Danu Septi Anggoro lelaki berparas hampir sempurna menikahi Yovina karena perjodohan oleh keluarga besarnya. Rumah tangga mereka tidak dibangun berdasarkan rasa cinta sedikitpun. Masing-masing dari mereka memiliki kehidupan berbeda dan tak saling pe...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Nella Prov
Tertunduk dengan air mata yang terus mengalir membasahi lembah kedua pipinya. Berjalan menuruni anak tangga bus angkutan umum tanpa peduli sekelilingnya. Dengan hati hancur Ia tetap berjalan tanpa arah sesekali bahunya menabrak orang yang melintas berlawanan. Bibirnya mengatup rapat wajahnya pucat. Terbesit berjuta tanda tanya dalam pikiran. Salah apa dia sampai harus jatuh cinta dan menjalin hubungan dengan pria yang telah beristri. Bayangan memory keluarganya ikut berkecamuk dalam benaknya. Kembali teringat wajah sang Ibunda yang sangat Ia cintai yang tak pernah Ia sangka adalah istri kedua dari Ayahnya. Kenangan manis saat-saat bersama Danu dari awal pertemuan sampai akhirnya Danu pernah mengutarakan ingin menjadikannya istri suatu saat nanti masih teringat jelas dalam pikirannya. Aroma nafas dan tubuh saat Danu mencumbunya. Air matanya makin deras hingga tersedu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Danu Prov
Terus mengendarai mobilnya tanpa tujuan pikirannya melayang matanya merah namun tetap fokus ke arah jalan yang Ia lintasi. Laju mobilnya menepi di sebuah taman tepi pembatas daratan dan perairan. Rasa sesal dalam benaknya begitu besar. Ia mengutuk dirinya kenapa tak berkata jujur sejak awal. Rasa egois ingin memiliki gadis yang membuatnya jatuh cinta pertama kali telah membuatnya hancur sekarang. Tangannya terus mengepal beberapa kali Ia hantamkan ke pagar besi pembatas. Dia merasa pantas menerima rasa sakit yang dirasakannya sekarang ini. Rasa sesal, rasa bersalah terus mengerutukinya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
