15

295 41 12
                                    

Bob Riot. Seorang kepala keluarga yang menguasai wilayah distrik timur. Sikapnya sombong dan keji. Ia bahkan tak segan memenggal kepala dengan tangannya sendiri jika ada yang berani menantangnya. Tapi semua itu hanya cerita masa lalu hingga akhirnya Bob bertemu Raven yang menjadi kepala keluarga dari mafia Joe.

Orang yang sangat Bob hormati. Raven memutus rantai kebencian pada semua keluarga mafia yang tersebar dan mengumpulkan nya sebagai suatu kesatuan. Untuk pertama kali dalam hidup Bob Riot ia terkesan pada orang lain. Sosok Raven yang tegas membuat Bob begitu kagum padanya. Bisnis yang ia jalankan juga tak ada hambatan selama Raven ada di sisinya. Meski bisnis itu adalah bisnis gelap. 'Tidak peduli seberapa besar. Asal kau memperoleh nya dari kedua tanganmu sendiri, itu sudah cukup untuk dibanggakan.'

Bob takkan melupakannya.

Namun, sosok yang berharga itu telah hilang. Mati dalam tangan tak berperikemanusiaan dengan nama misterius yang sampai sekarang Bob tidak tahu kebenaran nya. Entah apa yang terjadi pada keluarga mereka. Dan bagaimana ceritanya anak Raven yang menghilang tiba-tiba muncul ke permukaan. Membunuh sosok yang sangat disukai Bob. Meninggalkan bekas luka paling dalam.

Dan sekarang ia mengambil alih segalanya.

Bahkan para keluarga mafia yang telah disatukan oleh Raven perlahan terpecah dan hancur karena ulah sang impostor Joe J.

Bisnis Bob pun berantakan. Batasan wilayahnya juga sedikit dan pemasukan tak sebanyak saat Raven memimpin. Semua karena anak sialan itu! Tidak tertarik bisnis gelap huh?! Lantas mengapa kau harus ada di lingkupan mafia yang rata-rata mengambil bisnis gelap?!


Anak yang naif!

Bob menyusun rencana. Menyebarkan benih-benih kebencian pada keluarga yang tersisa agar membantunya melawan si Bloodie J. Menulis pernyataan perang dan di kirimkan pada Mansion besar kediaman Joe Famili. Niat hanya ingin memanasi saja, tapi tidak disangka balasan yang diterima sangat mengejutkan.

Pagi ini, Rutesa Riot telah tewas.

Istri yang dicintai Bob dan telah dikaruniai dua anak itu telah meninggalkannya.

Tak bernyawa tepat di sebelahnya. Terbujur kaku dengan bercak darah pada dadanya.

Bob tidak mampu berkata. Ia baru saja bangun dari tidur dan hendak menyapa Rutesa. Tetapi orang yang dimaksud sudah terbujur kaku dengan mata melotot ke atas.

Tidak ada yang menyadari bagaimana Rutesa bisa dibunuh.

Dan yang paling penting bagaimana si pembunuh masuk lalu menikam Rutesa yang tengah tertidur pulas di samping Bob Riot.

'Ini adalah perang yang kau inginkan'

Sebuah note kecil dari goresan paku pada pergelangan Rutesa.

"J.J.."

Bob menggenggam pergelangan Rutesa. Menunduk. Buliran air mata jatuh dan menetes lurus.

"Kau pasti akan mendapatkan balasan yang setimpal. "





☯️☯️☯️






Kediaman Riot dipenuhi para keluarga mafia yang hadir. Turut berduka atas kematian Rutesa. Mata Bob menelisik. Memicing begitu J.J turun dari mobil. Bukan hanya Bob, tetapi Keluarga Than, Winston dan Anthony juga memasang tatapan yang sama.

J.J yang tengah membawa sebuket bunga lily itu tampak bingung melihat banyak pasang mata mengintimidasinta secara bersamaan. "Ada yang aneh," Firasat Teon buruk.

DESIROUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang