🎶🎶🎶
Interior klasik, kursi dan meja dari kayu, lampu dengan warna yang warm. Aroma kopi yang menyeruak, juga bau nikotin yang cukup kuat. Pasangan muda-mudi, kumpulan anak tongkrongan dan beberapa orang yang hanya numpang Wi-fi. Begitulah suasana malam minggu yang kali ini HaiHai couple rasakan. Ditemani dua cangkir cokelat panas dan pisang bakar dengan tambahan cokelat keju yang melimpah."Kamu nggak apa-apa bau rokok?" tanya Haikal khawatir.
"Nggak apa-apa, aku kan yang ajak kamu ke sini."
"Sebentar, aku mau ke toilet dulu, ya?" Haira membalasnya dengan anggukan kecil.
Haikal segera pergi ke toilet yang ada di Kafe. Meninggalkan kekasihnya sendirian. Niatnya ke toilet hanya untuk bercermin, memastikan penampilannya sudah keren. Karena dia berniat untuk menyumbamg suara nanti, mumpung ada live music. Saat tangannya sedang asik merapikan rambutnya Haikal dikejutkan dengan notifikasi ponselnya. Ada satu pesan masuk, nama si pengirim terpampang jelas di sana, Dhea.
Ditinggal oleh Haikal, Haira jadi agak bingung duduk sendirian. Dia celingak-celinguk sekadar mengalihkan pandangan yang sudah bosan melihat pisang bakarnya yang ada di piring. Sudah dimakan seperempatnya, sisanya nanti sambil menikmati musik. Ketika sekali lagi ia menoleh ke kanan, matanya menangkap sebuah objek yang tak ia sangka-sangka.
"Sandika?" gumamnya.
Sejujurnya dia tidak yakin, namun melihat laki-laki itu tersenyum padanya membuat Haira yakin itu benar-benar Sandika. Untuk apa dia kemari? Hal lain yang mengejutkannya, Sandika berjalan mendekatinya. Baru satu langkah, Haikal sudah kembali dari toilet. Melihat itu, Sandika dengan cepat kembali mundur.
Dia tahu, Haikal itu pacar Haira. Meski tidak mengenalnya secara langsung, namun ia sempat melihat foto Haikal yang diposting pada akun sosial media milik Haira.
Mata Haira masih menatap wajah Sandika yang duduk tidak begitu jauh darinya. Sandika melukiskan senyum paling manis malam ini, bukankah aneh? Apa arti dari senyum itu, Haira tak mengerti.
"Lihatin apa?" tegur Haikal yang mengejutkan kekasihnya itu. Reflek saja Haira mengalihkan pandangannya, begitupula Sandika yang menyembunyikan wajahnya.
"Nggak, eh kamu udah selesai?"
"Iya, cuma ngaca sama cuci tangan."
"Tes, satu... Satu..." Semua mata pengunjung langsung terarah pada panggung kecil tempat biasa para penyanyi indie tampil. Salah satu gitaris di sana seolah meminta perhatian sebentar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Buana | Sungchan✓
Fanfiction❝Saling merangkul jiwa yang pandai berpura-pura pada semesta.❞ Buana itu dunia, dan ini hanya sedikit cerita tentang bagaimana dunia penuh cinta dan luka ada di sekitar kita. #1 in kfanfiction [210529] #1 in nctsungchan [210529] [Amazing art by Dlio...