Jihoon duduk terdiam di dalam kamar yang menurutnya asing baginya sudah tiga jam sejak Jackson pulang mengantarnya pada kediaman Lee, jihoon hanya duduk di pinggiran tempat tidur sebari memandangi pantulan dirinya yang terlihat pucat di cermin.
Miris rasanya jika mengingat jihoon tak memiliki kamarnya sendiri dirumah yang dulu menjadi tempat singgahnya walau hanya lima tahun dengan semua rasa bahagianya.
Tok...tok...tok
Suara ketukan pintu terdengar menyapa Indra pendengaran jihoon kepala jihoon hanya menoleh kearah pintu kamar tamu yang akan menjadi tempat dimana ia tidur selama dua Minggu ini.
Jackson hanya mengijinkan jihoon tinggal dua Minggu tidak lebih kadang jihoon merasa jika keluarga Wang adalah keluarga kandungnya sendiri di banding dengan keluarga nya yang merupakan keluarga kandungnya.
"Siapa?"tanya jihoon dari dalam kamar
"Ini Hyung ji..."sahut yoongi
"Masuk saja Hyung pintunya tak jihoon kunci"
"Ayo makan eomma meminta mu untuk makan bersama"
"Apa tak apa?"
"Tak apa ada Hyung di sampingmu"Jihoon keluar dari kamarnya dan berjalan mengikuti yoongi menuju meja makan dan dapat jihoon lihat hanya nyonya Lee yang menyambutnya dengan senyuman tidak dengan tuan Lee dan kedua adiknya.
Yoongi meminta jihoon untuk duduk di samping nyonya Lee di tengah-tengah yoongi dan nyonya Lee karena menurut yoongi sang eomma ingin duduk berdekatan dengan jihoon.
"Duduk ji, eomma sudah buatkan makanan kesukaan mu"ujar nyonya Lee
"Terimakasih eomma"sahut jihoon dengan senyuman
"Kau harus makan yang banyak"Jihoon hanya tersenyum mendengar apa yang dikatakan nyonya Lee, ia ingat dulu tak di perbolehkan mendekati nyonya Lee walau hanya untuk menyapa
Seperti biasa jihoon makan tak banyak bahkan kini porsi makannya berkurang kembali ia selalu merasa lebih cepat kenyang walau hanya menyuap lima sendok nasi saja.
Jihoon hanya dapat memejamkan kedua matanya hanya untuk menahan rasa mual saat makanan di paksa masuk kedalam lambungnya.
"Ji kau tak apa?"tanya yoongi
"Aku tak apa Hyung, boleh aku ke kamar? Ada obat yang harus ku minum"sahut jihoon
"Obat? Kau sakit?"
"Asam lambung ku naik lagi kurasa soalnya perut ku terasa sakit saat makan tadi"
"Ingin Hyung ambilkan?"
"Tidak perlu aku bisa ambil sendiri...aku permisi lebih dulu"Jihoon berjalan menuju kamar dengan cepat sungguh ia ingin kekamar mandi dan memuntahkan semua yang ada di dalam perutnya.
.
.
.
Pagi tiba dengan begitu cerahnya jihoon bangun lebih dulu dan bergegas menuju dapur sesampainya di dapat yang jihoon lihat adalah ahn ajungma istri dari ahn ajussi sedang memasak makanan untuk sarapan.Jihoon rindu sosok itu dulu saat nyonya Lee masih dirawat ahn ajungma lah yang menemani jihoon bermain bahkan hanya ahn ajungma yang menangisinya saat sang suami membawa jihoon pergi menuju tempat lain.
"Selamat pagi ajungma"sapa jihoon dengan senyuman
"Selamat pa...gi"Terkejut itu pasti ketika ahn ajungma melihat seseorang yang selama ini hanya bisa ia pandangi dari foto yang selalu suaminya berikan hasil pemalakan yang dilakukan pada Jackson.
"Ini jihoon-ie...jihoon-ie nya ajungma"ujar ahn ajungma
"Iya ini jihoon nya ajungma"sahut jihoon
"Aigoo...ajungma merindukan mu, kenapa tak memberitahu ajungma jika datang tahu begitu ajungma kemarin tak pulang...kenapa tak menghubungi ajungma"
"Aku juga merindukan ajungma...bukannya bisa menghubungi ajungma belakangan ini jihoon sering sakit ajungma makannya Jackson Hyung melarang jihoon untuk main ponsel"
"Kau ingin makan apa biar ajungma buatkan untuk sarapan?"
"Roti dan air putih saja sudah cukup"
"Baiklah nanti ajungma juga buatkan bekal untuk jihoon...ajungma baru sadar jihoon sudah rapi"
YOU ARE READING
Painting Twilight
Fanfiction"keinginan ku bagaimana caranya melihat matahari terbit, pantai, matahari tenggelam dari Padang ilalang dan bintang malam dalam satu waktu?"