Nella masih terdiam pikirannya melayang kemana Devano akan membawanya. Sudah sejam lebih tapi belum juga sampai di tempat tujuan. Matanya berbinar melihat pemandangan yang disuguhkan di sekelilingnya. Laut luas membentang berkilauan memantulkan cahaya matahari. Nella membuka kaca mobil mengeluarkan sedikit tangannya untuk merasakan hempasan angin. Senyum mengembang diwajah Devano melihat ulah gadis disamping kemudinya itu. Ia merasakan cintanya makin bertambah setiap kali melihat Nella.
Mobil Devano melaju menuruni jalan di raya di celah perbukitan kini hamparan biru laut terpampang dihadapan mereka. Aroma angin laut makin tercium lembut. Setibanya di tepi pantau Devano memakirkan mobilnya. Tanpa menunggu aba-aba Nella keluar berlari menuju pasir putih direntangkan kedua tangannya seperti anak kecil yang kegirangan melihat pantai. Makin geli Devano melihat kelakuan polos gadis yang ditaksirnya itu seraya berjalan menuju Nella.
Nella melepaskan sepatu dan meninggalkannya begitu saja kemudian berlari menuju pasir yang diselimuti air laut disusul oleh Devano yang juga melakukan hal sama melepaskan kedua sepatunya. Setelah asyik sendiri berlari-lari kegirangan Nella mendekati Devano. Mereka berjalan beriringan.
"Jadi ini jadwal kita hari ini Bapak Manager pabrik ?" goda Nella pada managernya itu.
Devano tersenyum simpul. Kali ini hatinya sedang melo tidak bisa membalas godaan Nella.
"Nel. Gw sengaja bawa lo kesini karna ada sesuatu yang mesti gw sampein" Akhirnya ada juga kata-kata yang keluar dari mulut Devano. Sedari tadi hanya tersenyum saja melihat Nella.
"Mau bilang apa sih bapak Manager sampai harus sejauh ini ?" Nella masih bercanda saja tak tahu apa cowok disampingnya itu lagi deg-degan. Hmmm...
Devano menghentikan langkah kaki Nella dengan berdiri menghandangnya. Kepala Nella mendongak ke atas agar bisa melihat wajah lelaki jangkung di hadapannya. Matanya menyipit karna netranya merasa silau oleh cahaya panas matahari. Tangan Devano menutup mata Nella dan bergeser kesamping Nella kemudian Ia lepaskan kembali tangannya.
"Apa yang lo liat Nel ?" tanya Devano
"Laut" jawab Nella polos
"Laut itu luas kan Nel ?" tanyanya lagi. Gadis dihadapanya hanya mengangguk.
"Gw sayang lo Nel melebihi luas laut yang lo liat..."
Bibir Nella terdiam kelu. Hatinya seperti tersambar petir. Ia tak tahu harus berkata apa. Devano kawan dekat sekaligus managernya itu mengatakan perasaan padanya. Oh GOD gw harus ngapain ?! pekiknya dalam hati. Gak bisa gw bohongi perasaan gw ke Devano juga ada rasa sayang. Tapi gw gak tau itu perasaan apa. Berbagai spekulasi berkecamuk dalam pikiran Nella.
"Nell ?"sapa Devano membuyarkan lamunan Nella.
"Mmmm... Ehm..." bibir Nella kaku.
"Gw gak butuh penjelasan atau jawaban apapun dari lo Nell. Gw kesini memberanikan diri buat mengutarakan apa yang gw rasain ke lo.. Dan gak butuh jawaban apapun dari lo." ucapan yang keluar dari mulut Devano cukup membuat Nella menarik nafas lega. Ia tak perlu repot-repot harus jujur tentang perasaannya kalo dia juga menyimpan rasa sayang ke Devano tapi tak tahu sayang sebagai apa. Yang jelas Nella gak mau Devano akan meninggalkannya kalo tau dia sudah memiliki kekasih dan itu rekan kerja mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suamimu... Jodohku...
RomanceDanu Septi Anggoro lelaki berparas hampir sempurna menikahi Yovina karena perjodohan oleh keluarga besarnya. Rumah tangga mereka tidak dibangun berdasarkan rasa cinta sedikitpun. Masing-masing dari mereka memiliki kehidupan berbeda dan tak saling pe...