Langit Jakarta nampak gelap malam ini tanpa taburan cahaya kerlip bintang. Suara gemuruh dari langit berkali-kali menggelegar memekik gendang telinga diiringi kilatan cahaya petir. Tengkuk Nella bergidik sepertinya alam sedang menyamai perasaannya. Karna ngeri dan takut suara petir Nella memilih berdiam diri dulu di gedung kantornya sambil ditemani lantunan musik untuk menenangkan hatinya. Ruang kantornya sudah nampak sepi hanya ada petugas jaga berkeliling mengitari setiap ruangan dan petugas kebersihan menyelesaikan pekerjaannya.
"Tu kan gw dah nebak lo pasti nggak mau pulang. Pulang sama gw aja mobil lo tinggal aja...." suara Devano membuat bahu Nella berjingkat.
"Lo apaan sih Van ngagetin aja !" sentak Nella seraya mencubit lengan Devano.
"Auwh ! Sakit Nell !" eluh Devano kesakitan
"Biarin weeee !" ledek Nella dengan menjukurkan lidahnya.
"Gw tu kalo abis ketemu lo pasti deh biru-biru gosong.." rengek Devano menunjukkan cap bekas cubitan Nella
"Lagian lo tu seneng buat gw kesel. Gemes jadinya" bela Nella
"Jadi lo gemes ke Gw ? Itu artinya Gw gemesin donk ya Hehehe...." Devano cengengesan keDPan
"Apaan sih ?! Mau Gw cubit lagi ?!" ancam Nella jarinya sudah membentuk capit kepiting siap mencubit.
"Udah ampun sakit Nell. Pulang yuk ntar kemaleman kalo nunggu hujan reda mah" ajak Devano menarik lengan Nella
"Gw bisa jalan sendiri Van" Nella menepis tangan Devano.
"Gw yang pengen gandeng lo !" Devano tak menyerah dan meraih kembali tangan Nella. Nella pun hanya bisa pasrah seraya menggelengkan kepala.
Devano melajukan mobilnya dengan kecepatan normal karna hujan begitu lebat menghalangi jarak pandangnya. Nella disampingnya hanya berdiam sibuk dengan pikiran yang tak diketahu Devano.
"Masih belum siap terima gw Nell ? Ntar keburu Gw keriput lo malah tambah nggak mau ama Gw Nell." goda Devano mencairkan suasana.
Nella mendengus menatap Devano dan kembali membuang pandangannya ke arah guyuran hujan diluar sana.
"Gw serius Nell. Sampe kapan pun Gw bakalan nungguin lo Nell. Emang kenapa sih Nell ? Masih belum bisa move on dari cowok beristri itu ?" tampang Devano terlihat serius ada kemarahan juga.
Lagi-lagi Nella mendengus. Andai saja Devano tau kalo dirinya masih berhubungan sama Danu bakal marah besar Devano dan gak akan tinggal diam. Pasti Devano akan buat perhitungan ke Danu.
Devano yang melihat respon Nella mulai menaruh curiga. Semoga saja gw salah duga gumamnya dalam hati.
"Jangan bilang lo masih berhubungan sama tu cowo ya Nell. Gw gak akan tinggal diem." tegas Devano bernada mengancam.
"Jawab Gw Nell ?!" sentak Devano pada Nella yang spontan tertunduk menyembungikan wajahnya.
Dipandangnya gadis dihadapannya itu begitu intens. Gak salah lagi kecurigaannya ternyata benar. Devano mendengus kasar tangannya memukul tangkai stir mobilnya lalu menepi dan menghentikan mobilnya.
Sitt !!! umpat Devano
Disana mereka cukup lama terdiam. Nella hanya menunduk sedang Devano membuang pandangannya ke depan. Netra bening putih milik Devano berubah merah menandakan bahwa Devano sedang menahan emosi.
"Gw mau denger dari mulut lo sendiri Nell. Gw gak akan jalani mobil ini sebelum lo ngomong yang sebenernya. Nella !" ucap Devano menahan emosi.
Bukannya menjawab Nella malah melepas sitbelt lalu keluar dari mobil. Sontak Danu menyusul keluar mengejar Nella.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suamimu... Jodohku...
RomanceDanu Septi Anggoro lelaki berparas hampir sempurna menikahi Yovina karena perjodohan oleh keluarga besarnya. Rumah tangga mereka tidak dibangun berdasarkan rasa cinta sedikitpun. Masing-masing dari mereka memiliki kehidupan berbeda dan tak saling pe...