He Owns Me ✅

HOM | 13

HAPPY READING

"Babe kamu gak pesan catering untuk teman-teman mu?" Christian menghampiriku dengan pakaian santai yang membuatnya terlihat sangat keren.

"Kita pesan pizza saja"

Dia duduk disampingku dan mengganggu ku yang sedang bermain game.

"Chris!" tegurku kesal yang membuat ia tertawa kecil dan mencubit pipi ku gemas.

"Baiklah, aku akan menyuruh Wayne untuk membelinya" Christian pun berdiri dari tempatnya lalu ia berjalan menaiki tangga untuk mengambil ponselnya yang berada di kamar kami.

Tringg tringg

Tirah :
Aku sudah di jalan yah

Aku ingin menyusul Christian, memberitahukan kepadanya jika teman-temanku sudah berada di jalan. Tetapi Christian lebih dulu menghampiriku dan memberitahuku jika Wayne sudah berada di restoran pizza.

Kami pun membersihkan seadanya rumah kami, karena di hari minggu asisten rumah tangga kami tidak bekerja alias libur sehingga hanya kami berdua yang membersihkannya. Dan tak lama setelah kami selesai membersihkan bell rumah kami pun berbunyi.

Aku berlari kecil menuju pintu utama dan langsung membuka pintu tersebut. Fano dan Vanessa serta yang lainnya berada di depan pintu rumah kami.

Vanessa langsung memelukku dan ia memberiku sebuah pot tanaman. "Itu tanaman blueberry, biar kamu ada kerjaan disini" kata Vanessa yang ku balas dengan kekehan kecil.

Aku mempersilahkan mereka masuk, dan memanggil Christian yang ternyata sudah berada di dekat kami. Sebelum aku sampai di ruang tengah, bell rumah kami berbunyi lagi. Aku membukanya dan ternyata itu adalah Jackson.

"Aku tersesat mencari rumahmu" ia langsung memelukku dan memberiku sebuket bunga.

"Terima kasih, ayo bergabung dengan yang lain"

Aku membawa Jackson menuju ruang tengah dan dari kejauhan aku melihat Christian dengan wajah yang masam.

"Hai Mr Husband" Jackson mengulurkan tangannya dan untung saja Christian membalasnya dengan sopan.

"Kenapa ada dia?" tanya Christian sedikit ketus.

"Jackson kan juga temanku" aku pun menarik tangan Christian untuk bergabung dengan yang lainnya.

Tirah datang bersama Zayn, dan Rara ikut bersama mereka. Fano tentu saja dengan Vanessa karena mereka sebentar lagi akan bertunangan dan Fano sama sekali tak ingin pisah dengan Vanessa, sedangkan Jackson dia datang sendirian. Dia memang selalu sendiri, gayanya saja selalu berfoto bersama banyak wanita tetapi ia tak pernah mengajak seorang wanitapun untuk berpacaran.

"Airin gak ada apa gitu, bosan aku hanya duduk saja" kata Jackson yang sudah merosot di karpet berbulu kami.

Aku tertawa melihatnya sebab ia dikelilingi dengan para pasangan, hanya dia satu-satu nya yang tak punya pasangan.

"Mm, ahh aku punya jenga. Mau main gak?" aku teringat akan jenga yang pernah aku dan Christian mainkan.

"Boleh boleh" kata Jackson bersemangat.

Aku mengambil jenga yang tersimpan dengan cantik di nakas dibawah televisi. Aku memberikan jenga tersebut kepada Jackson dan aku pun memanggil Rara untuk membantuku membuat minuman. Sebelum beranjak ke dapur, aku menatap Christian serius lalu mengangguk sekali dan Christian pun mengangguk cepat membalasku.

Rara berjalan di belakangku dan ketika kami sampai di dapur, ia berdiri terpaku.

"Kenapa Ra?" aku menoleh dan menatapnya bingung.