HAPPY READING
Aku duduk diam melihat Christian membereskan barang-barang kami. Pagi tadi, dokter datang menemuiku dan memberitahukan jika aku sudah boleh pulang. Sebab terhitung sudah 3 hari aku diopname disini dan dokter tersebut berkata aku sudah lebih dari baik. Walaupun Christian tetap saja overprotektif, ia melarangku bergerak sama sekali, ia mengambil alih semua pekerjaan dan membuatku merasa tak enak hati.
"Sudah selesai" Christian mengangkat tas ransel berwarna putih lalu ia menghampiriku dan mengulurkan tangannya. Aku memegang tangannya dan kami pun berjalan keluar dari rumah sakit.
Christian membuka pintu mobil untukku lalu ia memasukkan barang-barang kami ke bagasi dan ia pun menyusulku masuk ke mobil. Aku memperhatikan Christian yang sedang serius memperhatikan jalanan lalu tatapan ku beralih ke tangannya yang memegang stri.
Sebelah tanganku terangkat, menyentuh pelan lengannya lalu berpindah ke punggung tangannya. Christian menoleh, mengangkat kedua alisnya bingung. Aku tak mengatakan sesuatu hanya tangan kanan ku yang bergerak mengambil tangannya dari stir dan mengaitkan jari-jari kami.
Christian terkekeh pelan, ia pun semakin mengeratkan kaitan tangan kami dan tanpa ku duga ia mengecup pelan punggun tanganku. Dan itu sukses membuat hari ku menyenangkan. Setidaknya sampai siang ini itulah yang aku rasakan.
Kami pun sampai di rumah kami, tanpa menungu Christian aku lebih dulu masuk ke dalam rumah. Aku berjalan langsung ke kamar dan membersihkan diriku dengan benar. Badanku terasa lengket dan tidak terawat lagi.
Setelah mandi, aku memasuki walk in closet kami dan aku mengambil baju rumahanku secara sembarangan dan memakainya cepat. Tak lama setelah aku memakai baju, Christian memasuki closet kami dan ia berganti pakaian.
"Kamu mau kemana?" tanyaku penasaran.
"Kantor" jawabnya singkat dengan tatapan fokus kepada kancing kemejanya.
Aku berjalan menghampirinya dan menyentuh lembut tangannya. Seperti bisa membaca pikiranku, Christian pun menurunkan tangannya dan membiarkan ku mengambil alih pekerjaannya.
"Kamu disini saja yah. Jangan keluar rumah." kata Christian penuh penekanan. Aku tak meresponnya, melainkan hanya fokus kepada apa yang aku lakukan.
"Airin" tegur Christian.
"Aku ikut kamu saja. Aku takut sendirian" rengekku.
"Apa yang kamu takutkan?" tanya Christian dengan kening yang berkerut serta sorot mata menajam.
"Pokoknya aku takut sendirian" jawabku memelan dan refleks menunduk.
"Tidak ada alasan, kamu tetap di rumah. Aku akan menyuruh Emily untuk menemanimu"
"Hmm baiklah. Tapi kamu cepat pulang, aku benar-benar takut sendirian" aku mendongak menatap wajahnya, Christian mematapku lama kemudian ia pun mengangguk.
Setelah berpakaian dengan rapi, aku mengantar Christian hingga di depan rumah. Melambaikan tangan ke arahnya dan masuk kembali ketika mobil Christian meninggalkan pekarangan rumah kami.
Aku berjalan memasuki rumah dan menuju dapur. Aku membuka lemari persediaan makanan kami dan aku mengambil roti gandum serta beberapa cemilan. Kemudian aku mengoleskan selai kacang keatas rotiku, menuangkan jus apel ke dalam mug besar ku dan aku pun berjalan hati-hati menuju ruang tengah.
Aku memakan sedikit demi sedikit roti gandumku sambil menonton variety show korea terbaru. Setelah acara tv tersebut selesai yang bertepatan dengan habisnya makananku aku pun hanya berbaring di atas sofa. Menatap ke langit-langit rumah kami tanpa melakukan sesuatu yang pasti.
KAMU SEDANG MEMBACA
He Owns Me ✅
Romance❗FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA❗ | BOOK 2 : TCWM SERIES | (Tersedia Versi Ebook) Menceritakan tentang kehidupan Airin Pricilla setelah menikah dengan Christian Smith. CEO dari Smith Company. The Hottest Multi Billionaire. Note : Baca cerita The CEO Wan...