HAPPY READING
Aku terbangun karena suara alarm yang sangat memekakkan telinga. Terpaksa aku harus bangun pagi kalau tak mau aku kesiangan ke Smith Company. Disaat mataku telah terbuka, ku dudukkan diriku sambil melakukan perenggangan ringan, lalu aku menoleh kearah Christian yang masih tidur terlentang.
"Babe sudah jam 7" kata ku sambil menggoyangkan tubuhnya. Mataku masih sangat berat sehingga terkadang aku menutupnya untuk menyesuaikan cahaya yang masuk. Tidur hanya dalam kurun waktu 4 jam membuat mataku serasa bengkak dan perih. Karena menyusun bahan rapat yang baru pertama kali aku buat mengharuskan ku terjaga hingga pukul 3 pagi.
Christian pun bangun dan langsung mengecup pelan pelipisku, setelah aku melarangnya mencium bibirku. Karena aku belum sikat gigi dan itu menjijikkan. "Apa kamu sudah siap ke Smith Company?" tanya Christian yang telah berdiri di depanku. Berdiri tanpa sehelai kain pun.
Aku mengangguk berulang kali dengan mata yang berat. "Gara-gara kamu waktu tidur ku berkurang!" ketus ku. Christian tertawa kecil dan ia pun berjalan menuju kamar mandi.
"Aku hanya ingin berlaku adil, banyak orang yang meminta dana di perusahaanku dan mereka semua melalui tahap tersebut. Jadi kamu juga harus melalui tahap yang sama"
Mataku terputar malas dan aku menyusulnya ke kamar mandi, hanya untuk mencuci muka dan menggosok gigi. "Babe, kamu tidak ikut mandi?" tanya Christian disaat aku melangkahkan kaki keluar dari kamar mandi. Aku menoleh dan menggeleng.
"Aku mandinya nanti saja. Aku kan ke kantormu jam 10 nanti. Masih lama" jawabku dan melangkah turun menuju dapur. Menyiapkan sarapan untuk kami, karena Tika asisten rumah tangga kami belum datang. Pekerjaannya memang hanyalah membersihkan rumah dan mengurus pakaian. Untuk memasak, aku tetap yang mengerjakannya.
Aku mengambil roti sandwich dari dalam lemari persediaan kami, lalu aku mengambil keju dan juga saos tomat dari dalam kulas. Setelah itu, aku menyalakan kompor dan memanggang roti menggunakan mentega sambil aku membuat telur goreng untuk menambah rasa di sandwich tersebut.
Setelah menggoreng telur, aku memanggang sebentar daging sapi yang kami miliki dan menyusunnya di atas roti sandwich tersebut. Christian berjalan memasuki dapur dan ia berdiri di depanku, memperhatikan sandwich yang aku buat.
"Babe aku sarapan di kantor saja yah, aku ada rapat pagi ini" kata Christian pelan. Aku menatapnya datar dan ia hanya menampilkan sebuah senyuman indah.
"Baiklah, aku akan menyiapkan bekal untukmu. Tunggu sebentar" aku terburu-buru mengambil paperbag yang berada di dalam lemari penyimpanan, aku membungkus 2 buah sandwich yang telah aku buat dan memasukkannya ke dalam paperbag tersebut. Tak lupa aku juga menyiapkan kopi untuknya.
"Ini, jangan lupa dimakan yah" aku memberikan paperbag tersebut kepada Christian dan ia menerimanya dengan senyuman.
"Thank you, aku pergi dulu. I love you" Christian memelukku erat dan ia pun mengecup dahiku.
"Nanti Wayne akan mengantarmu ke kantor" ucap Christian.
Aku menggeleng pelan, "Aku menyetir sendiri saja" kata ku memohon, memasang wajah memelas. Christian menghela nafas pasrah.
"Baiklah, gunakan mobil putih kemarin. Kamu tau kuncinya yang mana kan?" tanya Christian. Aku mengangguk cepat, "Okelah, aku pergi sekarang" Aku pun mengantarnya hingga ke depan pintu. Setelah mobil yang ia kendarai menghilang dari pandanganku, aku pun masuk ke rumah untuk sarapan.
Aku berjalan memasuki dapur dan membuat sandwich untukku. Lalu aku pun berjalan menuju ruang tengah untuk sarapan disana sambil menonton televisi. Aku menghabiskan sandwich ku dengan cepat dan aku menikmati segelas susu murni sambil menonton acara tayang ulang running man.
KAMU SEDANG MEMBACA
He Owns Me ✅
Romance❗FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA❗ | BOOK 2 : TCWM SERIES | (Tersedia Versi Ebook) Menceritakan tentang kehidupan Airin Pricilla setelah menikah dengan Christian Smith. CEO dari Smith Company. The Hottest Multi Billionaire. Note : Baca cerita The CEO Wan...