1. Danu Septi Anggoro
2. Yovina Stellohock Anggoro
Senja mulai menyingsing, semburat jingga perlahan berubah warna dengan diiringi hembusan angin lembut. Terlihat mobil bergaya sporty berwarna putih memasuki pintu gerbang megah yang menjadi batas antara jalan dengan halaman rumah bernuansa modern dan memiliki luas cukup untuk membuat satu lapangan bola. Disana juga terlihat seorang paruh baya berdiri tampak siaga menunggu siempunya pemilik mobil mewah keluar dari tunggangannya.
"Selamat malam nyonya.." sapa Mang Ujang pada majikannya seraya membukakan pintu mobil.
Wanita cantik berpenampilan modis itu keluar dari dalam mobil, bola matanya berlari kesana kemari mencari sesuatu. "Tuan belum pulang Mang ?" tanyanya kepada Mang Ujang.
"Belum nyonya.." jawab mang ujang sambil membungkukkan setengah badannya. Wanita dihadapannya itu berlalu menuju pintu masuk dan meninggalkan aroma parfum yang mampu membuat siapapun yang menghirupnya melayang.
Matahari kembali mengepakkan sayap seolah terbangun dari tidur lelapnya. Warna biru langit mebentang luas dihiasi tumpukan awan tipis. Suara cuitan lirih burung Madu Matari yang mengepak-ngepakkan sayapnya dibalik kelopak bunga sepatu merah muda memberikan sentuhan kesejukan pagi itu. Danu masih terlelap di balik selimut putih yang tidak sepenuhnya menutupi wajah tampannya. Sesekali sorotan cahaya matahari menyapu wajahnya sehingga membuat matanya mengerut.
Di ruang berbeda tampak seorang wanita sedang menikmati hidangan roti lapis dan segelas susu putih. Terlihat dari cara berpakaiannya wanita itu sudah bersiap memulai aktivitas. Matanya tidak terlepas dari layar pintar yang Ia letakkan di atas meja tepat disamping gelas berisi susu. Perhatiannya buyar ketika melihat seorang pria berjalan sedikit sempoyongan menuju lemari pendingin tidak jauh dari meja makan.
Tidak ada sepatah katapun meluncur dari mulut Danu, tangannya meraih gelas di rak dan menuangkan air dari botol yang telah Ia keluarkan dari lemari pendingin. Perlahan Danu meneguk air yang terisi penuh hingga tak bersisa dan meletakkan gelas di meja makan kemudian membalikkan badannya.
"Jangan terlalu sering pulang larut malam" suara sapaan itu menghentikan langkah Danu. Namun badannya tetap membelakangi wanita yang menyapanya, kedua sisi bibirnya tetap mengatup rapat.
"Bukan soal mengkhawatirkanmu, aku lebih khawatir penilaian orang lain" kembali wanita itu berucap. Pandangannya tetap tertuju ke layar ponsel dihadapannya, selang beberapa detik kepalanya mendongak mengalihkan pandangan kepada pria yang masih juga tidak berbalik badan.
Tanpa membalas ocehan wanita pemilik nama lengkap Yovina Stellohock Anggoro, Danu tetap melangkah berlalu meninggalkan wanita yang berstatus sebagai istrinya itu. Yovina hanya terdiam ntah apa yang Ia pikirkan, kemudian Ia pun beranjak dari tempat duduknya.
Yovina Stellohock Anggoro merupakan istri Danu Septi Anggoro sejak pernikahannya digelar hampir 3 bulan silam. Ya, mereka adalah pasangan pengantin muda mengingat Yovina yang masih berumur 23 tahun dan Danu masih berusia 25 tahun. Mungkin hanya segelintir pasangan yang menikah dengan situasi tidak semanis pada umumnya. Pernikahan itu dijalani bukan atas dasar keinginan Danu dan Yovina. Mereka telah dijodohkan sejak lahir, Yovina lahir 2 tahun setelah Danu, kakek merekalah yang telah menjodohkan.
Sejak sekolah dasar mereka dipertemukan, namun ketika Danu tidak sengaja mendengar percakapan antara keluarga Yovina dengan keluarganya, Danu mulai berontak. Saat itu usia Danu masih 10 tahun dan dia harus menerima kenyataan yang seharusnya belum dirasakan oleh anak-anak seusianya. Berbagai macam sikap protes ditunjukkan agar keluarganya membatalkan perjodohan itu. Namun usaha Danu sia-sia, perjanjian perjodohan itu tetap kokoh tidak tergoyahkan sedikitpun. Orang tua Danu tidak bisa berbuat apa-apa hanya bisa menerima keputusan keluarga besar Anggoro dan Yovina. Sejak sekolah Dasar hingga SMA mereka bersekolah di sekolah yang sama, tetapi sampai dengan saat itu hubungan kedekatan mereka tidak terjalin sedikitpun. Danu menikmati masa remajanya tanpa menghiraukan perjodohan itu begitupun Yovina yang bolak balik berganti pasangan tanpa sepengetahuan keluarga Anggoro dan Yovina.
Setelah lulus SMA keduanya melanjutkan perguruan tinggi, namun kali ini di tempat yang berbeda. Yovina memilih melanjutkan pendidikannya di luar negeri yaitu London dan Danu memilih kuliah di Universitas Gadjah Mada (UGM) Fakultas Ekonomika dan Bisnis. Berbeda dengan Yovina yang kerap bergonta-ganti pasangan, Danu yang dikenal popular karena wajah tampan dan tubuh atletisnya tidak pernah sekalipun memiliki pasangan atau berpacaran. Tidak sedikit muda-mudi yang berprasangka Danu memeiliki kelainan karena tidak tertarik kepada wanita meskipun kerap kali wanita-wanita cantik di sekelilingnya mengusiknya. Danu tetap asyik dengan dunianya sendiri dan hanya ditemani seorang sahabat sejak duduk di bangku SMP. Tidak selamanya wajah tampan dan kepopuleran menjadi sebuah keberuntungan. Sering kali Danu mendapati masalah beragam. Berurusan dengan polisi karena menjadi saksi seorang wanita yang hampir mati bunuh diri menelan racun serangga karena cintanya terhadap Danu tidak pernah digubris. Hampir di drop out dari kampus karena kerap duel dengan kakak tingkat ataupun pria seangkatannya. Alasannya tidak jauh-jauh dari wanita yang mengejar-ngejarnya merupakan pacar dari pria lawan duelnya. Namun Danu tetaplah Danu, Ia tetap serius dengan pendidikannya tanpa terganggu sedikitpun. Otaknya yang cemerlang menambah deretan kesempurnaan yang Ia sandang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suamimu... Jodohku...
RomanceDanu Septi Anggoro lelaki berparas hampir sempurna menikahi Yovina karena perjodohan oleh keluarga besarnya. Rumah tangga mereka tidak dibangun berdasarkan rasa cinta sedikitpun. Masing-masing dari mereka memiliki kehidupan berbeda dan tak saling pe...