Tujuh

178 15 6
                                    

-Kekasih Halalku-

"Jadi, untuk acara perpisahan yang akan diadakan Minggu depan bagi yang perempuan tidak diperkenankan untuk memakai pakaian bebas, diwajibkan untuk memakai kebaya dan hijab tanpa terkecuali. Jika informasi nya kurang jelas bisa ditanyakan kembali kepada wali kelas masing-masing, saya sudahi assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh." Azka tercengang mendengar pengumuman yang disampaikan oleh gurunya barusan melalui pengeras suara.

Pake kebaya? Hijab?

"Yey pake kebaya," ujar Icha tersenyum senang.

Teman sekelasnya sudah heboh mengusulkan warna apa yang akan mereka pilih untuk acara Minggu depan, mereka begitu antusias membahasnya. Lain halnya dengan Azka, gadis itu tengah memikirkan bagaimana nasibnya jika memakai kebaya tersebut.

"Ka, lo kok diem aja?" Pertanyaan dari Icha menghentikan lamunan Azka.

Azka menatap Icha dengan tatapan sedihnya. "Gimana caranya gue pake kebaya?" Tanyanya pada Icha.

"Ka, coba aja dulu lagian inikan acara penting banget buat kita, kapan lagi lo pakai kebaya kan?"

"Tapi kan, kalo pake kebaya pasti jalanya susah Cha."

"Baiklah apa kalian semua sudah paham dengan informasi yang disampaikan tadi?" Tanya Bu Elis-walikelas Azka, semuanya mengangguk paham kecuali Azka, ia tak bisa juga untuk membantah perintah dari pihak sekolah.

🌿🌿

Dan ya. Hari yang mereka tunggu-tunggu akhirnya datang juga. Acara perpisahan ini begitu dinantikan oleh semua siswa.

Icha sudah menunggu Azka bersama ketiga sahabatnya, gadis itu terlihat begitu cantik dengan balutan kebaya dan hijab berwarna mauve ditambah dengan polesan make up yang begitu serasi diwajahnya. Hari ini acara perpisahan mereka jadi siapapun boleh datang keacara ini, tak terkecuali Kevin, Rian, dan Denis yang juga ikut datang untuk melihat acara perpisahan Azka dan Icha. Mereka bertiga juga sudah rapi dengan style masing-masing, bebas tapi tetap sopan.

"Duh, Si Azka mana sih? Lama bener, mana acara bentar lagi mau mulai," gerutu Icha kala tak kunjung melihat gadis tomboy itu.

"Sabar aja dulu, siapa tau dia lagi ribet sama kebayanya," ujar Denis tertawa. Ia tak bisa membayangkan jika Azka mengenakan pakaian itu.

Icha hanya cemberut mendengar ucapan Denis, yang diucapakan sahabatnya itu bisa jadi ada benarnya.

"Btw, lo kenapa gak nungguin dia dirumahnya langsung? Malah datang duluan kesekolah," tanya Rian melirik Icha.

Icha terkekeh pelan mendengar pertanyaan Rian, sangking semangatnya ia sampai lupa menjemput Azka.

"Lupa gue Ri," jawab Icha miris.

"Gimana sih kok Lo bisa lupa ama sahabat Lo sendiri?" Tanya Denis.

"Ya gitu, gue aja dandan udah dari subuh jadinya gue lupa jemput Azka," jelas Icha pelan.

"Btw, kalian bertiga dilirik mulu tuh sama anak-anak cewek," ujar Icha karena sudah sedari tadi ia melihat ketiga sahabat nya itu dilirik berkali-kali oleh teman-teman sekolahnya.

Seketika Rian, Kevin, beserta Denis yang mendengar ucapan Icha langsung celingukan melihat siapa gerangan yang tengah melirik mereka. Dan benar saja ada beberapa dari mereka yang tersenyum kearah Rian, Kevin, dan Denis.

Icha yang melihat itu mencoba menahan tawanya. "Kalian kenapa? Kok malah sok ganteng gitu sih?"

"Biasalah, gue kan emang ganteng," jawab Denis menaik turunkan alisnya.

Kekasih Halalku [Sudah DiRevisi] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang