Pagi yang indah menyapa seorang pemuda mungil yang masih bergelung pada selimutnya untung saja ini hari libur walau besok ia harus masuk sekolah untuk tahun ajaran baru.
"Jihoon-ie bangun kau mau sarapan tidak!"
Teriakan seseorang begitu menggelegar bahkan mungkin tetangga bisa mendengar suara teriakan itu
Jihoon atau Lee jihoon pemuda mungil yang memiliki paras cantik itu yang saat ini mencoba untuk membuka matanya walau ingin rasanya ia tidur lagi.
Langkah kakinya berjalan menuruni tangga karena kamar jihoon ada di lantai dua menuju dapur dan disana terlihatlah seorang pria tampan sedang sibuk menata meja makan bahkan ia masih mengenakan celemek masaknya.
Jackson Wang atau biasa dipanggil Jackson Hyung oleh jihoon, pemuda tampan ini sudah jihoon anggap sebagai appa, eomma dan Hyung untuk jihoon karena jihoon sudah satu rumah dengan pemuda tampan namun konyol ini sejak usia jihoon lima tahun.
Jihoon tidak tinggal bersama keluarganya padahal ia masih memiliki orang tua lengkap, satu Hyung dan dua adik laki-laki singkatnya jihoon tak diinginkan di sana dan dirawat oleh keluarga Jackson sampai sekarang.
"Hyung ini masih pagi kau sudah berisik saja, kasihan kucing tetangga Hyung yang tuli mendadak karena suara teriakan mu itu"ujar jihoon duduk di meja makan
"Haiss...suaraku tak sekencang itu asal kau tahu"belanya
"Itu perasaan Hyung saja...karena belum ada yang terkena serangan jantung mendadak karena terkejut mendengar suara teriakan Hyung itu"
"Anak ini memang minta ku goreng rupanya"
"Lalu akan kau berikan pada siapa Hyung"
"Kucing tetangga yang mendadak tuli"
"Hahahaha...mian hyung, nanti temani aku ke salon boleh?"
"Ke salon? Kau mau apa? Melamar menjadi penata rambut? Pekerjaan sampingan mu itu sudah dua jangan di tambah lagi"
"Aku ingin mengganti warna rambut Hyung"
"Huh? Tumben sekali?"
"Ayolah Hyung besok sudah masuk sekolah Irene eomma dan rose juga akan berganti warna rambut aku juga ingin...aku tak mau kuno seperti Hyung"
"Baiklah...baiklah nanti ku temani, aku juga akan mengganti warna rambut kalau begitu"
"Mau kau ganti warna apalagi Hyung? Ungu cerah begitu?"
"Hitam aku akan menggantinya dengan warna hitam"
"Bagus...nanti sekalian temani aku beli buku"
"Biar Hyung yang belikan"
"Aku beli sendiri Hyung, aku baru saja gajian dan dapat bonus"
"Simpan saja, appa dan eomma menitipkan mu pada ku selagi mereka di Hongkong jadi kau tanggung jawab Hyung"
"Andai Hyung ku seperti mu hyung"
"Eyyyy...aku ini juga Hyung mu sudah ayo sarapan nanti kau traktir Hyung ice cream saja"
"Call"Jackson tahu jika membahas masalah keluarga akan membuat jihoon kembali menampakan mata sedih dan Jackson tak suka itu baginya jihoon adalah adik kesayangannya dan tak akan membiarkan adik kesayangannya ini sedih atau menangis.
Mereka menikmati waktu sarapan mereka dengan tenang walau pun perkelahian kecil seperti berebut lauk menjadi rutinitas meja makan.
.
.
.
Siang tiba jihoon sudah bersiap dengan baju santainya hanya kaos putih polos, celana panjang hitam dan jaket itu sudah cukup baginya dan sekarang ia sedang menunggu Jackson yang tengah sibuk mencari kunci mobil karena lupa meletakkannya.Butuh sepuluh menit untuk Jackson untu menemukan kunci mobil bahkan jihoon sudah menghabiskan lima lembar roti tawar yang ada di meja hanya untuk menunggu Jackson saja.
