Dua Puluh

103 4 0
                                    

Sayyidah Fatimah Az-Zahra bilang, jatuh cinta itu hal biasa, namun jatuh cinta berkali-kali pada orang yang sama itu luar biasa.

-kekasih Halalku-

"Hallo Ma? Ini Kevin udah mau jalan ke klinik, nanti Mama sama yang lain nyusul aja, Kevin udah kasih tau juga ke Bunda."

Setelah mendapat persetujuan dari sebrang sana, Kevin langsung menyimpan ponselnya didalam saku jaketnya. Ia segera menyetir mobilnya, menggenggam tangan wanita disampingnya yang tengah menahan sakitnya kontraksi.

"Sayang kamu kuat, bentar lagi kita sampe klinik ya."

Azka tersenyum. "Iya Mas, gak usah ngebut banget nyetirnya. Itu sampe pucet loh mukanya," ujar Azka.

Bagaimana tidak, ini pengalaman pertama untuk mereka, Kevin terus merapalkan zikir didalam hatinya, meminta perlindungan kepada Sang Pencipta agar istri dan calon anaknya baik-baik saja.

"Kamu hebat banget bisa setenang ini, padahal ini pertama kalinya buat kita." Kevin mencium punggung tangan wanita itu. Azka hanya tersenyum mendengar ucapan Kevin, ia tak berhenti berzikir kepada Sang Pencipta untuk. Menikmati kontraksi yang ia rasakan tanpa mengeluh sedikit pun.

Air mata Kevin berjatuhan saat mendengar suara tangis malaikat kecil yang baru saja dilahirkan istrinya. Ucapan syukur tak henti ia ucapkan kepada Allah. Kevin mencium kening Azka yang terbaring diatas bed rumah sakit, jemarinya masih setia bertaut dengan jemari wanita yang baru selesai berjuang melahirkan buah hati mereka itu.

"Kamu berhasil Sayang, terimakasih," ucap Kevin mencium punggung tangan Azka.

Wanita itu hanya mengangguk dan tersenyum mendengar ucapan suaminya, ia terlihat lemas, namun senyumnya tak pudar sedikit pun.

"Pak, anaknya diadzanin dulu ya." Seorang perawat berjalan kearah Kevin dengan bayi mungil itu digendongnya.

Kevin mengambil alih menggendong gadis mungil itu, jantungnya berdetak begitu kencang saat gadis mungil itu sudah berada dalam gendongannya. Adzan pun mulai dilantunkan Kevin dengan suara pelan yang hanya bisa didengar seisi ruangan. Rasa bahagia menyusup dalam diri Kevin dan Azka.

"MasyaAllah, pipinya sampe mau tumpah sangking berisinya nih," ujar Arum-Bunda Kevin saat menggendong bayi itu.

"Namanya siapa nih?" Tanya Ani-Mama Azka.

"Zahwa Alfatunnisa Ma," jawab Azka tersenyum.

Mereka ikut tersenyum mendengar jawaban Azka. Arum begitu bahagia memandangi cucu pertamanya, ia berdoa semoga Zahwa menjadi anak yang Sholeha dan berbakti kepada kedua orang tuanya.

🌿🌿

Udara pagi ini terasa begitu segar, tetesan air yang masih tersisa didedaunan berjatuhan ketanah, hujan yang turun tadi malam menyisakan genangan dibeberapa tempat. Termasuk dihalaman rumah Azka dan Kevin.

Azka menyibak gorden kamarnya, membiarkan cahaya mentari memasuki ruangan kamarnya, senyuman terukir diwajah cantiknya.

"Sayang? Lagi liatin apa?" Pertanyaan itu berasal dari lelaki yang baru saja memasuki kamar, lelaki itu berjalan kearah wanita itu lalu memeluknya dari belakang.

"Lagi liatin taman yang abis diguyur ujan Sayang," jawab Azka tersenyum.

Kevin terkekeh mendengar jawaban istrinya. "Kenapa gak liatin Mas aja? Lebih indah dari taman yang abis diguyur ujan."

Azka melepas pelukan lelaki itu lalu berbalik menghadap suaminya yang terlihat begitu tampan, meski rambutnya acak-acakan.

"Kalo yang ini, setiap hari aku pandangi. Mata itu yang dulu gak bisa aku tatap, sekarang bisa aku tatap kapan pun aku mau. Lengan yang dulu gak bisa aku gandeng, sekarang setiap hari bisa aku gandeng tanpa takut dimarahi." Kevin terkesiap mendengar ucapan istrinya yang tetiba berbicara seperti itu.

