25: TENTANG SENJA (REVISI)

87 10 72
                                    

Gampang suka, susah move on. Siapa?!

Cewek!

...

"JADI?!"

Brak

"ANJING KAGET GUA!"

"Jadi apa?" Tanya Nisa sambil mengerutkan dahinya.

"HELLO EPRIBADEH!" Teriak Daniel yang muncul dari pintu kantin bersama Ethan.

"Dari mana aja lo, nyet?!"

Bukannya menjawab, Daniel malah nyengir dan duduk di samping El. "Sat, tumben join, ada apa nih? Anget bener di kelilingin kunti-kunti ini."

Bugh

"Bagus Ta, pukul lagi ayo Tata!"

"Bangsat si Tata." Umpat Daniel sambil mengusap pipinya

"Kalo kita kunti, lo apa?! Pocong?! Tuyul?! Jin iprit?! Babi ngepet?!"

"Yeeee, selow dong Ta, PMS ya lo?"

"Berisik lo dateng-dateng kuda! Coba kek si Ethan, kalem, cold gitu kan enak liatnya juga! Gak kek elo, kek cacing kremi!"

"Bacot banget sih, Yessa!"

"Ngaca woy!"

"Udah, ternyata makin hari gue makin ganteng!" Ucap Daniel dengan pede nya.

Gubrak

"Jijik gue Niel sumpah, wla."

"Kamu kenapa by?" Tanya Daniel pada Tata. "Jangan-jangan kamu hamil?! Kamu hamil anak siapa, by?!" Sambungnya lagi.

Bugh

"Anjing!"

"Makanya lo gak usah nyari perkara mulu sama si Tata! Bisa biru semua tu muka sampe rumah!" Mereka pun tertawa keras tanpa sadar sudah ada Tiara, Alpi, Yunita, dan Dina duduk di meja sebelah yang menatap mereka jijik.

"So iye banget." Celetuk Tiara yang terdengar oleh Nisa.

Nisa lantas menoleh. "Coba ngomong lagi sini!" Emosi Nisa langsung tersulut.

"So.iye.banget!"

"Lo yang so iye! Pake ngatain orang, sendirinya gak ngaca! Ngaca neng, ngaca!"

Brak

"Jaga ucapan lo!" Marah Tiara.

Nisa lantas tertawa. "SIAPA YANG MULAI?! SIAPA?!" Teriak Nisa dengan kedua tangan yang sudah terkepal kuat. El yang berada di samping Nisa pun langsung menggenggam tangan Nisa dan mengusapnya pelan.

"Sabar, Nisa." Ucap El yang hanya bisa didengar oleh Nisa.

"Tapi dianya ngajak ribut, El."

"Lo gak seharusnya nyari ribut sama saudara kembar lo sendiri, Nasa. Lo ngaku saudara kembarnya kan?" Ucap El dengan tajam membuat Tiara semakin tersulut emosi. Tiara hendak melayangkan tamparan pada Nisa, namun tentu El menahan tangan Tiara.

NISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang