak akan saya serahkan sekarang," ucap Medhi takut-takut.
"Medhi!"
Medhi kembali menatap sang atasan yang awalnya Medhi sudah hampir keluar dari ruangan atasanya.
"Jaga nama baik devisi," perintah Guntur tegas.
"Si~iap Pak."
-flashbacl off-
Sisil pun tidak menanyakan lebih lanjut dan Medhi hanya diam ditempatnya sambil melamun dan mencoba menormalkan nafasnya yang tadi disepanjang menuju ruangan sepertinya Medhi susah bernafas.
Medhi menundukkan kelapanya sambil meremas-remas tangan nya yang sedikit bergetar dan berkeringat.
Medhi sebenarnya juga tidak mengerti kenapa reaksi nya bisa begini saat bertemu langsung dengan orang itu.
Terakhir kali Medhi bertemu dengan orang itu, Medhi tahu kalau dirinya pingsan karena pas bangun-bangun Medhi tentu bingung karena berada ditempat yang asing baginya.
Dan ternyata Medhi berada di rumah sakit dan yang hanya Medhi ingat saat dirinya bertemu orang itu setelah itu Medhi tak ingat apa-apa lagi, jadi Medhi dapat menyimpulkan kalau akibat dirinya pingsan adalah orang itu.
Tetapi Medhi pikir setelah kejadian pingsan orang itu tidak berniat lagi bertemu denganya tetapi ternyata dugaan Medhi salah.
Setelah Guntur menyuruh Medhi menyerahkan laporan ke lantai sepuluh dan saat itu Medhi tahu kalau dia akan bertemu dengan orang itu lagi.