Dua

304 17 3
                                    

-Kekasih halalku-

"Mereka mana sih?! Katanya ngumpul disini, kok malah gak keliatan satu orang pun?" tanya Azka begitu kesal, karena ia tak melihat teman-temannya di cafe ini.

"Yah, gak jadi ketemu Rian dong gue," lirih Icha yang duduk di jok belakang motor yang di kendarai Azka.

Selang beberapa menit, saat Azka menyalakan motornya berniat meninggalkan cafe, tiga motor CBR yang sama seperti motor Azka memasuki parkiran cafe.

"Ck. Gue kira ngumpulnya gak jadi." Sinis Azka kala mereka memarkirkan motor di samping motornya.

"Maaf, keasikan ngegame kite," ucap lelaki yang di kenal dengan nama Denis.

Azka hanya menanggapinya dengan malas. "Bilang aja kalian lupa."

"Udah ah, gegara telat malah di ributin gini," lerai lelaki yang di sukai Icha, siapa lagi kalau bukan Rian.

"Iya, kalian kalo dah ketemu pasti ribut mulu, berjodoh nanti baru tau rasa kalian." Timpal Kevin turun dari motornya.

"Gak sudi gue!" seru Azka dan Denis bersamaan. Mereka berdua saling pandang dengan tatapan yang seolah-olah jijik.

"Ciaah! Jawabnya aja barengan." Tawa Kevin seketika meledak kala mendengar jawaban kedua temannya itu.

"Dah, buru kita masuk!" titah Rian yang langsung di ikuti semuanya.

Mereka berlima duduk di satu meja yang sama, dengan urutan Azka di sisi kanan di susul dengan Fia di sebelahnya, Kevin yang juga duduk di sebelah Fia, tepat di depan Azka ada Denis, sedangkan Rian duduk disamping Denis tepat di depan Icha.

Sambil menunggu pesanan mereka datang, mereka asik dengan aktifitas sendiri-sendiri. Kevin dan Rian sibuk dengan game di ponsel mereka, Icha dan Azka sibuk membahas komik baru, sedangkan Denis hanya sibuk melamun, entah apa yang tengah di pikirkannya.

"Adek lo beneran mau pindah ke sekolah kita Ri?" tanya Azka memulai percakapan.

"Iya, jadi gue minta tolong ke kalian jagain dia," jawab Rian menatap Azka dan Icha secara bergantian.

Mereka berdua mengangguk. "Aman itu mah," ujar Azka tersenyum.

"Btw, cowok apa cewek?" tanya Icha heboh.

"Cewek," jawab Rian tersenyum.

Icha terpana dengan senyum manis yang di berikan Rian padanya. "Namanya siapa?" tanya Icha lagi.

"Aila, besok kalian juga bakal ketemu dia," jawab Rian menghentikan aktifitasnya bermain game, karena pesanan mereka sudah datang.

Mereka langsung menyantap makanan di depan mereka.

"Dih! Lo ngapa dah?" tanya Azka dengan ekspresi jijik kala melihat Denis yang menyelipkan rambutnya sendiri kebelakang telinganya dengan jari yang lentik.

Semua mata tertuju pada Denis, lelaki itu malah menatap mereka balik dengan bingung.

"Lo ngapa ngondek begitu? L-lo masih aman kan?" tanya Azka lagi dengan ekspresi yang masih sama.

Seketika Denis menyadari apa yang barusan ia lakukan. "Astaga! Jangan sampe! Gue masih aman! Gue masih aman!" hebohnya berdiri dari duduknya yang membuat semua pengunjung cafe menatap ke arahnya.

Denis nyengir kuda lalu duduk kembali. Teman-temannya menatap Denis penuh selidik. "Bener dah, gue masih normal. Gak sengaja tadi, karena keseringan liat Si Icha begitu," jelas Denis meyakinkan keempat temannya.

"Ada-ada aja lo," ujar Kevin kesal. Mereka menggeleng melihat kelakuan Denis, lalu kembali sibuk dengan makanan.

"Bentar deh," ucap Kevin menghentikan aktifitas mereka.

Kekasih Halalku [Sudah DiRevisi] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang