"Aito sini ... Siniii ..."
Teriakan beberapa anbu di lapangan itu yang tengah mengasuh Aito terdengar cukup lantang, membuat sang sulung uchiha yang akan pergi kembali ke kantornya terhenti lalu menoleh ke arah mereka. Manik onyxnya seketika terbelalak lebar begitu melihat anak yang kemarin ia usir terlihat begitu bahagia dengan orang-orang asing di sekitarnya.
"Huaaaaaa!"
Tangisan yang begitu keras tiba-tiba terdengar saat Aito hampir jatuh ketika merangkak turun dari gazebo sisi lapangan itu.Saat ia akan mendekati pagar pembatas lapangan untuk melihat lebih jelas apa yang terjadi di sana, Itachi tiba-tiba mengurungkan niatnya begitu melihat sang pria Hyuga keluar dengan tergesa dari gazebo lalu menggendong anak itu.
Neji yang diam-diam menyadari kehadirannya pun hanya bisa melirik beberapa detik lalu menghela pelan sembari mengelus-elus punggung anak itu agar tenang. Ia benar-benar tidak ingin berurusan dengan Itachi lagi sekarang, karena masih begitu kesal dengan sikapnya kemarin. Di tambah Sakura juga melarangnya untuk terlalu dekat dengan sulung Uchiha itu.
"Huwaaaa!"
"Mattaku, sepertinya kau masih terkejut mendokusaina. Sini kita bermain lagi," Ucap Shikamaru sembari mengulurkan tangannya, namun, anak itu malah menelusupkan wajahnya pada bahu Neji sembari menggenggam erat rompinya.
Para tamu yang sedang rapat di gazebo itu nampak tersenyum saat melihat tingkah Aito yang terlihat begitu menempel dengan sang pria Hyuga seolah ia adalah ayah kandungnya. Salah satu tamu yang merupakan Kankuro itu tiba-tiba bangkit dari tempatnya lalu menghampirinya.
"Thoma ... Benarkan itu namanya Neji?" Tanyanya sembari mengelus kepala anak itu yang langsung mendongak, menatapnya dengan sorot penuh tanya.
"Seharusnya ya, tapi sekarang situasinya sedang tidak kondusif jadi panggil dia Aito saja,"
Kankuro yang mengerti dengan situasinya pun langsung mengangguk pelan. Tak di sangka saat ia mengulurkan tangannya untuk menggendongnya, Aito malah memegang jemarinya lalu melemparkan empeng yang di pegangnya, "Bwaahh!" Teriaknya membuat semua yang ada di sana reflek tertawa.
"Pfft anak ini benar-benar cerdas," Ucap pria boneka itu sembari menjawil pipinya dengan lembut, "Hey, dengarkan aku bocah cerdas, saat kau ingin memberikan empengmu letakan di telapak tangan bukan melemparnya,"
"Hahaha!"
"Ya ampun dia malah tertawa," Gerutunya membuat tawa anak itu semakin keras.
Rasa lega pun melingkupi hatinya saat melihat anak itu sudah kembali ceria, perlahan ia pun menurunkan Aito dari gendongannya. Saat ia akan kembali duduk di kursinya untuk melanjutkan rapat yang tertunda, Aito tiba-tiba merangkak cepat, mengejarnya seperti takut di tinggalkan dengan sorot berkaca-kaca.
Namun, sayang sekali, sebelum Aito mencapai pria Hyuga itu, Kiba tiba-tiba menangkapnya dan menggendongnya, "Haa kena kau, mau lari kemana lagi anak nakal?" Tanyanya dengan penuh semangat membuat manik sehijau zamrud itu terbelalak lebar dan langsung berkaca-kaca, melihat senyuman sang pria Inuzuka yang terlihat menyeramkan baginya.
"Huaaaaa!" Tangisan yang lebih keras dari sebelumnya mebuat Neji reflek menutup sebelah kupingnya sembari meringis.
"Maji dee?" Gumamnya membuat mereka bergidik ngeri melihat lirikan pria Hyuga itu.
Kiba yang tidak peka dengan keadaan di sana malah menerbang-nerbangkan Aito sembari tertawa lebar, karena mengira anak itu senang bermain dengannya. Kankuro yang sudah tidak tahan mendengar tangisannya itu pun segera menghampiri sang pria Inuzuka dan menjitak kepalanya dengan keras.
Buaakk!
"Hentikan itu bakayarou!" Teriaknya.
"Itteee! Kau ini kenapa konoyarou, aku kan sedang bermain dengan anak emasnya sahabatku!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Akai Ito
FanfictionKembalinya Sakura ke desa Konohagakure, benar-benar membuat seluruh masyarakat hingga petinggi desa goncang. Ya, bagaimana tidak goncang? Gadis yang hilang selama setengah tahun itu adalah istri dari Rokudaime Uchiha Itachi yang baru saja naik jaba...