Sound of Girl

5.3K 528 304
                                    

Aku update lagi
Jan lupa vote dan komen yak





Happy Reading!




Tepat dua hari Latisya hanya bergelung di atas kasurnya sejak kepergian Vin ke Bandung. Dua hari juga pria itu tidak memberikan kabar sama sekali. Pakah dia lupa kalau sekarang sudah memiliki istri? Atau memang dia pergi ke sana untuk sejenak melupakan Latisya yang tengah berbadan dua?

Sialan sekali hormon hamilnya itu, membuat perasaannya sangat sensitif dan mudah berprasangka yang tidak-tidak. Rasanya kalau sekarang laki-laki itu di hadapannya, ingin sekali Latisya menendang wajahnya sampai berdarah-darah. Enak saja, sudah membuat dirinya hamil malah ditinggal ke luar kota sendirian.

Kembali mengecek ponselnya, siapa tahu dia tidak sengaja menekan mode silent, jadi pesan tidak bisa masuk. Namun percuma. Memang dasar pria menyebalkan.

Masih sibuk dengan umpatan-umpatannya di dalam hati, tiba-tiba terdengar suara bel pintunya berbunyi. Dia bergegas turun dari kasur dan sedikit merapikan rambut yang sebelumnya dibiarkan acak. Sedang malas mandi, karena hanya sendirian di rumah, jadi tidak usah mandi saja seharian. Ingat!! Hormon ibu hamil, dilarang keras untuk protes.

“Kak Joon?!” Sedikit terkejut melihat kakak iparnya yang datang. “Silakan masuk.”

Memang keturunan Arion itu tidak ada yang gagal. Lihatlah bagaimana proporsi tubuh kakak iparnya tersebut. Badannya tinggi, bahkan lebih tinggi dari Vin. Otot dadanya nampak menyembul dari balik kemeja hitamnya. Bahkan kancingnya saja seolah tengah berteriak minta untuk dilepaskan.

“Vin belum pulang?” tanya Joonindra setelah mendudukkan bokongnya pada sofa abu-abu yang terdapat dii ruang tengah.

“Vin, pergi ke Bandung, Kak. Sudah dua hari ini. Katanya di sana sampai satu minggu. Oh ya, mau minum apa? Kopi atau teh?” tawar Latisya ramah. Walaupun sebenarnya rasanya masih canggung. Mereka hanya pernah bertemu beberapa kali saja. Itu pun tidak banyak terjadi percakapan antara mereka.

“Tidak uha! Aku hanya mampir sebentar saja. Sudah lama aku tidak berkunjung.” Nyatanya itu hanya bualan seorang Joonindra saja. dia sengaja datang untuk bertemu dengan Latisya karena mengetahui adik laki-lakinya sedang pergi. Hanya ingin sedikit ‘bermain’ saja.

Ponsel yang berada di saku miliknya berbunyi, menampilkan nama sang ibu yang tengah melakukan panggilan. “Iya, Mom?”

“’Joon, mampirlah ke rumah adikmu. Katanya Vin pergi ke Bandung. Pasti dia kesepian. Bawakan dia makanan juga. Pastikan keadaannya baik-baik saja.”

“Kebetulan aku memang sedang di sini, Mom. Aku kira Vin sudah pulang tadi.”

“Ajak dia ke sini saja kalau begitu.”

“Mau bicara dengan Latisya langsung?”

“Ya sudah. Serahkan ponselnya.”

Joonindra menyodorkan ponselnya ke depan Latisya. “Mommy ingin bicara denganmu.”

“Iya, Mom. Ini Latisya.”

“Sayang, datanglah ke sini. Kamu pasti kesepian, kan? Kenapa tidak memberi tahu sejak kemarin? Kamu bisa ke sini selagi suamimu di Bandung. Bahaya ibu hamil sendirian di apartemen.”

“Aku baik-baik saja, Mom. Mommy tidak perlu khawatir.”

“Tapi, tetap saja. Datanglah kemari dengan kakakmu. Bawa baju gantimu juga. Menginap di sini saja sampai suamimu pulang nanti.”

Vin [SELESAI✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang