Lusa nya Arthur benar-benar pergi ke Kalimantan guna menghadiri peletakan batu pertama.
Arthur kira dirinya di Kalimantan datang langsung pulang; datang menyaksikan setelah itu langsung kembali ke Jakarta.
Nyatanya diluar dugaan, Arthur harus menetap selama seminggu untuk mengurus dan memantau pembangunan.
Mau tidak mau Arthur lakukan karena demi kerja sama dengan High Group yang notabenenya orang yang tahu betul dari keluarga maupun perusahaan Arthur. Sehingga Arthur bekerja totalitas agar memuaskan klien khususnya ini.
Dan selama seminggu itu pula Arthur tidak datang ke kantor dan tidak mengurusi proyek lain, semuanya Arthur serahkan kepada Indra.
Karena sudah Arthur serahkan pada Indra, Indra langsung kembali ke Jakarta setelah ikut menghadiri peletakan batu pertama, yang artinya Arthur sendiri berada di Kalimantan, hanya ditemani oleh supir nya saja yang mengantarkan dirinya kemana saja.
Setelah seminggu berkutat di Kalimantan akhirnya Arthur kembali ke Jakarta. Arthur memutuskan untuk kembali ke apartemennya, Arthur merasa butuh istirahat setelah mengurus proyek yang ada di Kalimantan tersebut.
Besoknya Arthur berniat untuk kembali lagi ke kantornya, kembali bekerja seperti biasa.
Tapi besok Arthur berniat untuk berangkat siang ke kantor, karena faktor kecapekan membuat Arthur sengaja untuk datang ke kantor saat siang hari.
Hari ini Arthur ingin tidur sepuasnya, tetapi acara tidur panjangnya terganggu dengan banyaknya telepon masuk berulang kali.
Padahal handphone nya sudah Arthur setting menjadi mode mute tetapi karena telepon yang terus masuk itu mengganggu Arthur.
Dengan malas-malasan dan sedikit kesal Arthur terpaksa bangun untuk mencari handphone nya.
Semalam atau entah saat baru sampai apartemen Arthur taruh dimana handphone, karena Arthur merasa tidak memainkan handphone setelah berada di apartemen.
Tempat yang Arthur cari pertama kali adalah nakas samping tempat tidurnya dan ternyata ada di sana.
Pantas saja Arthur terganggu, handphone boleh mode mute tetapi masih ada getaran jika telepon masuk dan dari situlah tersangka yang membuat tidur Arthur terganggu -getaran handphone nya.
"Halo." Arthur menjawab panggilan itu dengan posisi kembali tidur yang sebelumnya badan bagian atasnya ia angkat sedikit saat mencari handphone dan kedua mata Arthur kembali tertutup.
"Gawat boss!"
"Ada apa?" tanya Arthur dengan malas-malasan.
"Apa?" Arthur yang mendengar perkataan dari Indra yang menelepon Arthur terus menerus itu otomatis kaget dan posisinya menjadi duduk dan kedua matanya terbuka lebar.