8 tahun kemudian...
Langkah kaki sepatu berfantofel memasuki gedung perkantoran dengan sedikit tergesa terlebih lagi ia harus naik ke lantai paling atas untuk menjemput seseorang
Lee seokmin harusnya ia langsung pergi bersama yoongi dan yang lain namun laju mobilnya harus berbalik arah dari arah rumah sakit menuju perusahaan Kwon crop untuk menjemput manusia super sibuk.
Lee seokmin selepas lulus dari sekolah ia memilih untuk banting stir sekolah kedokteran dan sekarang ia sudah jadi dokter, yoongi jadi composer di salah satu agensi besar bersama sang suami Jimin dan yang lain memilih dengan jalan mereka Chan memilih untuk membantu tuan Lee di kantor bersama Jackson.
"Hais manusia satu itu suka sekali membuatku repot"gerutu seokmin
Ruang kerja satu-satunya di lantai paling atas menjadi tempat dimana seorang pria tengah sibuk berkutat dengan tumpukan kertas dihadapannya padahal seokmin tahu itu tumpukan untuk lima bulan kedepan.
"Kau sudah datang?"tanya soonyoung
Kwon soonyoung sejak delapan tahun terakhir menjadi manusia super sibuk belajar dan mengurus perusahaan keluarga sebut saja dia gila kerja.
"Hyung apa aku harus datang kemari dulu baru kau mau berangkat?"omel seokmin
"Mian...kau tahukan Jackson Hyung tak bisa menjemput ku karena baru mendarat pagi tadi dari Jerman dan aku malas menyetir sendiri"sahut soonyoung
"Besok libur saja kalau begitu"
"Ayo berangkat...berkas ku sudah selesai semua"
"Ku tebak itu bukan berkas untuk bulan ini"
"Benar itu untuk tujuh bulan kedepan"
"Haiss Hyung satu ini kau juga harus istirahat Hyung, jika seperti ini terus kau bisa tewas karena kelelahan...ayo berangkat"
"Mampir ke toko bunga dulu"Seokmin sudah hafal betul dengan kebiasaan soonyoung yang seperti ini karena hampir setiap dua bulan sekali soonyoung pasti akan begini.
Sweet florist menjadi tempat dimana seokmin harus menghentikan mobilnya dan menunggu soonyoung yang sibuk memilih bunga di dalam toko penuh dengan bunga itu.
Tak perlu menerka bunga apa yang akan dibawa soonyoung untuk ketempat tujuan karena soonyoung selalu membawa satu buket bunga sepatu dan anehnya selalu tersedia di toko ini.
.
.
.
Soonyoung berdiri di depan nisan seseorang yang sampai saat ini masih mengisi hati soonyoung dan yang lain siapa lagi kalau bukan jihoon.Lee jihoon
Tepat hari ini hari peringatan kepergian jihoon yang ke delapan seokmin sudah lebih dulu dan sekarang menunggu di mobil.
Soonyoung meletakan bunga yang sengaja ia bawa untuk jihoon walau setiap dua bulan mengunjungi jihoon soonyoung selalu suka.
"Aku datang ji...maaf jika sedikit terlambat aku harus mendengar seokmin mengomel sepanjang jalan dulu...aku rindu ji kau tak pernah mampir dalam mimpi ku...aku pernah bilang melepas mu tapi kau juga harus berkunjung kedalam mimpi ku juga setidaknya aku bisa melepas rindu ku ini...kau tahu ji yoongi Hyung tengah mengandung dan hanya aku yang tahu mungkin sekarang satu keluarga besar sedang berpesta sekarang...eomma Lee juga bisa berjalan lagi dan sering sekali pergi keluar bersama eomma dan eomma Wang...para appa kemarin baru saja selesai memancing dan membuat mobilku penuh dengan air dan bau amis karena tangkapan ikan mereka...jangan tanya kekasih aku malas mencari nanti pasti akan datang sendiri...kurasa aku harus pulang appa Lee sudah menelfon ku berulang kali bahkan appa ku dan appa Wang...aku mencintaimu ji, sampai bertemu bulan depan sayang" ujar soonyoung
Soonyoung berjalan meninggalkan makan jihoon dengan senyuman tanpa soonyoung tahu jika sosok pemuda manis dengan baju serba putih tengah memandangnya dengan senyuman manis
"Aku juga mencintaimu soon"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
End
YOU ARE READING
Painting Twilight
Fanfiction"keinginan ku bagaimana caranya melihat matahari terbit, pantai, matahari tenggelam dari Padang ilalang dan bintang malam dalam satu waktu?"