Fatal? // 🔞👅👙

2.6K 104 10
                                    

Bersit cahaya pagi masuk menghangatkan ruangan yang beberapa hari lalu penuh dengan keromantisan.

Cahayanya perlahan merobek mimpi dua insan yang tengah pulas menikmati tidurnya.

Lenguhan kecil terdengar diatas ranjang luas yang tampak hanya terisi satu nyawa. Dan satu nyawa lagi berada diatas sofa lembut tepat dibawah jendela kaca raksasa.

Jungkook mencoba membuka matanya dan menggerakkan kakinya mendekati sosok cintanya.

Ia membelai surai hitam pangeran, mengusap pipi yang terasa sangat lembut.

Tampak Taehyung pun memberi responnya dengan menangkap tangan lentik Jungkook, ia menciumnya dan menghisap aroma yang selama ini menjadi candunya.

Tapi tak lama begitu mata Tae terbuka, ia melepas begitu saja tangan Jungkook, ia terperanjat dan langsung membangunkan dirinya untuk pergi menuju bathroom.

"Sampai kapan Tae, sampai kapan kau menyiksaku seperti ini..?" isak Jungkook dengan nada begitu lirih nyaris tak terdengar.

Jungkook yang merasa terabaikan lantas berdiri menguatkan diri dan hatinya.

Ia berusaha kuat dan tegar menghadapi semua ini. Ia meyakinkan dirinya agar tetap melakukan apa yang menjadi tugasnya.

Ia merapikan kamarnya dan menyiapkan pakaian Taehyung.

Dengan cekatan Jungkook memilih tuxedo lengkap dengan acc yang akan Taehyung pakai. Ia meletakkannya diatas ranjang dengan sangat rapi.

Taehyungpun keluar dengan hanya membalutkan handuk putihnya dipinggangnya. Pemandangan ini biasanya menjadi senjata untuk merangsang Jungkook dan melakukan morning sex mereka. Tapi terlihat sangat berbeda ketika Taehyung dengan sangat jelas mengabaikan pakaian yang sudah disiapkan oleh Jungkook.

Ia hanya melihatnya sekilas dan malah memilih lagi tuxedo yang lain. Jungkook yang memang sudah berjanji untuk kuat pun hanya bisa menghela nafasnya dan kini ia keluar dari kamar itu.

Tanpa terasa tetesan bening kembali mengalir dari matanya. Ia berjalan menuju taman. Sesampainya disana, Jungkook duduk disebuah tepi kolam ikan kesayangannya. Ia tertunduk pilu. Menyeka air yang kini semakin deras ia rasakan. Tak lagi menghiraukan sekeliling taman kerajaan. Ia hanya ingin tenang menyelami takdir yang sedang ia jalani saat ini.

Sepasang mata lainnya ternyata memperhatikan sosok menyedihkan itu. Ia sangat hancur, hatinya tercabik telah membuat Jungkook selalu meneteskan air matanya.

Ya, Tae sadar ia juga menyakiti Jungkook dengan sikap diamnya. Tapi perasaannya pun tak bisa dibohongi dengan cara apapun.

Ia hanya bisa meminta maaf tanpa harus didengar Jungkooknya.

...

Hari berganti hari, minggu-minggupun telah terlewati tanpa ada perbaikan dari diri mereka. Sikap Tae yang seakan cuek pada Jungkook pun terasa nyata kala saat ini Jungkook pun acuh dengan hubungan mereka.

Mereka menjalani semua ini dengan kemunafikan, secara fisik mereka seolah acuh, tapi masing-masing perasaan mereka sungguh masih utuh, bahkan ada bongkahan rindu yang begitu besar.

Jungkook kini lebih sering pulang ke rumah orang tuanya dibanding tidur sekamar dengan Pangeran. Pangeranpun sudah sangat jarang tidur dikamar mereka.

Ia selalu menghabiskan waktunya di gasebo favoritnya.
Kadang ia mabuk hingga tertidur disana.

Kabar kerenggangan Pangeran dan Jungkook kini sampai di telinga King dan Queen. Berkali-kali mereka berusaha menasehati Tae dan Jungkook, tapi mungkin mereka memang masih butuh waktu untuk menenangkan diri.

PRECIOUS MANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang