HAPPY READING
Aku terbangun diatas tempat tidurku. Aku menyerngit bingung, bukannya selaman aku tidur di sofa? Mengapa sekarang aku ada diatas kasur. Atau mungkin kedatangan Christian semalam hanyalah mimpi?
Aku tertunduk pelan dan mendesah kecewa, walaupun aku masih marah dengannya tetapi aku sangat berharap ia menemuiku dan meminta maaf, walaupun setiap kali ia meminta maaf ia akan melakukan kesalahan yang sama lagi.
Aku pun turun dari kasur dan berjalan menuju kamar mandi, membersihkan diri dan menggunakan riasan tipis agar ibu tak curiga dengan wajah memerahku. Setelah itu, aku menggunakan baju kaos yang masih tersimpan beberapa lembar di dalam lemari pakaian ku serta celana pendek yang sengaja aku tinggalkan disana. Dan aku pun turun ke ruang makan, menyusul ibu yang aku rasa sedang memasak.
Wangi dari masakan ibu membuatku mempercepat langkahku, aku berdiri disampingnya dan mengintip makanan apa yang ia buat. Toast daging asap dengan keju yang meleleh. Tanpa sadar aku menelan ludah dan tanganku terulur ingin mengamb toast itu.
"Cuci tangan dulu, dan ini untuk Christian. Punyamu ada di meja makan" tegur ibu sambil memukul pelan lenganku.
Apa aku salah mendengar, ibu mengatakan Christian?
"Christian? Memangnya dia ada disini?" tanyaku bingung. Ibu yang sedang menata sarapan kami pun mengangguk lalu menunjuk kearah halaman belakang.
Aku mengikuti arah tangan ibu dan hampir saja aku terjatuh kalau tidak memegang erat meja makan di depanku. Christian berdiri di depan halaman belakang sambil menatap ku terdiam.
Jadi semalam bukan mimpi, dia benar-benar datang dan tidur di sampingku. Apa dia tak tau malu, sudah menuduhku dan tidur di sampingku.
Aku dengan cepat mengalihkan pandanganku darinya dan duduk di hadapan ibu. Aku hendak mengambil sepotong toast tersebut tetapi ditahan oleh ibu.
"Biasakan tunggu suami kamu dulu" tegur ibu sekali lagi.
Karena merasa sangat kelaparan, aku pun menghampiri halaman belakang, disana ayah dan Christian sedang berolahraga. Christian sedang melakukan push up dan tanpa malunya aku menatapnya tak berkedip.
'I'm not gonna lie, he's totally hot." aku menampar dewi batin ku. Bisa-bisanya ia berkata seperti itu disaat aku sedang marah dengannya.
"Ayah sarapan sudah jadi, ayo makan" panggilku sengaja tak memanggil Christian, biar ia tau aku marah dengannya. Aku pun duduk kembali ke kursi yang menghadap meja makan dan berpangku tangan, menunggu kedua pria itu.
Mau tak mau aku harus menunggu Christian yang sedang berada di kamar untuk mengganti pakaiannya yang basah karena habis berolahraga tadi. Sedangkan ayah sudah sedari tadi berada di samping ibu. Ayah tak mandi hanya berganti pakaian itulah sebabnya ia sudah berada disini.
Christian pun menuruni tangga dan duduk di sampingku, dengan perintah dari ibu, aku memberikan toast keatas piringnya. Christian tersenyum menerima piring tersebut dan aku hanya meliriknya sekilas.
Aku pun memakan toast yang ibu buat, makan dalam diam dan berusaha mengabaikan keberadaan Christian. Tiba-tiba sebuah gelas berisi susu murni disodorkan di hadapanku dan itu berasal dari Christian. Aku menatapnya dan ia tersenyum sambil memberiku gelas tersebut. Aku pun mengambil gelas tersebut dan meminumnya sedikit.
Setelah makan, aku meninggalkan piringku begitu saja dan berjalan menuju ruang tengah. Aku menyadari jika Christian mengikuti ku dan ikut duduk disampingku. Ia bergeser mendekatiku dan ketika ia ingin berbicara aku beranjak menuju kamar ku.
Tok tok tok
"Masuk saja" teriakku pelan, Christian pun masuk ke kamar ku dan duduk di dekatku.
KAMU SEDANG MEMBACA
He Owns Me ✅
Romance❗FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA❗ | BOOK 2 : TCWM SERIES | (Tersedia Versi Ebook) Menceritakan tentang kehidupan Airin Pricilla setelah menikah dengan Christian Smith. CEO dari Smith Company. The Hottest Multi Billionaire. Note : Baca cerita The CEO Wan...