"Lain kali selesai pakai itu langsung di gantung pada tempatnya Hyung jadi tidak perlu mencari kalau Hyung lupa menaruhnya dimana...aku sudah lapar ini, aku ngak mau tahu nanti setelah selesai dari salon Hyung harus mentraktirku makan"omel jihoon panjang lebar
"Iya...iya, ayo berangkat"sahut JacksonJihoon berjalan mengikuti Jackson untuk menuju mobil dan bergegas menuju tempat dimana mereka akan mengganti warna rambut.
Berbeda tempat sekumpulan pemuda tengah duduk melingkari meja di salah satu cafe yang bernuansa coklat dan cream serta warna-warna monocrom.
"Aku lelah dengan hidup ku"ujar pria bermata sipit
"Kau ini bicara apa"sentak pemuda bermata lebar.Kwon soonyoung atau biasa dipanggil soonyoung itu berhasil membuat ke sebelas temannya membelalakkan mata dengan ucapannya, hidup soonyoung cukup sulit untuk di hadapi untuk usianya saat ini dimana ia terus di tekan untuk mempertahankan nilai akademik dan non akademinya.
"Hei...kau sudah sejauh ini bertahan soon"ujar pemuda berparas cantik
"Aku lelah Hyung bahkan appa dan eomma tak membiarkanku jauh dari buku saat dirumah"sahut soonyoung
"Mintalah pengertian pada mereka"ujar pemuda dari cina
"Setidaknya kau masih bisa keluar dengan kami Hyung"ujar pemuda berwajah buleSemua teman soonyoung tahu jika soonyoung sungguh lelah membuat pemuda itu terus membuat semua teman-temannya khawatir jika manusia sipit itu melakukan tindak bunuh diri.
Suasana toko buku nampak ramai jihoon sedang berkeliling mencari beberapa buku tulis, buku pranada atau pratitur dan novel untuk tambahan koleksinya sedangkan Jackson menjadi tukang angkut barang belanjaan.
Jackson sungguh menyukai warna rambut jihoon yang baru sungguh indah membuat adiknya itu makin cantik saja.
"Hyung aku sudah selesai ayo bayar bukunya"ujar jihoon
"Baiklah"sahut JacksonJackson tak terkejut dengan belanjaan buku jihoon yang terkesan banyak karena Jackson tahu adiknya ini maniak buku entah sudah berapa banyak pratitur yang ia simpan di lemari bukunya.
Mereka bergegas pergi dari toko buku karena Jackson selalu menjadi bahan tontonan para wanita yang ada disana yang berebut ingin minta foto.
"Hyung..."ujar jihoon
"Apa?"sahut Jackson
"Aku kemarin kerumah sakit"
"Rumah sakit? Kau sakit?"
"Belakangan ini perutku sering sekali sakit Hyung jadi aku ke rumah sakit, hasil pemeriksaan ku sudah ku taruh di kamar Hyung, Hyung bisa membacanya nanti"
"Kau mau langsung pulang atau makan dulu"
"Makan dulu lah Hyung...kan tadi Hyung udah janji Bakan traktir aku habis dari salon"
"Baiklah kita makan...anak ini kalau masalah makan paling cepat, aku kasihan dengan Irene yang selalu membelikan mu makan di sekolah padahal makan mu banyak"
"Tenang saja Hyung...pacar Irene eomma banyak uang, hobinya bakar dolar jadi kalau cuma untuk membelikan ku makanan ia tak akan miskin"
"Anak ini...kalau jumyeon dengar bisa di suruh menghabiskan satu gepok dolarnya kau ji"
"Hahahaha"Jihoon tahu jika Jackson tadi sempat khawatir namun hyungnya itu tak mau menunjukannya di depannya mungkin takut jika dirinya akan banyak fikiran.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Tbc
YOU ARE READING
Painting Twilight
Fanfiction"keinginan ku bagaimana caranya melihat matahari terbit, pantai, matahari tenggelam dari Padang ilalang dan bintang malam dalam satu waktu?"