Tiga

227 19 9
                                    

-Kekasih halalku-

"Sayang, kamu udah selesai belum?" tanya seorang wanita paruh baya didepan sebuah pintu kamar berwarna putih.

"Kok gak dijawab sih?"

"Azka." ujar wanita itu bernama Ani, sambil mencoba memutar knop pintu kamar Azka.

"Gak dikunci?" lirihnya memasuki kamar.

Diatas ranjang dengan selimut berwarna hitam terlihat seorang gadis tengah tidur dengan nyenyak, membuat Ani merasa kesal dengan anak bungsunya ini.

"Azka! Ayo bangun, udah jam berapa ini?" ujar Ani membangunkan Azka.

"Hmm ada apa sih Ma?" tanya Azka yang belum membuka matanya.

"Masih nanya ada apa? Akadnya bentar lagi mulai, kamu gimana sih?" jelas Ani meletakkan sebuah dress berwarna biru muda diatas kursi meja rias Azka beserta sebuah hijab bewarna senada.

"Bentar lagi kan Ma? Lagian penghulunya belum dateng juga kan?" tanya Azka santai merubah posisinya menjadi duduk.

"Iya belum datang, tapi kamu harus segera siap-siap nak, masa dihari penting keluarga begini kamu lelet sih?" omel Ani membuka gorden kamar Azka yang berwarna abu-abu.

"Iya deh, Azka mandi dulu," ujar Azka berdiri dan mengambil handuk didalam lemari.

"Jangan lupa pake dress itu, biar samaan sama yang lain, dandan yang cantik dan pake hijabnya," jelas Ani sebelum menutup pintu kamar Azka.

"Iya ma," jawab Azka memasuki kamar mandi.

Azka keluar dari kamar mandi dengan baju kaus oblong berwarna putih dan celana pendek selutut, tak lupa handuknya yang ia gunakan untuk mengusap rambutnya yang basah. Azka berjalan menuju meja riasnya yang tak banyak benda diatasnya seperti anak perempuan lainya, yang ada hanya liptint, alas bedak, lotion, sisir dan sebotol parfum favorit nya. Ia mengambil dress yang diberikan Ani tadi.

"Ogah banget gue pake beginian," ujar Azka meletakkan kembali dress dan hijab itu.

Ia berjalan menuju lemari pakaian, membukanya dan mengambil sebuah kemeja berwarna biru muda dan sebuah jas hitam.

"Mending gue pake ini, lebih keliatan rapi yang penting warnanya sama," ujarnya berjalan menuju kamar mandi untuk mengganti pakaian.

Setelah semuanya dirasa rapi, Azka memutuskan untuk keluar kamar.

"Jeng, itu anak bungsu kamu ya? Cowok juga yah?" tanya seorang teman Ani.

"Iya anak bungsu saya jeng, tapi bukan cowok," jawab Ani tersenyum.

Azka menuruni anak tangga sambil menggulung lengan kemejanya, lalu berjalan menuju Iqbal yang tengah sibuk dengan kamera ditanganya.

"Bang," panggil Azka saat berada tepat disamping Iqbal.

"Wah keren banget lo Ka, abang kalah nih," puji Iqbal menepuk bahu Azka pelan.

"Apaan sih bang, biasa aja kali, kayak gak pernah lihat gue pake ini aja," kesal Azka, ia tak terima jika abangnya merasa kalah keren karena penampilanya.

"Azka, ngapain pake kemeja? Mama kan minta kamu buat pake dress," tanya Ani memijit pelipisnya, ia pusing melihat anak bungsunya yang begitu susah dinasehati.

"Udah lah Ma, lagian warnanya kan juga sama, Azka gak bisa pake itu, ribet." jelas Azka memasukkan sebelah tanganya kedalam saku celana.

"Sama sih sama Ka, tapi kan.."

"Gak papa Ma, biarin aja lagian kalo Azka disuruh ganti baju lagi pasti lama, keburu acaranya mulai," ujar Iqbal menengahi.

