Bab 25 { Final Decision }

405 43 14
                                    

Hembusan angin yang terasa dingin malam itu nampak mengibas lembut helaian rambut panjang seorang pria berseragam shinobi yang tengah duduk bertopang dagu seorang diri di salah satu bangku taman. Pandangannya yang tengah tertunduk samar-samar menunjukan pantulan isi hatinya yang terlihat kebingungan.

Fikirannya yang tengah benar-benar sibuk mencari jalan keluar dari masalah yang ia hadapi sekarang pun membuat seluruh indranya menjadi tumpul, hingga tak merasakan ada seseorang yang sudah duduk di sisinya.

"Hoy Neji!" Panggil sosok itu sembari menepuk pundak hingga ia menjengit kaget dan langsung menoleh, menatapnya dengan sorot kesal.

"Ada apa Naruto?" Tanyanya dengan nada yang begitu malas sembari mengusap wajahnya sendiri lalu bersandar pada bangku itu.

"Semua rekan juga anak buahmu sudah berkumpul di Ichiraku dan tengah menunggumu. Apa kau lupa dattebayo?"

Mendengar itu Neji yang memang benar-benar lupa akan acaranya sendiri pun menghela lalu menggeleng pelan, "Aku sudah menitipkan pesan pada salah satu anak buahku kalau aku tidak jadi pergi," Ucapnya membuat pria jingga itu mengernyit heran.

"Kenapa? Biasanya kau tidak akan melewatkan pesta apapunkan? Apalagi ini pesta keberhasilan misimu beberapa hari lalu dattebayo,"

"Aku sedang benar-benar pusing sekarang,"

"Dengan pekerjaan, dengan uang atau dengan cinta?"

"Aku pusing dengan segalanya,"

Naruto yang baru kali ini mendengar Neji mengeluh tentang masalahnya pun seketika merasa tertarik dan semakin mendekatinya, "Segalanya? Tumben, biasanya kau mampu menghandle semuanya dengan santai,"

"Yang membuatku pusing sebenarnya hanya satu tapi malah merembet ke segala hal setelah aku memikirkan sebab akibat hingga efek kelanjutannya," Ucapnya sembari memijat keningnya.

"Apa masalahmu dattebayo, coba ceritakan. Mungkin aku bisa membantu,"

Helaan napas pelan di hembuskan sang pria Hyuga begitu mendengar penawaran itu lalu kembali menundukan pandangannya, "Sakura ingin kembali padaku,"

"Apa! Bagaimana bisa itu terjadi dattebayo? Bukankah ia masih bersama Itachi-nii?"

"Mereka baru saja berpisah,"

"Ya ampun, kali ini apalagi alasannya?"

"Apa kau masih ingat dengan kecurigaanku pada Thoma?" Tanyanya membuat pria jingga itu segera mengangguk, "Apa yang ku fikirkan ternyata benar, Thoma bukanlah anak kandung mereka. Anak itu di temukan Suigetsu saat perjalanan kemari dan begitu Sakura mengetahui fakta itu ia langsung mengamuk,"

"Mattaku, Itachi-nii benar-benar telah melakukan kesalahan yang begitu fatal. Hati wanita mana yang tidak akan sakit dan panas mendengar kenyataan pahit itu coba? Jika saja Itachi-nii mau jujur sedari awal mungkin semua ini tidak akan terjadi dattebayoo," Ucapnya sembari mengacak-acak rambutnya.

"Hemm di tambah ia mengetahui rencana Itachi yang akan menikah lagi. Walau itu hanya sandiwara untuk membebaskan Sakura, tetap saja ia menganggapnya serius. Aku benar-benar sudah buntu, tidak tahu harus dengan cara apa untuk menyatukan mereka lagi,"

"Yare-yare, jadi kau tidak akan mengambil kesempatan emas ini?" Tanya Kakashi yang tiba-tiba muncul di belakang mereka dan langsung merangkul bahu keduanya.

Neji yang sangat tidak suka ada orang lain yang tiba-tiba nimbrung pembicaraannya pun segera menepis tangan pria perak itu lalu bersedekap, "Sejak kapan kau di situ Kakashi-sensei?" Tanyanya dengan nada yang terdengar cukup kesal.

"Heemm sejak kau melamun seperti orang linglung," Celetuknya membuat pria Hyuga itu menghela pelan sembari memalingkan wajahnya ke arah lain.

Saat ia akan bangkit berdiri pria perak itu tiba-tiba menahan bahunya lalu duduk di sisinya, "Kau mau kemana hmm? Ayo kita bicarakan masalah ini, aku pasti akan membantumu untuk berfikir,"

Akai ItoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang