8

566 78 5
                                    

Hari Senin hari yang sangat menyebalkan bagi semua siswa karena jadwal pelajaran hari Senin sungguh menguras otak dari mulai berhitung sampai tugas presentasi.

Sama saat ini jihoon harus menahan rasa pusing dan mual saat jam pelajaran matematika harusnya ia menuruti Jackson untuk istirahat di rumah dan tak memaksakan untuk berangkat.

Doyoung yang menjadi teman sebangku jihoon merasa aneh dengan jihoon, ia tahu jika kulit jihoon putih pucat namun kali ini terlihat sangat pucat.

"Ji...ku antar ke uks saja ya, kau terlihat kurang sehat hari ini"ujar doyoung
"Aku akan kesana sendiri saja takut merepotkan mu"sahut jihoon
"Kau itu bicara apa...ayo ku antar jika kau berangkat sendiri kau bisa pingsan lebih dulu sebelum sampai UKS"

Tanpa menunggu jawaban dari jihoon yang masih diam doyoung langsung menggendong jihoon untuk ke UKS sekolah, sesampainya di UKS doyoung langsung kembali ke kelasnya untuk meneruskan pelajaran.

Baru sebentar jihoon memejamkan mata pintu UKS kembali terbuka dan jihoon dapat mendengar suara orang mengomel dan membawa-bawa nama Soonyoung.

"Sudah kau disini saja, sudah tahu sakit masih saja berangkat sekolah"ujarnya
"Terimakasih sudah mengantar ku"sahut soonyoung

Pintu UKS tertutup menandakan Jika orang yang membawa soonyoung sudah pergi dari UKS, dapat jihoon dengar jika soonyoung mendesis kesakitan.

"Apa itu kau soon?"tanya jihoon yang berbaring di ranjang sebelah soonyoung hanya berbatas tirai
"Itu kau ji..."sahut soonyoung
"Heum...ini aku, kau kenapa ke UKS?"
"Sepertinya demam, kau sendiri?"
"Asam lambung ku naik kurasa"
"Sssttss...harusnya kau makan dulu sebelum sekolah"
"Harusnya...kau kenapa mendesis kesakitan seperti itu"
"Punggung ku sakit se..."

Tirai pembatas itu jihoon sibak dan dapat jihoon lihat jika soonyoung tengah terbaring kesakitan dengan cepat jihoon menyuruh soonyoung untuk duduk dan jihoon mencari kotak obat yang ada di uks

"Buka baju mu"ujar jihoon
"Untuk apa?"bingung soonyoung
"Sudah buka saja apa susahnya"
"Tidak mau"
"Kau buka sendiri atau aku yang buka"

Akhirnya soonyoung menuruti apa yang dikatakan jihoon dan betapa terkejutnya jihoon ketika mendapati luka panjang khas pukulan rotan di punggung soonyoung.

Dengan telaten jihoon mengobati punggung soonyoung dengan lembut takut jika soonyoung merasa kesakitan lagi dan selama mengobati soonyoung ataupun jihoon hanya diam saja tanpa berkata apapun.

"Mianhe"ujar soonyoung
"Untuk?"sahut jihoon
"Meninggalkanmu sendirian di festival makanan kemarin"
"Tak apa-apa, jangan di pikirkan"
"Aku merasa bersalah saja"
"Hahaha...aku memaafkan mu jadi jangan merasa bersalah lagi"
"Terimakasih"
"Soon..."
"Hemm.."
"Kenapa punggung mu bisa terluka seperti ini?"

Soonyoung hanya diam saat jihoon bertanya tak mungkin jika soonyoung menceritakannya pada jihoon dan membuat lelaki mungil nan manis ini menjadi balik merasa bersalah.

Melihat gelagat soonyoung yang aneh jihoon tahu jika soonyoung belum mau bercerita namun jihoon juga tak bisa membiarkan soonyoung terus tertekan seperti ini

"Ingin ku peluk?"ujar jihoon
"Huh?"bingung soonyoung
"Biasanya aku akan memukul orang saat mereka coba memelukku dan ini aku menawarkan pada mu...kau ingin ku peluk?"

Soonyoung mendekatkan tubuhnya pada jihoon dan memeluk jihoon dengan erat sungguh nyaman itu yang soonyoung rasakan untung saja jihoon sudah selesai mengobati punggung soonyoung

"Kau boleh memeluk ku jika kau kesulitan untuk bercerita pada ku"ujar jihoon
"Bolehkah"sahut soonyoung
"Heum...ceritakan semua masalah yang membebankan mu soon"
"Pelukkan mu nyaman ji"
"Nanti kau harus ke rumah sakit soon, punggung perlu di periksa lagi takutnya ada saraf punggung mu yang rusak"
"Aku sudah ke dokter kemarin, hanya saja punggungku belum di obati pagi ini"

Painting TwilightWhere stories live. Discover now