Seorang wanita seumuran Ani berjalan menghampiri mereka bertiga, dan tersenyum kepada mereka.

"Oo ini anak bungsu mu toh jeng?" tanyanya pada Ani.

"Iya, namanya Azka jeng," jawab Ani memperkenalkan Azka yang disambut senyum dan anggukan dari Azka.

"Ganteng yah, mirip banget sama Iqbal," ujar wanita itu tersenyum ramah.

"Ganteng? Ya gak lah tante, saya cewek jadi gak mungkin ganteng," ucap Azka membenarkan.

"Oalah cewek toh, tak kira kamu cowok nak, abisnya gaya kamu gak beda jauh dari Iqbal, dah kek anak kembar," jelas wanita itu menepuk lengan Azka pelan.

Panggilan acara yang akan segera dimulai dari mc menghentikan obrolan mereka. Azka, Iqbal beserta Ani berjalan menuju tempat yang sudah disedia kan bagi mereka. Disana sudah ada Ari-papa Azka bersama seorang penghulu dan Faiz calon kakak iparnya, sedangkan mempelai perempuannya berada dikamar nya bersama dua orang perempuan yang menemaninya.

Acara berjalan dengan lancar, sampai ke acara resepsinya, karena akadnya langsung disambung dengan resepsi. Azka sibuk mengabadikan momen ini dengan kamera ditanganya menggantikan Iqbal yang sedang berbicara dengan teman-teman nya yang ia undang.

"Selamat menempuh hidup baru Mbak Ayu dan Mas Faiz, semoga jadi keluarga yang Sakinah, mawadah, dan warahmah yah Mbak dan Mas," ucap Azka ketika giliranya menaiki pelaminan untuk memberikan selamat kepada mempelai.

Azka kembali melanjutkan aktifitasnya dan menemani teman-teman nya yang juga baru datang, setelah itu mereka foto bersama dengan keluarga dan keluarga besar bersama kedua mempelai.

"Ka? Lo gak ada niatan kek Mbak Ayu gitu?" Tanya Kevin menghentikan aktivitas Azka yang tengah melihat hasil jepretan nya tadi.

"Nikah? Ya adalah tapi nanti, kan gue masih sekolah," jawab Azka terkekeh.

"Bukan itu maksud gue, Mbak Ayukan feminim banget tuh, lah lo sebagai adik perempuannya gak mau feminim juga gitu? Maksud gue bukanya banding-bandingin lo sama Mbak Ayu," jelas Kevin yang membuat Azka menatap tajam lelaki itu.

Icha, Rian, dan Denis menghentikan aktivitas mereka yang tengah menyantap makanan, mereka terdiam menunggu apa yang akan terjadi selanjutnya, tatapan Azka begitu menyeramkan menurut mereka. Namun lain halnya dengan Kevin, lelaki itu terlihat santai meski gadis itu menatap tajam dirinya.

"Ya gue juga pengen kek Mbak Ayu, feminim gitu. Tapi gak tau dah belum sekarang keknya," jawab Azka santai. Kevin hanya manggut-manggut mendengar jawaban gadis itu.

Icha, Rian, dan Denis yang mendengar jawaban Azka bernapas lega, mereka bersyukur gadis itu tak marah.

"Kalian natap gue kek baru aja ngeliat setan dah," ucap Azka kala melihat ekspresi lega dari ketiga sahabatnya itu.

"Abisnya tatapan Lo kek mau makan orang tau gak?" Jawab Denis mewakili Icha dan Rian yang hanya mengangguk setuju.

Azka memutar bola matanya malas. "Gak gitu juga kali."

Denis menggaruk tengkuknya yang tak gatal, lalu tersenyum kaku kearah Azka. Sedangkan Icha dan Rian melanjutkan acara makan mereka yang sempat tertunda.

🌼🌼🌼

Next part ya :)

Kekasih Halalku [Sudah DiRevisi] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang