HOM | 10

3K 136 3
                                    

HAPPY READING

Aku menutup pelan pintu kamar mandi tersebut dan berjalan menuju Katherin, yang mengganggu kegiatan kami tadi dan membuat Christian kesal. Tetapi aku bersyukur akan itu hihi. "Yes mom?" tanyaku kepada Katherin yang sedang mengambil makanan.

"Nothing aku hanya memanggilmu" sudut bibirku terangkat. Really. Dia hanya ingin memanggilku. Aku menggeleng pelan dan tertawa kecil, jika Christian tau ia pasti akan mengamuk kepada Katherin.

Tak lama satu persatu keluarga ku datang dan memenuhi taman belakang rumah kami. Kebanyakan yang datang adalah keluargaku karena keluarga Christian menetap di Australia sehingga mereka tak bisa kesini.

Acara hari ini hanyalah acara kumpul-kumpul saja. Selain untuk openhouse rumah baru kami, acara ini juga sebagai after party pernikahan kami. Yah walaupun sudah hampir dua minggu setelah acara pernikahan kami.

"Aunty?" panggil seorang gadis kecil, aku menunduk agar melihat wajahnya dan ia adalah salah satu keponakanku.

"Iya, kenapa sayang?" aku berlutut agar menyamai tingginya. Ia tersenyum menggemaskan lalu ia memeluk leherku ingin digendong. Aku tertawa kecil dan menggendong gadis kecil tersebut.

"Aunty boleh main disana gak?" katanya sambil menunjuk kearah padang rumput yang luas di dekat taman belakangku.

"Boleh dong, ayoo" aku pun berjalan menuju padang rumbut tersebut dan melewati taman belakang rumahku. Semua keluarga dan temanku sibuk dengan kegiatan mereka masing-masing.

Fano terjebak diantara para tetua. Walaupun dia suka pembicaraan seperti itu tetap saja mukanya tertekuk karena Vanessa tak bisa menghadiri acara ini. Rara dan Tirah sedang asik berbincang bersama Emily, Emily memberi mereka kelas kilat mengenai bagaimana mencuri perhatian lelaki dan bagaimana membuat lelaki jatuh ke dalam pesona kita. Dan dia berkata kalau aku sudah mempraktekkan itu, sehingga Christian ingin terus bersamaku.

Aku berjalan melewati mereka setelah singgah beberapa kali, dan aku pun duduk di atas rumput dengan gadis kecil bernama Tiara yang berada dipangkuanku. "Kamu mau duduk disini?" tanyaku sambil menepuk rumput di sampingku. Ia mengangguk dan aku pun mendudukkannya di sampingku.

"Aunty, ini apa?" Tiara menunjuk kearah bunga kecil yang tumbuh diantara rumput-rumput liar. Aku bergeser pelan mendekati bunga tersebut dan mencabutnya.

"Ini bunga, kamu mau taruh ini di telingamu?" tanyaku kepada gadis menggemaskan yang ada di depanku. Ia mengangguk pelan, aku pun menyelipkan bunga kecil tersebut diantara telinga dan rambutnya, dan tangannya terulur menginginkan bunga tersebut.

Aku memetik beberapa dan memberikan kepadanya. "Ini sangat cantik" katanya degan senyuman dibibirnya. Aku ikut tersenyum dan tanpa bisa ku cegah tanganku terangkat untuk mencubit pipi tembemnya.

"Jangan duduk disana, baju mu bisa kotor" tegur seseorang. Aku menoleh dan melihat Christian berjalan kearah kami sambil membawa karpet piknik. Akhirnya ia keluar dari kamar mandi, setelah berada disana selama hampir 30 menit.

Christian mengisyaratkan ku untuk berdiri, aku pun mengangkat Tiara agar berdiri juga lalu Christian pun menggelar karpet tersebut. "Thank you uncle" kata ku sambil menarik pelan Tiara agar duduk dihadapanku.

Christian ikut duduk di dekat kami, dan tatapannya terus kepada gadis kecil di depanku. "Dia imut kan?" tanyaku kepada Christian. Christian mengangguk sambil terus menatap Tiara.

"Babe sepertinya aku menginginkan anak perempuan" Christian menoleh kearahku dan menatapku serius. Sebelah alis ku terangkat. Ia mendekatkan wajahnya ke telingaku, "Boleh yah?" Christian menyenggol ku pelan. Aku tak menjawabnya hanya tertawa kecil.

He Owns Me ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang