Suamimu... Jodohku...

Jatuh Cinta 2

Mesin roda empat Devano telah terparkir tepat di depan teras rumah Nella. Tak lama berselang seorang gadis keluar dari pintu mobil samping kemudi dan disusul oleh sang pengemudi. Padahal Devano berniat membukakan pintu untuk penumpangnya itu tetapi Nella sudah terlanjur keluar lebih dulu. Nella masih menekuk wajahnya entah berapa lipatan yang jelas Nella tampak murung.

"Gw langsung balik ya Nell. Kalo loe butuh apa-apa hubungi gw. Ingat istirahat gak usah terlalu banyak mikir...." nasehat Devano pada Nella yang sedang mematung di depan pintu utama rumahnya.

Nella hanya mengangguk menyetujui nasehat kawan lelakinya itu. Sebelum berlalu Devano mengecup pucuk kepala Nella dengan lembut membuat si pemilik kepala diam terpaku. Terbesit dalam pikiran Nella rasa nyaman ini lambat laun akan membuatnya jatuh cinta pada Devano. Bisa saja, wanita mana yang tak akan luluh hatinya mendapatkan perlakuan pria seperti Devano ? Begitu perhatian, lembut, romantice dan pengertian. Belum lagi fisik Devano mampu membuat mata para wanita yang menatapnya terpesona meskipun belum sebanding dengan paras Danu tentunya.

Dalam waktu semenit mobil Devano telah lenyap dari hadapan Nella hanya meninggalkan jejak samar bekas ban. Devano melajukan kemudinya dengan kecepatan normal. Sebenarnya ingin sekali dirinya menemani Nella dan mendapatkan jawaban pasti apakah Nella benar-benar masih berhubungan dengan Danu atau tidak. Namun Devano mengerti bahwa Nella saat ini sedang butuh waktu sendiri untuk berfikir. Oleh karena itu terpaksa dirinya harus meninggalkan Nella meskipun hatinya tak kuasa menahan rasa keingintahuannya mengenai hubungan Nella dengan Danu.

***

Kurang lebih 18 jam pesawat yang ditumpangi Danu dan Yovina menyusuri langit menuju Bandar Udara Internasinal London Heathrow. Kini mereka berdua telah mendarat di tanah London dengan selamat. Danu dan Yovina terus berjalan menuju area terluar bandara mencari jasa taksi yang akan membawanya ke hotel tujuan.

Butuh waktu 7 menitan untuk mereka sampai ke salah satu penginapan bintang lima kota modern pemilik roda pengamatan terbesar di dunia yaitu London Eye yang berputar tepat diatas aliran sungai Thames London. Ini kali pertama Danu menginjakkan kaki di kota London. Bukan karna tak mampu hanya saja Danu tidak mempunyai alasan untuk sekedar pergi mengunjungi kota itu. Meskipun istrinya telah tinggal di kota itu sejak lulus SMA sampai menikah dengannya tetap Danu tak ada niatan berwisata kesana. Belum lagi segala apapun mengenai Yovina menurut Danu tidak begitu penting untuk diketahui.

Beruntung Danu memiliki adik perempuan yang selalu saja bisa diandalkan dalam situasi tersulit. Seperti saat ini, Danu tidak mengetahui tempat Yovina selama ini tinggal. Devina adiknya sudah mencari tau dimana Yovina tinggal dan memberitahukan kepada kakak tersayangnya. Besok setelah lepas dari jetleg Danu akan membawa Yovina untuk berkunjung serta berniat tinggal disana selama di London. Harapan Danu semoga lewat sanalah memory ingatan Yovina akan kembali. Mengenai lelaki yang bersama Yovina saat kecelakaan akan dijelaskan setelah Yovina sembuh total. Cepat atau lambat Yovina berhak tahu.

Bibir Yovina tersenyum tipis manik matanya tak lepas dari arah Danu berada. Disana Danu sedang duduk berjongkok membuka koper pakaian untuk mengambil pakaian ganti serta perlengkapan mandi. Danu tidak menyadari bahwa gerak geriknya menjadi pusat perhatian wanita sekamarnya saat ini, wanita itu sedang duduk di bibir ranjang berukuran sangat besar.

Yovina berdiri hendak menghampiri Danu, ingin sekali Yovina memeluk tubuh suaminya itu dari belakang. Punggung lebarnya seakan memanggil-manggil dirinya untuk tenggelam dalam dekapan. Namun belum sempat berdiri Danu lebih dulu berdiri lalu berjalan menuju kamar mandi meninggalkan Yovina yang memasang air muka kecewa. Bingung juga kenapa dirinya bisa menikah dengan pria sedingin suhu freezer itu. Terbesit keraguan apa benar Danu itu suaminya. Yovina merutuki diri sendiri betapa malang nasibnya.