Naluri

7 2 0
                                    

Danu Septi Anggoro

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Danu Septi Anggoro

Danu Septi Anggoro

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Devano

Devina Septa Anggoro

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Devina Septa Anggoro

"Sampe kapan di Indonesia De ?" tanya Danu pada Devina dengan mata tetap fokus ke depan agar laju mobil tidak oleng.

"Sampe Bang Devano jatuh cinta sama Devi kak. Hee.." celetuk Devina menjawab pertanyaan Abangnya asal. Jari jemarinya masih sibuk berkutik di atas layar ponselnya.

Mendengar celetukan Devina mata Danu memercing dan mulutnya mengatup rapat.

"Gak usah ngaco dek !" sentaknya singkat.

"Xixixixi..." Devina hanya meringis jahil menanggapi sentakan abang tampannya itu.

Waktu menunjukkan pukul 8 malam. Cuaca malam itu cukup cerah taburan bintang memenuhi bentangan langit nyaris menutupi warna biru gelapnya langit. Namun pantulan cahaya lampu-lampu di kota terpadat di Indonesia itu tidak mampu menampakkan indahnya gemerlap cahaya bintang dari permukaan bumi. Mobil Danu melaju memasuki salah satu pusat perbelanjaan terbesar di kota Jakarta. Setelah mobil mendarat dan terparkir aman Danu keluar mobil diikuti oleh Devina. Tangan Devina bertaut menggelantung di bahu abangnya. Sudah seperti sepasang kekasih saja. Sayang mereka kakak beradik. Padahal mereka kelihatan serasi sekali.

Sesampainya di restoran favorit Danu dan Devina disambut ramah oleh pegawai restoran.

"Reservasi atas nama siapa Pak ?" sapa salah satu pegawai restoran.

Suamimu... Jodohku...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang