Pagi tiba hari ini jihoon sedikit terburu-buru pasalnya hari ini ia ada tambahan pelajaran piano sebelum pelajaran utama dan Jackson membangunkannya sedikit terlambat jadinya ia terburu-buru
Sampai seseorang menabraknya bahkan pratitur lagu yang ia bawa berantakan semua.
"Kau punya mata tidak sih...dasar tak berguna"ujar seokmin
"Heh...minta maaf kau sudah menabrak Hyung ku"cerca Chan
"Maaf"ujar jihoon
"Ayo pergi Chan, tinggalkan saja pembunuh ini"ajak seokminChan dan seokmin pergi meninggalkan jihoon yang masih terdiam di tempat dengan luka lama yang sengaja mereka ungkit kembali
Bukan ingin jihoon kecelakaan yang menimpa eomma dan Dino terjadi dan bukan ingin jihoon membuat eommanya harus menggunakan kuris roda dan membuat Dino kembaran Chan meninggalkan ia dan keluarganya untuk selamanya.
Tak ingin terlarut lebih lama jihoon bergegas menuju kelas untuk mengikuti jam pelajaran pagi ia tak ingin ketinggalan kelas piano.
Sudah biasa bagi jihoon menerima bentakan dan cacian dari semua saudaranya dan saat di perlakukan semena-mena oleh mereka yang jihoon lakukan hanya menunduk berusaha tak melihat wajah mereka takut jika traumanya kambuh lagi.
Langkah soonyoung berjalan dengan santai menuju kelasnya sampai ia melewati kelas jihoon yang sudah ramai dan tertutup menandakan sedang ada jam pembelajaran.
"Kau tak ke kelas soon?"tanya Jun dari belakang
"Ini mau ke kelas..."sahut soonyoung
"Kenapa berhenti di sini?"
"Tidak kenapa-napa"Mereka kembali melangkahkan kakinya menuju kelasnya yang sebetulnya bersebelahan dengan kelas jihoon.
Jam pelajaran tiba hari ini kelas soonyoung sedang pelajaran seni rupa kadang anak jurusan seni tari dan rupa suka bingung kenapa dua hal berbeda di jadikan satu.
"Hari ini tugas kalian melukis objek di sekitar sekolah terserah apa saja media yang di gunakan pensil"ujar oh saem
"Baik saem"sahut mereka serempakJika sudah begini soonyoung harus mengambil sketchbook nya dulu di loker pasalnya soonyoung tak pernah membawa buku itu ke rumah kecuali ada tugas melukis atau menggambar.
Jam makan siang tiba seperti biasa jihoon makan dia atap lagi namun kali ini ia membawa gitar kesayangannya yang ia bawa pagi tadi karena materi kord gitar.
Petikan demi petikan senar gitar yang jihoon main kan membuat siapa saja yang mendengar merasa tenang karena alunan melodi yang di buat jihoon sungguh indah walau nyatanya tak ada orang di atap selain dirinya.
"Kau disini?"
Jihoon menghentikan permainan gitarnya dan memandangi siapa yang datang dan ternyata soonyoung datang dengan sketchbook di tangannya serta tempat pensil berwarna hitam.
"Aku selalu disini...kau mau cerita lagi?"ujar jihoon
"Tidak...aku sedang mengerjakan tugas"sahut soonyoung
"Melukis?"
"Heum...mungkin aku bisa melukis burung disini"
"Mau ku iringi dengan permainan gitar ku? Aku juga sedang membuat tugas sekalian makan siang"
"Boleh"Jihoon mulai memainkan senar gitarnya pagi sedangkan soonyoung mulai menggambar objek yang ingin dia gambar sebari menikmati alunan melodi abstrak yang jihoon buat namun sialnya terdengar begitu indah karena soonyoung tak tahu ini masuk lagu apa.
Satu jam berlalu musik jihoon sudah selesai dengan rapi pada buku pratitur yang ia bawa dan bekalnya ia makan berdua dengan soonyoung lagi entah mengapa soonyoung tak keberatan berbagi makanan sederhana dengannya padahal jihoon tahu soonyoung anak orang mampu, kadang jihoon itu suka lupa kalau dia juga anak orang mampu karena sudah terlalu nyaman hidup sederhana bersama keluarga Wang.
YOU ARE READING
Painting Twilight
Fanfiction"keinginan ku bagaimana caranya melihat matahari terbit, pantai, matahari tenggelam dari Padang ilalang dan bintang malam dalam satu waktu?"