"Gak usah kaget Sayang, aku cuman mengutarakan isi hati aku yang baru bisa aku ungkapin ke kamu Mas," lanjut Azka terkekeh melihat reaksi suaminya yang kaget.

Kevin membawa tubuh mungil Azka kedalam pelukannya, ia menciumi puncak kepala wanitanya itu berkali-kali.

"Aku beruntung banget punya kamu, setiap hari rasa cintaku semakin bertambah, Allah begitu baik menghadirkan wanita sepertimu dalam hidupku. Semoga semakin bertambahnya waktu, kita semakin saling mencintai."

Azka tersenyum mendengar ucapan Kevin. "Sayyidah Fatimah Az-Zahra bilang, jatuh cinta itu hal biasa, namun jatuh cinta berkali-kali pada orang yang sama itu luar biasa. Ternyata se-bahagia itu ya Mas, dicintai dan mencintai orang yang juga mencintai kita," ucap Azka tersenyum.

"Itu bener banget Sayang," ucap Kevin ikut tersenyum.

Pelukan mereka terhenti kala mendengar suara tangisan bayi yang sedari tadi tertidur diatas kasur. Mereka tertawa lalu segera menenangkan bayi mungil itu.

"Dia mirip aku banget ya?" Tanya Kevin yang duduk disamping Azka yang tengah menggendong Zahwa.

"Mana ada, matanya aja mirip aku Mas," jawab Azka tak setuju. Kevin tertawa mendengar jawaban dari istrinya itu.

Dulu, rasanya gak mungkin jika suatu hari nanti memiliki keluarga kecil bersamamu. Namun, pernyataan itu terpatahkan pada saat ijab qabul terlaksana. Hari ini, aku dan kamu berada dalam satu atap yang sama. Allah hadirkan juga malaikat kecil ini ditengah-tengah kita.
Allah pertemukan kita diwaktu yang tepat. Dititik terbaik menurut takdir.
Dengan keadaan yang sudah sama-sama membaik.
Rasanya ucapan syukur tak akan pernah terhenti terucap dari lisan ini.
Allah begitu baik pada diri ini yang memiliki dosa begitu banyak.
Semoga kita selalu bersama sampai nanti Allah pertemukan kembali di jannah-Nya.

"Loh? Kenapa Sayang? Kok ngelamun sambil senyum-senyum gitu?" Pertanyaan itu menghentikan lamunan Azka. Ia terkekeh melihat ekspresi Kevin yang nampak agak takut.

"Eh? Kok malah ketawa gitu? Ngucap Sayang, kamu gak kesambet kan?"

"Mas? Enggak kok, aku baik-baik aja. Bahagia aja gitu," ujar Azka.

"Alhamdulillah, kirain kan kenapa gitu. Oh iya, aku jemur baju Zahwa dulu ya Sayang," ujar Kevin ingin beranjak dari duduknya.

"Loh? Kamu abis nyuci Mas?" Tanya Azka mengambil alih bermain dengan Zahwa yang saat ini sudah berusia 6 bulan.

"Iya Sayang, kasian istri aku ini setiap hari ngerjain semua pekerjaan rumah, jadi selagi aku dirumah dan bisa bantuin kamu biar kamu gak kecapean." Kevin mengusap puncak kepala Azka lalu tersenyum.

"Ini nih, yang buat aku makin cinta sama kamu Mas," ujar Azka tersenyum.

"Mas juga makin cinta sama kamu," ucap Kevin mencium kening Azka.

Mereka tertawa mendengar ucapan masing-masing. Kevin kembali ketujuan awalnya untuk menjemur pakaian.

Rasanya begitu tenang jika dicintai orang yang juga kita cintai.

-Selesai-

Terimakasih banyak buat teman-teman yang setia nungguin cerita ini update. Dan mohon maaf karena ceritanya beda dengan cerita awal kekasih halal ini. Jika temen-temen udah pernah baca versi yang pertama pasti tau cerita beda.
Mohon maaf juga jika endingnya gak sesuai harapan.
Terimakasih untuk vote nya🤍
Jangan lupa juga baca cerita aku yang lain manteman🤗
Jumpa lagi dikisah lainya👋

Senin, 04 Desember 2023

Kekasih Halalku [Sudah DiRevisi] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang