HOM | 26

1.8K 116 11
                                    

HAPPY READING

Akhirnya aku dan Christian ke pantai. Setelah penantian selama seminggu lebih Christian pun membawaku ke pantai. Aku pikir ia melupakan keinginan ku dan melewatkannya begitu saja sebab keinginan yang satu ini bukanlah sesuatu yang masuk ke dalam mulutku (dalam artian makan atau minum). Dan sering kali keinginan yang seperti itu dilewatkan begitu saja oleh Christian.

Karena aku sudah menunggu hari ini sejak lama, aku pun mengemas barangku untuk 3 hari ke depan. Kami berencana berlibur di pantai. Yah setidaknya itulah yang dikatakan Christian semalam.

Aku pun memasukkan banyak pakaian renang ke dalam tas ku. Serta pakaian pantai yang belum pernah aku pakai. Tak lupa aku juga mengemas baju Christian. Setelah itu, aku menyusul Christian yang berada di ruang kerjanya.

Aku memasuki ruang kerja Christian yang tidak tertutup dan ku lihat Christian sedang mencari sesuatu di laci mejanya.

Apakah dia mencari cincin berlian itu? Cincin yang aku lihat beberapa minggu yang lalu. Apa dia akan memberikan kepada ku sekarang? OMG dia sangat manis.

Ku langkahkan kaki ku perlahan mendekatinya dan berhenti di samping mejanya. Memasang senyuman manis. Christian yang sedari tadi fokus ke dalam laci tersebut, menyadari kehadiran ku dan mengangkat wajahnya sehingga kami saling bertatapan.

"Kamu sudah selesai berkemas?" tanya Christian.

"Mm hm" jawabku sambil mengangguk.

"Yasudah kita pergi sekarang" Christian hendak menutup laci tersebut tetapi aku menahannya menggunakan tanganku.

"Ada apa babe?" tanya Christian bingung.

"Apa kamu tidak ingin mengatakan sesuatu? Atau memberiku sesuatu gitu?" ucapku sambil memiringkan kepalaku ke satu sisi dan tersenyum manis.

"Tidak" jawab Christian masih keheranan.

"Kamu serius tidak ingin memberiku sesuatu?" tanya ku lagi.

Christian mengangguk, "Kenapa sih babe? Ayo kita ke pantai sekarang agar sampainya tidak kemalaman" kata Christian lalu menutup sempurna laci tersebut.

Dia berdiri dari kursinya lalu berjalan melewatiku. Ia pun berhenti di depan pintu dan menoleh, "Kamu tidak ingin ke pantai?" tanya Christian yang menyadarkan ku.

"Ah? Mau" jawab ku cepat lalu berlari kecil menghampirinya.

"Jangan berlari nanti jatuh" kata Christian dan ia pun merangkul bahu ku erat, membawaku menuju ruang tamu. Aku menoleh sekali lagi ke dalam ruangan Christian dan menatap penasaran mejanya tersebut.

Setelah menempuh perjalanan panjang kami pun sampai di pantai. Christian sedang membooking kamar hotel untuk kami sedangkan aku menunggunya di pantai. Aku sangat tak sabar bermain pasir di pantai entahn mengapa aku sangat ingin memegang pasir pantai.

Aku pun berjalan menuju bibir pantai dan membiarkan kaki ku tersapu oleh dinginnya air laut. Ku tundukkan diriku hingga berjongkok dan aku pun menyentuh pasir yang basah.

Aku menyengir geli karena tingkah bodohku dan aku pun berjalan menjauh dari air laut tersebut. Memilih untuk duduk di kursi pantai yang kosong.

"Kamu disini rupanya" ucap seseorang yang tengah berjalan mendekatiku. Christian. Dengan kacamata hitan yang bertengger di hidung mancungnya.

Christian duduk di sampingku, ia memberiku sebuah jus kemasan dan aku menerimanya dengan senang hati. "Chris kamu mau anak apa? Perempuan atau laki-laki?" tanyaku keapdanya.

"Apa aja yang penting anak darimu" jawabnya santai yang membuatku tersipu.

"Kalau kamu maunya anak perempuan atau laki-laki?" tanya Christian balik.

He Owns Me ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang