Suara keributan di dapur pagi itu benar-benar mengusik mimpi indah Itachi, Yamato, Sai dan Kakashi yang tengah tidur di ruang tamu.
Matanya terasa berat, kepalanya juga terasa sedikit pening karena semalam ia terlalu banyak minum sake. Ia pun meminggirkan tubuhnya dan samar-samar melihat rekan-rekannya itu tidur di sembarang tempat.
Kakashi tidur meringkuk memeluk buku icha-ichanya di sudut ruangan. Yamato tidur di meja dengan jari kayunya yang masih tercelup di gelas dan Sai ia tidur dengan telentang di ambang pintu, pria itu pasti ambruk saat ia akan beranjak pergi.
Itachipun memilih kembali membaringkan tubuhnya dan sangat terkejut ada rambut yang menggelitik hidungnya. Saat ia membuka mata lebih lebar ternyata ada Shikamaru di sisinya dengan posisi tangan melintang pada perutnya.
Sontak saja sulung Uchiha itu langsung menendangnya membuat semua orang perlahan terbangun termasuk pria Nara itu.
"Oy Temari, tidurlah dengan tenang mendokusaina. Badanku terasa remuk kau tendang setiap hari," gerutunya sembari merangkak naik ke kursi akan tetapi Itachi yang baru saja terduduk dan memijat kepalanya itu menahan bahu sang pria Nara dengan kakinya.
"Bakka! Sadarlah aku Itachi bukan Temari!" Teriaknya akan tetapi Shikamaru malah tersenyum sembari terpejam dan memegang kaki sulung Uchiha itu yang berada pada pundaknya.
"Temari ku tahu kau marah ... Hik. Tapi jangan campakan aku," ucapnya lagi sembari perlahan bangkit dan mencoba memeluk Itachi namun sulung Uchiha itu segera menahan keningnya.
"Uzaeee! Aku Itachi bukan Temari, Tenzou bantu aku menahan orang tidak waras ini!" Teriaknya lagi membuat Yamato yang baru bangun tersenyum aneh, "Sesuai perintah Rokudaime-sama," ucapnya sembari merapalkan sebuah jutsu yang seketika membuat sebuah pohon besar tiba-tiba tumbuh di ruangan itu, hingga menghancurkan sebagian atap rumahnya dan menggantung sebelah kaki pria Nara itu.
Sulung Uchiha itu pun segera kembali berbaring begitu melihat pria Nara yang meresahkan itu sudah di amankan.
Brak!
"Ohayo Gozaimasu!" Teriak dua buah suara sembari menggeser pintu ruangan itu dengan keras.
Sulung Uchiha itu seketika tersentak kaget, hingga hampir jatuh dari kursi mendengar suara Sasuke dan Sakura yang begitu memekakan telinga. Keduanya seketika melongo melihat kondisi ruangan itu yang sudah setengah hancur.
Manik emerald gadis itu semakin membara begitu melihat ada beberapa rekan juga senseinya tergeletak di sembarang tempat, pada ruangan itu. Ia juga semakin geram saat menyadari ada cukup banyak botol-botol sake yang bertebaran di mana-mana.
"Niisaaaaaannnn! Kau mabuk!" Teriak Sasuke dengan sangat kencang membuat sulung Uchiha itu harus menutup kupingnya dengan bantal.
"Yare-yare, berisik sekali. Aku baru tidur seperempat jam tahu!" Gerutu Kakashi sembari perlahan berdiri dengan sempoyongan dan mengambil gelas berisi air pada nampan yang di bawa Sasuke.
"Oy itu ...."
Belum sempat ia menyelesaikan bicaranya telunjuk pria perak itu sudah menempel pada bibirnya, mengisyaratkan agar sang gadis musim semi diam. Lalu kembali berjalan menuju sebuah sofa panjang tempat Itachi berbaring.
"Geser," ucapnya namun sulung Uchiha itu tak bergerak sedikitpun karena sudah kembali terlelap.
Sasuke dan Sakuda kini melempar tatapan tajam satu sama lain. Saat pria perak itu akan berbaring di sisi Itachi. Mereka tiba-tiba berlari ke arah sulung Uchiha itu lalu menyenggolnya, hingga Kakashi langsung mundur beberapa langkah dan terjatuh menimpa Sai.
Sakura dan Sasuke nampak tak memperdulikan suara mengaduh kedua orang itu. Keduanya terlihat terus membangunkan Itachi dengan berbagai cara karena memiliki agenda penting dengannya hari ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Akai Ito
FanfictionKembalinya Sakura ke desa Konohagakure, benar-benar membuat seluruh masyarakat hingga petinggi desa goncang. Ya, bagaimana tidak goncang? Gadis yang hilang selama setengah tahun itu adalah istri dari Rokudaime Uchiha Itachi yang baru saja naik jaba...