Prang!
Bugh
Bugh
Entah sudah pukulan ke berapa seokmin memukul jihoon dengan kesal bahkan tak segan membuang obat yang jihoon bawa sedangkan yoongi, Chan dan tuan Lee sudah pergi membawa nyonya Lee ke rumah sakit.
"Jika kau datang hanya ingin menyakiti eomma lebih baik tak usah datang! Lebih baik kau mati saja sejak dulu"
Seokmin pergi melangkahkan kakinya pergi meninggalkan rumah dan bergegas pergi ke rumah sakit sedangkan kan jihoon masih terkapar di lantai rumah dengan keadaan babak belur dan badan yang mulai sakit semua.
Jihoon tak sengaja menumpahkan air panas pada nyonya Lee, jihoon tak tahu jika nyonya Lee berada di sampingnya tapi kenapa semua orang tak ingin mendengarkan penjelasan jihoon.
Harusnya jihoon sudah minum obat namun melihat botol obat yang selalu ia bawa pecah dan obat yang didalamnya sudah hancur membuat jihoon harus menahan semua rasa sakitnya.
"Jihoon-ah...ayo kita kerumah sakit"ujar ahn ajungma panik
Jihoon tak tahu dari mana ahn ajungma datang namun jihoon senang jika di rumah ini ada yang masih mau memberi perhatian pada jihoon
"Tidak usah ajungma...bantu jihoon kekamar saja"ujar jihoon lirih
Tanpa berkata lagi ahn ajungma membawa jihoon kekamar dengan bantuan pelayang lainnya, dikamar jihoon memilih untuk tidur sedangkan ahn ajungma mengobati luka pada wajah dan tubuh jihoon.
Di rumah sakit tuan Lee, yoongi, seokmin dan Chan tengah menunggu di ruang rawat nyonya Lee karena beliau harus di rawat untuk menyembuhkan luka melepuh pada kedua kakinya.
Mereka lupa jika di rumah jihoon sedang menahan semua rasa sakitnya, mereka lupa jika ada seseorang yang juga butuh di perhatikan, dan mereka lupa akan keberadaan jihoon.
Tak ada yang beranjak dari ruang rawat nyonya lee bahkan seokmin meminta ahn ajussi untuk membawakan seragam dan buku ke rumah sakit dan memilih untuk menginap di hotel.
.
.
.
Tiga hari berlalu dengan cepat hari ini sudah tiga hari jihoon tak masuk sekolah dan itu membuat soonyoung jadi gelisah sendiri begitu juga dengan Jackson.Tak ada niatan mereka berdua untuk tanya pada yoongi, seokmin dan Chan karena pasti akan menimbulkan masalah sudah cukup jihoon mendapat masalah dari semua saudara dan juga orang tuanya.
Habis sudah kesabaran Jackson dengan cepat ia beranjak dari tempat duduknya dan bergegas pergi kerumah kediaman Lee masa bodoh jika disana hanya ada para pelayan dan orang-orang yang tak Jackson kenal.
Sesampainya di kediaman Lee Jackson sudah di sambut oleh ahn ajussi yang sedang berada di luar rumah karena saling mengenal jadi Jackson di ijinkan masuk.
"Ajungma jihoon dimana?"tanya Jackson
"Sudah tiga hari tuan muda tak mau keluar kamar tuan" sahut ahn ajungmaDengan cepat Jackson pergi menuju kamar jihoon dan sialnya terkunci berulang kali Jackson memanggil nama jihoon namun tak ada juga respon dari jihoon.
Tanpa pikir panjang Jackson mendobrak pintu kamar jihoon tak peduli jika pintu itu rusak atau hancur yang terpenting jihoon adiknya baik-baik saja.
Namun ekspetasi tak sesuai dengan realita kini apa yang Jackson lihat jihoon terbaring diatas ranjang dengan kulit pucat setara dengan mayat bahkan dapat Jackson lihat bekas darah kering pada hidung jihoon dan dingin kulit tubuh jihoon yang dingin
"Ji...kau dengar suara Hyung kan? Ji tolong buka matamu jangan buat Hyung takut ji"panik Jackson
Tak ada respon dari jihoon tanpa pikir panjang Jackson membawa jihoon kerumah sakit pikiran Jackson hanya satu jihoon harus selamat karena Jackson belum siap jika harus kehilangan jihoon secepat ini.
YOU ARE READING
Painting Twilight
Fanfiction"keinginan ku bagaimana caranya melihat matahari terbit, pantai, matahari tenggelam dari Padang ilalang dan bintang malam dalam satu waktu?"