13

385 41 7
                                    

"Kembali ke topik, alasan kita berkumpul disini adalah untuk membahas bisnis. Jadi aku mohon kerja sama dari kalian." Corteo Anthony memecah keheningan yang berjalan selama lima menit lamanya.

Bob mencibir, "Ah benar, Anthony kan yang paling dekat dengan keluarga Joe. Sudah pasti dia dibela. Bukankah begitu, Winston?"

Mike Winston yang sedari tadi diam, menolehkan kepala. Salah keluarga lainnya ikut menyahut. "Winston tidak tau apa-apa selain hanya meminjam uang pada Joe, bagaimanapun ia sudah sering bergantung dengan Joe."

Mike langsung tersulut dan berdiri berniat menghajar Giorgio Than yang menyudutkannya barusan. Tetapi Corteo di sebelah, menghentikannya.

"Jika tidak ada hal penting lagi, aku tidak mau melanjutkan diskusi," kata J.J lelah menghadapi mereka. Corteo segera menyela. "Tidak, tunggu.. Kau harus memberi saran juga pada bisnis ini."

J.J mengalihkan pandangan. Ia melihat dokumen yang diberikan Corteo beberapa menit lalu. Sebuah bisnis penjualan organ dalam ilegal. Alis J.J bertaut."Kau ingin aku ikut serta dalam bisnis sampah begini?"

Ucapan J.J mengalihkan pandangan para keluarga di ruangan. J.J meletakkan dokumen kembali. Rautknya berubah kesal. "Kalian benar-benar tidak pernah bisa berubah."

Bob berdecak. "Kami mengajakmu berbisnis karena keuntungan yang didapat sangat besar."

"Dan kau tertarik hanya karena iming-iming untung besar begitu?"

Tidak ada suara yang berani menyahuti. J.J menatal dingin. "Kalau kalian ingin melakukannya, terserah." J.J pun meninggalkan ruangan.

Bob menggertakkan gigi. "Sudah kubilang padamu,  Corteo! Dia pasti menolak!" serunya. Emosi Bob tidak tertahan. Jika bukan karena status J.J yang lebih tinggi ditambah ia mendapat banyak perlindungan politik, Bob pasti sudah memukul wajah angkuhnya tadi.

Giorgio mengambil dokumen bisnis organ tersebut. "kau lihat bagaimana ia melihat dokumen ini dan mengatakannya bisnis sampah? Ingin sekali aku congkel matanya."

Dibanding kedua kepala keluarga itu, Mike Winston dan Corteo Anthony tidak menanggapi lebih jauh. Bukan bermaksud membela, tapi keduanya hanya tidak mau terlibat oleh Joe Famili.

Mungkin jika Joe Raven, masih bisa mereka atasi. Tapi pria itu sudah mati. Dan telah digantikan oleh J.J yang tidak lain merupakan anak Raven sendiri.

Giorgio dan Bob belum pernah melihat seperti apa J.J jika sudah marah. Hanya Corteo dan Mike yang tahu. Itulah kenapa mereka berdua tidak ingin ikut campur.

Kalaupun nanti Giorgio dan Bob akan menghancurkan Joe Famili, Mike serta Corteo lebih baik tidak mengikuti.










☯️☯️☯️









J.J masuk ke dalam mobil. Teon hampir menyulut cerutu jika J.J tidak menghentikan nya. Mengambil lalu membuangnya. "Kau mencoba menyakiti paru-parumu lagi?"

Teon tertawa canggung. "Kau lama sekali" alihnya. J.J menghela nafas. "Jika bukan kau yang memaksa, aku tidak akan mau pergi terapi."

"Hoho.. Kau takut jika aku menebasmu ya?" Teon menancap gas lalu memutar kemudi. "Ada hal menarik?"

J.J menyunggingkan senyum. "Tentu," netranya mengawasi dari balik kaca spion. 10 detik ke depan kau akan mendengar suara tembakan.

Benar saja. Pada detik ke 10 jam arloji Teon, suara tembakan di belakang mereka menggema.

DESIROUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang