-Kekasih halalku-
Niat itu ada di hati paling kecil gue, tapi gue bingung mau mulai dari mana. Masa iya, tetiba gue keluar pake dress gitu? Kan gak nyambung sama rambut gue.
Mau coba make up an, gak mungkin juga. Ntar gue dapat tatapan aneh dari orang-orang.
Kalo manjangin rambut. Argh! Butuh waktu lama buat manjangin.
"Ka. Lo ngelamunin apaan?" pertanyaan itu sukses membuat Azka tersadar dari lamunannya.
Ia menatap malas orang yang baru saja bertanya, siapa lagi kalau bukan Icha.
"Orang nanya itu di jawab kek," kesal Icha duduk di hadapan Azka sambil memakan cemilannya.
"Eh, gue mau tanya deh," ucap Azka serius.
"Apaan?"
"Lo kok bisa feminim gini? Mau tau gue caranya," ujar Azka yang di sambut tawa oleh Icha.
"Kok lo ketawa? Gue serius."
Icha menghentikan tawanya. "Beneran lo mau tampil feminim?"
"Ya bener lah, kapan gue boong?"
"Alhamdulillah akhirnya sahabat gue mau berubah," ujar Icha begitu senang. Azka hanya tersenyum kecil melihat tingkah sahabat nya.
"Oke. Mumpung lagi di rumah gue, gue bakal ajarin lo tampil feminim." Icha beranjak dari duduknya. Ia membuka lemari pakaiannya yang terdapat banyak pakaian berupa dress di atas lutut.
Azka hanya memperhatikan Icha yang sedang memilih beberapa dress dan blous.
"Nih, lo coba pake dress gue ini, pasti cantik." Icha memberikan dress di atas lutut berwarna biru muda kepada Azka. Gadis itu mengambil dress tersebut dengan tatapan aneh.
"Udah sana, lo cobain." Icha mendorong Azka menuju kamar mandi.
Cukup lama Icha menunggu sahabatnya itu mengganti pakaian. "Ish, yang bener aja? Si Azka ganti baju selama itu." Dumelnya berkacak pinggang di depan meja riasnya.
Ceklek
Seketika pandangan Icha terarah pada pintu kamar mandi yang terbuka. Terlihat Azka keluar dengan dress yang di berikan Icha.
"Cantik banget lo!" seru Icha menatap Azka tanpa kedip.
"Cantik dari mana coba?! Ini baju apaan?! Bahu gue keliatan kayak gini," Kesal Azka sambil menutupi bahunya dengan telapak tangannya.
"Lo kok bisa nyaman pake ginian? Heran gue!"
Icha tertawa mendengar ocehan Azka tentang bajunya.
"Lo gimana sih Ka? Katanya mau tampil feminim, ya gitu lah baju yang sehari-hari gue pake, cantik gini. Bahkan ada yang lebih dari itu, Lo belum terbiasa aja makanya ngerasa aneh gitu." Icha tertawa melihat ekspresi Azka yang terlihat geli kala memakai dress itu.
"Seumur-umur baru kali ini gue pake beginian, lebih nyaman gue pake style yang biasa. Gue aja pake celana pendek di bawah lutut, gak pernah di atas lutut. Kalo baju ya baju kaos oblong," jelas Azka tak nyaman dengan baju yang ia kenakan sekarang.
"Padahal cantik lo pake ginian, apalagi kalo rambut lo panjang," ujar Icha membayangkan betapa cantiknya Azka jika berambut panjang.
"Dahlah, gue gak mau yang ribet begini." Azka beranjak menuju kamar mandi untuk mengganti pakaiannya kembali.
"Senyaman lo aja deh Ka, gue juga seneng kalo lo seneng." Pasrah Icha merebahkan tubuhnya di atas kasur king size nya.
🌿🌿
KAMU SEDANG MEMBACA
Kekasih Halalku [Sudah DiRevisi] ✓
RandomJudul awal👉bersamamu takdirku Diganti👉KEKASIH HALALKU [VERSI REVISI] When Umar Bin Khatab said : "Ada kalanya orang yang paling buruk di masa silam akan jadi paling baik di masa depan"