Help Me

4.8K 538 273
                                    

Night Poeny.
Ava kavar nih?
Masih setia nungguin Vin nggak nih?

.
.
.
.

Happy Reading!


Hidup adalah sebuah permainan. Di mana kita yang menjalaninya akan disuguhkan dengan berbagai macam lika-liku perjalanan, hingga pada akhirnya akan berakhir pada sebuah takdir Tuhan. Manusia hanya bisa menjalani apa yang ada di hadapannya. Menghindar hanya akan membawa kita pada rintangan yang lain. Entah itu lebih rumit atau bahkan lebih pelik. Tuhan tak pernah memberi ujian pada makhluknya melebihi batas kemampuan dari makhluk itu sendiri.

Latisya tak pernah menyangka bahwa hidup yang semula selalu sesuai dengan apa yang dia harapkan berubah seketika semenjak mengenal Vin. Dulu tantangan terbesarnya hanyalah melihat rengekan manja dari mantan kekasihnya, Elko. Namun, bahkan rengekan hanya untuk sekedar bernapas lega saja rasanya sulit.

"Jangan katakan apa pun pada, Vin! Dia begitu menyayangi kakaknya, pasti dia tidak akan mudah percaya tanpa bukti."
Setelah meneliti obat-obatan yang dia miliki, Latisya benar-benar yakin kalau kakak iparnya lah yang menggantinya. Kemudian dia langsung menghubungi Elko kembali karena takut dan tidak tahu apa yang harus dia lakukan.

Pada awalnya ada seseorang yang memberikan informasi pada Elko tentang permasalahan proyek Arion yang tengah berjalan di Bandung. Namun, saat ditelusuri kembali ada beberapa fakta mengejutkan yang menyangkut hidup Vin.

Setelah menceritakan bagaimana ciri-ciri orang tersebut, Elko yakin bahwa itu adalah Joonindra, kakak dari Vin sendiri. Mendengar bahwa nyawa orang di sekitar Vin juga dalam bahaya, Elko langsung teringat dengan Latisya, karena Latisya sendiri merupakan istri dari Vin. Otomatis seseorang yang paling diincarnya adalah wanita tersebut.

Namun sayang, orang yang memberinya informasi tak memiliki bukti apa pun dan juga hanya dirinya lah yang melihat dan mendengar percakapan tersebut. Terlebih lagi dia adalah seorang wanita yang masih berumur tujuh belas tahun. Tentu saja orang tidak akan mudah percaya. Bahkan Elko sebelumnya juga hanya berpikir itu hanyalah bualan, tapi setelah mendengar bahwa orang itu adalah ayah dari gadis tersebut, Elko segera mencari tahu sendiri dan ternyata memang ada kejanggalan dari ayah gadis itu dengan proyek Arion.

Sebenarnya ingin memberitahukan pada Vin langsung, tetapi tidak mungkin juga dia bicara tanpa bukti. Karena yang Elko tahu, Vin sangat menyayangi kakaknya. Bahkan dulu Vin tak segan untuk melukai orang lain hanya karena menyebut Joonindra adalah anak cupu yang tak pantas bergabung dengan klub yang mereka miliki.

"Lalu, aku harus bagaimana, Koo? Aku takut. Akhir pekan aku dan Vin akan ke rumah mertuaku." Latisya berujar dengan tangan yang menyentuh bibir gemetarnya. Sedari tadi dia hanya mondar-mandir tak bisa menenangkan dirinya sendiri.

"Bersikaplah biasa di hadapan semua orang, pura-pura saja tidak tahu apa-apa. Di sini aku akan berusaha mencari bukti karena ini juga menyangkut proyek Arion," ucap Elko dari seberang telepon. "Sebisa mungkin jauhi Kak Joon dan selalu waspada! Katakan padaku apa pun yang terlihat mencurigakan!"

"Oke, aku akan berhati-hati." Latisya sedikit lebih lega karena Elko berjanji akan segera mencari buktinya. Sampai sekarang dia masih begitu percaya dengan apa yang dikatakan oleh pria itu.

"Istirahatlah! Aku dengar dari Vin kemarin kamu sakit?"

Suasananya terasa sendu, tapi sedikit lebih hangat. Mendadak rasa rindu mulai masuk kembali pada relung hati Latisya. "Aku tidak apa-apa. Aku pikir itu juga efek dari obat yang ditukar oleh Kak Joon. Sekarang obatnya sudah aku buang." Rasanya masih sama. Khawatirnya Elko dan ucapan Latisya yang meyakinkan pria itu. Ternyata tak berubah.

"Kamu bahagia, kan, dengan Vin?"

Deg

Maka satu kenyataan menyadarkan Latisya kembali. Semua sudah berubah. Kemarin dirinya sudah berjanji pada Vin akan memulai semuanya dari awal, lalu kenapa dirinya masih mengharapkan Elko kembali?

Latisya mencoba memejamkan matanya sejenak. Senyum Vin tadi pagi melintas dalam bayangan kepalanya. Maka, dirinya kini memang harus benar-benar bangun- dia tak boleh egois. Banyak orang yang akan tersakiti apabila dia lemah. Maka dia meyakinkan dirinya kembali. Vin dan anaknya lah yang menjadi tujuan kebahagiaannya sekarang.

"Iya, tentu saja."

Vin [SELESAI✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang