Awal hari yang indah di hari Jum'at bulan ini. Langit berwarna biru muda dibalut awan putih tipis. Sorot mentari cukup hangat menembus lapisan epidermis dan menyapu titikan embun di permukaan bumi. Seolah itulah gambaran hati pasangan sejoli yang sedang dimabuk asmara Nella dan Danu sangat indah. Ya, mereka memutuskan untuk menjalin hubungan kembali setelah sempat kandas sebelumnya. Hubungan terjalin secara tersembunyi saat ini hanya mereka berdua yang tahu. Keduanya tak ingin saling menyakiti satu sama lain. Ada cinta yang besar, luas dan dalam antara mereka berdua. Jika bisa saling melengkapi dan memberikan kenyamanan kenapa harus saling menyiksa diri.
Sejalan dengan itu Danu masih memikirkan bagaimana caranya agar hubungan mereka dapat berjalan sebagaimana mestinya. Tidak takut ketahuan rekan kerja, teman bahkan yang terpenting adalah keluarga. Mereka berdua yakin cepat atau lambat hubungan mereka pasti akan teruangkap juga suatu saat nanti.
"Mas lembur hari ini Nell. Kamu pulang duluan gak papa kan ?"
Nella tersenyum getir setelah membaca isi chat Danu di layar ponselnya. Segera jari jemari Nella bermain-main untuk membalas chat Danu.
"Iya Mas gak papa.."
Ada gurat kecewa di wajah Nella. Padahal ini hari spesial buatnya tapi jangankan di ajak keluar untuk merayakan atau memberikan kado ingatpun tidak. Ya sudahlah mungkin Mas Danu sedang banyak pekerjaan sampe-sampe lupa hari ini ulang tahun Nella gumamnya dalam hati.
Nella berjalan menyusuri koridor kantor tempatnya bekerja yang sudah nampak sepi. Para pegawai sudah pada ngacir sejak jarum jam menyentuh angka 4 sore tadi untuk pergi bersiap-siap menikmati malam Sabtu mereka bersama orang terkasih. Lalu Ia teringat pesan singkat Danu yang mengatakan bahwa dia akan lembur. Sambil berjalan Nella celingukan mencari tahu diruangan mana yang masih berisi karyawan yang masih bekerja sedangkan ruangan Danu pun kosong.
"Apa ketemu klien diluar kali ya ? batin Nella menelisik.
Nella berlalu meninggalkan gedung kantor PT Wijaya Hanum Sejahtera melajukan kendaraan roda empat miliknya. Sesekali kepalanya masih celingukan kali aja nemu Danu sebelum dia bener-bener keluar dari halaman kantor. Namun hanya badan gempal pak Makrun sekurity sedang berlari kecil membukakan portal lalu meluncurkan senyum sapaan penampakan terakhir yang terlihat oleh Nella.
"Kring... Kring... Kring..." ponsel Nella berdering beberapa kali.
Nella berusaha tak terusik oleh bunyi ponselnya dan tetap fokus menyetir. Tapi suara ponselnya terlalu bising ditelinganya sudah seperti ibu pemilik kontrakan yang nagih tunggakan selama 2 bulan saja. Sok tahu nih Nella padahal dia gak pernah ngerasain ditagih uang sewa rumah wong dari bayi merah Nella sudah tinggal dirumah milik orang tuanya sendiri.
Balik ke Nella yang menepikan dan menghentikan laju mobilnya di bahu jalan kemudian mengobrak-abrik isi tas untuk mengambil ponsel miliknya. Matanya membulat setelah membaca pesan singkat dari Devano.
"Gw jemput jam 7 gw mau ajak loe dinner. Gak pake nolak kali ini ya. Akhir-akhir ini loe sering nolak ajakan gw"
Nella menghela nafas panjang harus seperti apa menghadapi Devano. Hatinya benar-benar tak tega bila harus jujur pada Devano soal hubungannya dengan Danu saat ini. Nella tak mau membuat Devano patah hati dan marah pastinya kalau tahu Nella masih berhubungan dengan pria beristri sekaligus kawannya itu. Lebih tepatnya mantan kawan sejak Devano memergokin Danu memeluk Nella dengan status pacar Nella.
Setelah berfikir sesaat Nella kembali melajukan mobilnya agar segera sampai rumah dan bersiap menunggu jemputan Devano. Menerima ajakan dinner Devano hanya itu yang terlintas dipikiran Nella saat ini sambil menunggu waktu yang tepat untuk menjelaskan hubungannya dengan Danu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suamimu... Jodohku...
RomanceDanu Septi Anggoro lelaki berparas hampir sempurna menikahi Yovina karena perjodohan oleh keluarga besarnya. Rumah tangga mereka tidak dibangun berdasarkan rasa cinta sedikitpun. Masing-masing dari mereka memiliki kehidupan berbeda dan tak saling pe...