HAPPY READING
Sudah dua hari sejak Christian pergi dari rumah, sudah dua hari pula aku hanya duduk diam di dalam kamar. Tika sudah beberapa kali mengetuk pintu kamar ku, menanyakan apa yang ku butuhkan dan membawakan ku makanan tetapi aku sama sekali tidak menyentuh makanan tersebut. Bagaimana aku bisa makan, jika Christian masih marah kepadaku, ia bahkan salah paham terhadapku.
Aku berjalan gontai menuju jendela besar yang berada di kamar kami, aku membuka sedikit gorden yang menutupi agar kamar tersebut mendapatkan sedikit cahaya matahari.
Aku membuka pintu yang menghubungkan kamar kami dengan balkon kecil dan aku pun berdiri bersandar di pagar balkon tersebut. Memandang ke depan kearah bukit hijau yang berada di dekat rumah kami. Aku sudah seperti wanita kesepian yang terisolasi dari dunia luar.
"Itu bukan pilihan yang bagus jika kau ingin melompat dari situ"
Aku menunduk melihat siapa yang berbicara itu. Jackson dan Tirah yang sedang melambaikan tangan kearahku. "Kami masuk yah!" teriak Jackson lagi dan mereka pun berjalan memasuki rumah kami.
Aku pun keluar dari balkon tersebut dan melangkah kaki menuju ruang tengah ku. Disana ada Jackson dan Tirah yang sedang menyusun beberapa kardus pizza berukuran besar. Tirah menampilkan senyuman cerah begitupun dengan Jackson.
"Wahh penampilanmu benar-benar kacau" Jackson mendekatiku dan aku pun langsung memeluknya, menangis tertahan. Jackson mengelus punggungku serta belakang kepalaku.
"Menangislah, aku tau kau sedang bersedih" ucap Jackson pelan. Aku pun menumpahkan semua kesedihan yang berada di hatiku. Menangis seseduhan sambil menyembunyikan wajahku di dadanya.
Jackson menuntunku menuju sofa dan ia pun mendudukkan ku di sofa tersebut. Aku merasakan seseorang memeluk dari belakang dan aku pikir itu Tirah. Ia memelukku erat dan ikut menangis di belakangku.
"Tir kau jangan ambil kesempatan dengan berpura-pura memeluk Airin agar bisa memelukku" kata Jackson pelan.
Tirah dengan cepat melepaskan pelukan kami dan ia pun menendang kaki Jackson dengan keras. "Kau merusak suasana!" ketus Tirah.
Aku pun melepaskan pelukan ku dari Jackson lalu mengambil sepotong pizza yang mereka bawa dan memakannya cepat. Tirah dan Jackson menatapku terkejut, mereka terus memandangiku tanpa melakukan apapun.
"Kenapa kalian menatapku seperti itu?" gumamku dengan mulut penuh dengan pizza.
"Makan dulu baru berbicara" tegur Tirah. Ia pun memberiku air putih dan memaksaku untuk meminumnya.
"Sudah berapa hari kau tidak makan?" tanya Tirah menyelidik.
Aku berpikir sejenak dengan mulut yang terus mengunyah, "Hmm 2 hari ... Mungkin" jawabku tak yakin.
"Yaampun anak ini, memangnya kau kenapa? Kau bersedih karena apa?" tanya Tirah marah. Aku menaruh potongan pizza yang berada di tanganku lalu menunduk dalam.
"Airin?" panggilnya hati-hati. Seketika aku mengingat tuduhan Christian lagi dan merasakan kesedihan yang aku sempat lupakan.
"Apa kau ingin bercerita?" tanya Tirah pelan.
"Sudah 2 hari Christian tidak pulang ... Ia pergi dari rumah" jawabku dengan suara yang memelan.
"Kenapa bisa begitu?" tanya Jackson penasaran.
"Christian mengira aku selingkuh dengan temannya, ia marah besar dan pergi meninggalkan ku" Tirah mengangkat wajahku dan ia menatapku meminta penjelasan.
"Aku hanya ingin meminta tolong kepada temannya agar Christian bisa kembali denganku, tetapi ia salah paham dan mengira aku selingkuh. Aku tak tau darimana ia bisa tau aku bersama temannya dan kenapa ia bisa menuduhku seperti itu" aku terisak lagi. Merasa kecewa dengan sifat Christian akhir-akhir ini. Ia sangat berubah. Membuatku tak sanggup menerima perubahan drastisnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
He Owns Me ✅
Romance❗FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA❗ | BOOK 2 : TCWM SERIES | (Tersedia Versi Ebook) Menceritakan tentang kehidupan Airin Pricilla setelah menikah dengan Christian Smith. CEO dari Smith Company. The Hottest Multi Billionaire. Note : Baca cerita The CEO Wan...