HAPPY READING
Dua tahun kemudian.
"Apa kau serius dengan keputusanmu?" tanya Yuda yang berada di seberang pria tersebut. Christian diam sejenak, lalu pria itu pun mengambil pulpen dari saku kemejanya dan memegangnya erat.
Saat ini Christian berada di ruangannya di Smith Company. Ia tengah duduk di sofa yang biasa ia gunakan untuk menyambut tamu, bersama kedua temannya yang terus meyakinkan dirinya tentang keputusan yang ia ambil.
Beberapa hari yang lalu Christian mengajukan cerai ke pengadilan negeri. Setelah setahun membuat jarak di antara dirinya dengan Airin dan kedua anaknya, yang ia dapatkan ialah ia yang semakin hancur. Setiap hari hidupnya serasa semakin hancur tanpa kehadiran mereka sehingga ia pun berpikir mungkin Airin juga merasakan hal yang sama. Jadi sejak sebulan yang lalu ia memikirkan untuk menggugat cerai Airin, mengambil langkah besar untuk kebaikan mereka berdua, setidaknya Christian berpikir Airin akan bahagia jika tidak lagi menjadi istrinya.
"Ini yang Airin inginkan. Cepat atau lambat dia juga akan mengirimiku kertas ini. Kenapa aku tidak mempermudah jalannya dengan lebih dulu mengajukan surat cerai" jawab Christian cepat tetapi terkesan ragu.
Yuda sekali lagi menghembuskan napasnya berat. "Bukan kah Airin akan bertambah sedih kalau setelah setahun kau tidak pernah menemuinya lagi dan pada akhirnya kau datang dengan membawa surat cerai?" kata pria itu.
"Aku hanya tak ingin dia merasa tak nyaman karena masih menyandang status sebagai istriku" lirih Christian.
"Kalau itu tentang Airin. Bagaimana dengan Brandon dan Brian? Mereka membutuhkan peran Ayah dan kau adalah Ayahnya" kata Yuda yang membuat Christian menghentikan tangannya menandatangani kertas tersebut.
"Mereka tidak membutuhkan Ayah seperti ku. Mungkin mereka akan menemukan orang lain yang lebih cocok mengambil peran tersebut" lirih Christian. Ia melepas pulpen dari genggamannya itu dan ia pun menyandarkan punggungnya di sandaran sofa.
"Chris, pikirlah lagi. Memangnya kau rela Airin bersama pria lain?" kali ini Adam melemparnya dengan pertanyaan yang membuat Christian bungkam.
"Memangnya kau rela Airin mencari pengganti mu, sebagai suaminya dan juga Ayah untuk si kembar?" Adam sekali lagi melontarkan pertanyaan.
Yuda mengangguk membenarkan pertanyaan Adam. "Apa kau ingin anak-anakmu memanggil pria lain Ayah?" Yuda menambah deretan pertanyaan yang membuat Christian tak bisa menjawabnya.
Christian terdiam. Bungkam dengan pikiran yang melayang-layang. Membayangkan Airin bersama pria lain, anak-anaknya memanggil pria lain ayah dan membayangkan ketiga orang yang ia cintai meninggalkan dan melupakan dirinya.
"Membuat kesalahan adalah hal yang wajar. Sebagai manusia kita pasti pernah membuat kesalahan, tetapi meminta maaf dan mengakui kesalahan adalah hal yang hebat. Dan kau hanya perlu melakukan hal hebat itu" Yuda menepuk pundak Christian pelan.
"Seorang gentleman tidak hanya dilihat dari penampilannya tetapi juga tingkah lakunya, dan melepaskan ego demi orang yang dicintai adalah salah satu bagian dari tingkah laku seorang gentleman" kata Yuda lagi. "So let go of your ego for the twins" sambung pria tersebut.
Christian masih terdiam, memikirkan perkataan Yuda. Tiba-tiba ia menegakkan tubuhnya, lalu pria itu mengambil secarik kertas di atas meja dan meremasnya mencari gumpalan bola. Hal tersebut tak luput dari perhatian Yuda dan Adam. "Aku tidak akan membiarkan Airin dan si kembar mencari penggantiku. Aku tak bisa hidup tanpa mereka" ucap Christian yang detik berikutnya membuat Yuda dan Adam tersenyum lega.
"Aku tak akan mengajukan surat cerai ini. Bakar saja kertas ini" Christian melemparkan kertas yang telah menjadi gumpalan membentuk bola kepada Yuda. Yuda dengan sigap menangkapnya dan menyimpannya ke dalam sakunya.
![](https://img.wattpad.com/cover/229995947-288-k950745.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
He Owns Me ✅
Romance❗FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA❗ | BOOK 2 : TCWM SERIES | (Tersedia Versi Ebook) Menceritakan tentang kehidupan Airin Pricilla setelah menikah dengan Christian Smith. CEO dari Smith Company. The Hottest Multi Billionaire. Note : Baca cerita The CEO Wan...