Cepet kan aku baliknya.
Semoga suka part ini ya.
Happy Reading!
“Dia mengalami gangguan pada kandungannya.”
“Apa Vin tahu?”
“Aku rasa tidak. Dua kali pertemuan, Vin tidak terlihat menemaninya ... atau memang pernikahan mereka ada masalah?” tanya Faranika pada kekasihnya.
“Entahlah, aku tidak begitu paham.”
“Ayolah, Joon. Aku tahu bagaimana ambisimu itu. Kesempatan sekecil apa pun juga akan kamu ambil, kan?”
“Kamu memang yang paling paham denganku, Sayang.”
Faranika Hornet adalah seorang dokter spesialis kandungan yang memeriksa Latisya, sekaligus dia juga menjadi kekasih gelap dari Joonindra Arion, kakak kandung dari Ravindra Arion.Setelah menginjak masa SMP, Barata selalu terlihat lebih perhatian dengan adiknya, Vin. Padahal sejak dulu Vin memang terkenal suka bertingkah; bolos sekolah, merokok, tawuran, bahkan mabuk-mabukan. Seperti bertolak belakang dengan Joonindra yang selalu menjadi anak yang penurut dan menjadi kebanggaan keluarga.
Namun, bukannya bangga sang ayah malah lebih memusatkan perhatiannya pada sang adik. Pernah suatu hari saat dirinya mendapatkan juara pertama dalam sebuah lomba debat Bahasa Inggris tingkat provinsi, Barata malah sibuk mencari Vin yang sudah tiga hari tidak pulang ke rumah. Rasanya selama ini sang ayah tidak pernah merasa kalau dia memiliki dua anak. Hanya Vin dan Vin yang selalu menjadi pusat perhatian keluarganya.
Saat mendengar adiknya ingin mendirikan sebuah mall lengkap dengan hotelnya juga membuat Joonindra semakin tertekan. Pasalnya Barata semakin membanding-bandingkan usahanya dengan Vin.
“Daddy, bangga dengamu, Vin. Belum genap tiga puluh tahun kamu sudah bisa membangun bisnismu sendiri.”
Jelas Joonindra merasa tambah tertekan dengan perkataan ayahnya. Seolah usahanya mempertahankan perusahaan keluarganya selama ini seperti percuma di mata Barat. Ditambah lagi Vin yang ternyata telah menghamili seorang wanita yang entah dari mana datangnya. Itu berarti anak dari Vin adalah cucu pertama di keluarga Arion dan itu menambah kesialan lagi untuk dirinya.Salahkan saja Isabel, istrinya. Wanita itu pernah hamil dua kali, tapi dua kali juga harus mengalami keguguran. Rahimnya terlalu lemah sehingga sulit untuk Joonindra membuahi sang istri.
Merasa adiknya itu sudah merebut kebahagiaannya. Sejak saat itu Joonindra selalu berusaha untuk menghancurkan kebahagiaan Vin juga. Setimpal, bukan? Vin juga harus merasakan bagaimana rasanya sakit yang dia rasakan.“Jangan macam-macam dengannya, Joon!” ancam Faranika yang kini tengah memainkan kancing kemeja Joonindra dengan gerakan sensual. Mereka tengah berada di apartemen Faranika. Biasa, kegiatan rutinan.
“Kamu hanya perlu bersikap profesional, Sayang. Kamu dengan pekerjaan dan aku dengan pekerjaanku.” Seringaian Joonindra nampak begitu mengerikan. Sorot matanya berkabut penuh dengan dendam. Jelas sekali ada satu hal besar yang tengah dia rencanakan.
“Kalau kamu macam-macam dengannya, bisa tamat riwayatku sebagai dokter!” Faranika tidak terlalu peduli dengan ambisi kekasihnya itu. Tapi, di sini dirinya juga terancam kalau ada apa-apa dengan Latisya yang notabennya menjadi pasiennya.
“Tenanglah. Aku tidak akan mengganggu perkerjaanmu. Kamu hanya perlu seperti tidak tahu apa-apa dan lakukan tugasmu yang seharusnya kamu lakukan. Memeriksanya dan mengatakan kondisinya. Hanya itu saja dan kalau terjadi sesuatu padanya, kamu hanya perlu mengatakan pada pasienmu, bukan? Tugas seorang dokter hanya itu, kan, Sayang?”
KAMU SEDANG MEMBACA
Vin [SELESAI✔️]
RomanceLatisya hanya ingin menikmati hidupnya dengan tenang. Bekerja, menikah, memiliki anak dan hidup bahagia. Sampai saat di mana dia bertemu dengan waktu yang menghancurkan semua impian yang telah dia rangkai. "Kamu benar-benar bajingan! Aku berharap t...