20

409 38 7
                                    

Yuk siapin cemilan dulu ~





Hari sebelumnya,

Hackeon membopong ayahnya menuju kamar. Dia pikir ayahnya akan setuju tentang penyerangan di rumah Joe, Hackeon bersyukur ayahnya masih hidup.

Itu adalah malam sebelum penyerangan di keluarga Joe terjadi. Surat yang Hackeon kirimkan telah diterima oleh keluarga Louis dan Anthony.  Mereka sepakat bekerja sama dan membantu Joe untuk melawan Riot dan Than Famili.























Marko menuju dalam mansion. Ia tersenyum mendapati Yeris ada disana dan tidak terluka.
"Katakan padaku, apa kau kewalahan karena aku tidak ada?" tanya Marko sedikit menyombongkan diri di tengah pertarungan dengan para mafia.

Aku tertawa sinis. "Bahkan jika kau tidak datang membantu, aku masih bisa mengatasinya."

"Percaya diri sekali."

"Kami juga ikut membantu!" seru Jim yang diikuti Hackeon di belakangnya.

"Kau baik-baik saja?" Hackeon bertanya.

"Ya," jawabku disertai senyuman.









☯️☯️☯️










"Mana J.J?" Teon bertanya selagi dia menghunuskan pedang nta pada salah satu anggota Riot.

"Bertemu dengan politikus. Dia belum pulang sampai sekarang," jawab Jony. Pria itu juga tengah disibukkan dengan anggota Riot dan Than.



Karena lengah, Teon terkena pukulan. Anggota Riot dan Than mengepungnya dan membuat Teon terpisah dengan tempat Jony serta yang lain.

"Teon Louis. Ku dengar keluargamu dibunuh oleh Joe Famili. Aneh. Kau tak terlihat menyimpan dendam apapun dengan keluarga mafia ini."

"J.J tidak terlibat."

Ego tertawa. "Jadi karena alasan itu kau mau jadi anjing peliharaannya? Bodoh."

Mereka pun kembali ke pertarungan 1 lawan 1 hingga Teon terlempar menabrak pintu kayu.

Mata berwarna kuning dengan bulu hitam itu mengejutkan Teon sejenak. "Schatz?"

Leopard peliharaan J.J itu menunjukkan seduatu yang ia kumpulkan dan sembunyikan. Itu adalah bom. Dan semuanya rusak tak berfungsi. Schatz benar-benar pintar. Apa J.J juga memberitahukan padanya cara menjinakkan bom?

"Rupanya disini." Ego menatap Teon dan juga Schatz. Matanya tertuju pada puluhan bom yang telah rusak.

"Kucing itu!" Ego mengeluarkan pistol dari sakunya. Pelatuk yang ia lontarkan melesat dan tak mengenai Schatz. Teon bergerak cepat. Menangkap Schatz lalu melindunginya sehingga pelatuk tersebut mengenai lengan Teon sebagai gantinya.

Teon tak memberi jeda. Begitu pelatuk itu mengenai lengannya, Teon langsung menyerang dengan cara kejam.

Pria itu mengayunkan pedang dan membuat leher Ego terpenggal.

Dor!!!

Teon tak mengetahui jika Ego datang bukan hanya sendirian. Teon membalikkan badan. Bawahan Ego yang berniat menembak J.J justru gagal karena Schatz melindungi Teon dan membuat hewan itu jadi korban.

"Schatz!" Teon berteriak. Dia melempar pedang di tangannya dan menghunus pria yang telah menembak Schatz.


Sementara Teon terduduk menemani Schatz hingga leopard itu menghembuskan nafasnya untuk terakhir kali.








DESIROUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang