Bab 5 { Vague Happines }

784 113 7
                                    

Dinginnya hembusan angin pagi, terus menyibak helai rambut sang gadis musim semi yang tengah di rias oleh seorang nenek tua. Manik emeraldnya yang sebening air terus memperhatikan setiap inci dirinya yang terasa begitu asing.

Kaos  merah yang di padukan dengan rompi pendek hitam yang ia kenankan entah kenapa membuatnya merasa jika itu bukan dirinya sendiri. Karena yang ia dengar dari Shizune, seorang istri bangsawan hanya di perbolehkan memakai kimono atau seragam saat keluar rumah.

Gadis itu kini melirik pada sang nenek tua yang masih berfokus mengepang rambutnya, "Obasan," Panggilnya membuat wanita tua itu menatapnya lalu menundukan kepala.

"Hai, Sakura-sama?"

"Sudah berapa lama anda bekerja di sini?"

"Sejak saya remaja, Sakura-sama," Tuturnya membuat gadis itu terkejut.

"Itu berarti anda sudah menyaksikan banyak hal di rumah ini,"

Nenek tua itu seketika menyunggingkan sinyum simpulnya sembari kembari memberikan pernak-pernik indah pada rambut merah muda gadis itu, "Hai, anda benar. Mata tua ini sudah sangat banyak merekam setiap kejadian Sakura-sama,"

"Apa anda bisa menceritakan bagaimana aku bisa menjalin hubungan dengan Itachi? Atau bagaimana aku bisa jatuh cinta padanya?"

"Kejadiannya sudah sangat lama, Sakura-sama. Tepat saat mendiang Fugaku-sama dan Kizashi-Sama masih hidup, saat itulah hubungan kalian terbentuk,"

"Apakah tousanku tahu kalau aku jatuh cinta pada Itachi hingga ia berani membentuk hubungan dengan Klan Uchiha?"

Nenek tua itu tiba-tiba terkekeh sembari menggeleng pelan, "Saat itu anda belum tahu makna cinta Sakura-sama. Anda masih begitu lugu juga kecil,"

"Uhuk!" Sakura seketiga tersedak ludahnya sendiri mendengar itu. Nenek itu pun segera memberinya minum sembari mengelus punggungnya, "Maksud anda, aku di jodohkan saat kecil?"

"Hai, Sakura-sama. Tadinya Fugaku-sama ingin mengambil seorang menantu dari klannya sendiri, sama seperti tradisi para leluhur. Akan tetapi itu terjadi karena jasa Kizashi-sama yang telah menyelamatkan nyawanya. Pria baik itu mengorbankan dirinya demi menyelamatkan Fugaku-sama dari para pemberontak dan sebagai balasannya anda di angkat menjadi menantunya," Jelasnya membuat manik emerald itu berkaca-kaca.

"Lalu ... Bagaimana reaksiku atau reaksi Itachi mendengar kabar perjodohan itu?"

"Itachi-sama yang mengetahui kabar itu tidak memberi reaksi apapun, beliau menerimanya begitu saja karena ini sudah kewajibannya sebagai penerus utama klan Uchiha yang akan menggantikan posisi Fugaku-sama di masa depan. Sementara anda yang tidak mengerti apapun terlihat begitu senang seolah perjodohan ini hanya sebuah permainan,"

"Lalu apa yang terjadi selanjutnya? Bukankah ada pembantaian besar-besaran?"

"Itu ...."

Wanita tua itu seketika menghentikan ucapannya saat melihat bayang Itachi pada cermin. Ia pun segera menundukan kepala lalu mundur perlahan, "Semuanya sudah selesai. Saya pamit Sakura-sama,"

Sakura terlihat bingung dengan sikapnya yang tiba-tiba berubah. Ia juga tak menyadari bayang Itachi ada pada cermin di hadapannya, karena begitu sibuk memilah-milah gelang yang terjajar rapih di meja rias itu.

"Ini sangat cocok untukmu," Tunjuk sebuah jari mengagetkannya.

"I ... Irachi?" Gagapnya sembari mendongak menatap sang sulung Uchiha yang terlihat begitu berkilau juga .... Sexy.

Sakura pun buru-buru memalingkan wajahnya yang kini terasa memerah karena tak sengaja melihat dada sang sulung Uchiha yang tak mengancingkan bagian atas kemejanya.

Akai ItoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang