15

564 70 0
                                    

Sudah dua hari jihoon di rawat dan hari ini ia ditemani oleh yoongi dan Jimin entah apa yang mereka lakukan disini dan memilih untuk membolos sekolah.

Saat ini jihoon sedang menikmati makan siangnya di temani oleh yoongi dan Jimin yang juga sedang makan siang.

"Kenapa Hyung tidak sekolah?"tanya jihoon
"Aku ingin menemani mu jihoon-ie"sahut yoongi santai
"Lalu Jimin Hyung?"tanya jihoon lagi
"Aku menemani yoongi dan juga kau"sahut Jimin santai
"Astaga Hyung kalian tak perlu membolos begini...nanti appa marah bagaimana? Aku tak apa di tinggal sendiri"ujar jihoon
"Aku nya yang apa-apa jihoon-ie, Jackson bilang pada ku jika kau tak bisa di tinggal sendirian"sahut jihoon
"Itu Jackson Hyung saja yang berlebihan...Hyung kapan aku pulang?"tanya jihoon
"Kalau kondisi mu stabil besok sudah boleh pulang Jackson bilang begitu"sahut Jimin
"Baiklah...aku rindu sekolah"ujar jihoon

Jihoon lebih memilih untuk kembali makan siangnya jihoon tahu jika yoongi ini bukan orang yang pintar membuka pembicaraan.

Di sekolah soonyoung, seungkwan dan hansol benar-benar tak bicara pada wonwoo dan yang lain bahkan soonyoung tak menjawab sapaan mereka begitu juga dengan seungkwan dan hansol.

"Wah aku tak menyangka jika kau berubah karena si sialan itu"ujar wonwoo
"Ku rasa si pembawa sial itu berhasil mempengaruhi mereka Hyung"timpal Chan
"Untung saja aku memilih teman yang benar saat ini dan tak terlalu lama bersama mereka"celetuk seungkwan
"Benar, aku beruntung ikut dengan mu"tambah hansol
"Apa yang pembawa sial itu katakan sampai kalian berubah eoh?"ujar deokyeom tertawa remeh
"Setidaknya orang yang kalian sebut pembawa sial itu berhasil membuatku bangkit tidak seperti kalian"ujar soonyoung
"Yang benar saja"ujar wonwoo tak percaya
"Kemana kalian saat aku butuh tempat cerita? Kemana kalian saat aku punya niat lompat dari atas gedung, kemana kalian saat aku ingin memotong pergelangan tangan ku dan kemana kalian saat aku menyerahkan diri pada truk yang melaju kearah ku? Kalian tak disana dan kalian tak mau tahu, kalian sibuk dengan ponsel kalian saat meminta ku untuk cerita hanya jihoon yang ada di saat aku sedang butuh tempat cerita, hanya jihoon yang berusaha menyadarkan ku jika yang ku lakukan salah dan hanya jihoon yang membuat orang tua ku bisa mengerti diri ku sekarang dan bukan kalian"ujar soonyoung
"Ayo Hyung ke atap"ajak seungkwan
"Oh ya jeon aku lupa...soal kecelakaan yang menimpa sahabat mu woojin kedua orang tua woojin sudah mengetahui siapa yang menabrak woojin dan mendekam di penjara mereka tahu selang satu bulan setelah kepergian woojin dan yang menjebloskannya adalah jihoon"ujar soonyoung berlalu pergi

Mereka semua terdiam ketika mendengar apa yang soonyoung katakan mereka tak tahu jika apa yang di rasakan soonyoung dan perlakuan mereka membuat soonyoung hampir melakukan bunuh diri.

Dan wonwoo dia lebih bungkam lagi ia tak tahu jika orang yang menjadi pengemudi mobil itu sudah di penjara bahkan orang tua woojin tak memberitahunya dan sekarang ia dengar jika jihoon yang melakukannya.

"Harusnya kita bisa berfikir dewasa mengenai ini dan kecelakaan yang kau alami won...sungguh jika kau menyalahkan jihoon sanbae kau sama saja membuat penyakit rasa bersalah dalam diri jihoon sanbae...setidaknya jihoon sanbae berusaha mencari pengemudi itu dan tak hanya diam dan bersedih...dan soonyoung Hyung dia menemukan obat yang tepat untuknya dan itu jihoon sanbae bukan kita...kedok kita sebagai sahabat hanya sebagai lisan bukan tindakan tapi yang di lakukan jihoon sanbae yang sebagai teman biasa dari lisan namun tindakkan nya menunjukan jika ia seorang sahabat sejati...jika kalian tanya kenapa aku bisa bicara seperti ini aku sudah kenal lama dengan soonyoung Hyung jadi cukup dengan ceritanya aku mengerti apa tindakan jihoon sanbae pada nya...aku akan ke kelas lebih dulu"ujar mingyu

Mingyu berjalan ke kelas lebih dulu meninggalkan wonwoo dan yang lain di kantin sedangkan wonwoo tak menyangka jika mingyu akan berfikir seperti itu bahkan pergi tanpa mengajaknya.
.
.
.
Ruang rawat jihoon kini ramai dengan candaan seungkwan dan pertengkaran aneh antara yoongi dan Jackson yang tak kunjung selesai.

"Jackson Hyung aku ingin bicara berdua"ujar jihoon
"Baiklah...kalian keluarlah dulu"ujar Jackson
"Kau mengusir kami"celetuk yoongi
"Aku menyuruh kalian keluar bodoh"kesal Jackson

Dengan sangat terpaksa mereka semua keluar dari ruang rawat jihoon dan membiarkan jihoon dan Jackson bicara berdua walau sebetulnya mereka sangat ingin tahu apa yang di bicarakan terutama yoongi.

Jackson duduk di samping jihoon sebari menatap kedua mata indah milik jihoon inilah yang ia lakukan saat jihoon ingin berbicara berdua.

"Apa yang ingin kau bicarakan?"tanya Jackson
"Aku ingin tinggal di rumah appa dan eomma untuk satu Minggu boleh tidak"sahut jihoon
"Hyung tak pernah melarang mu ji...kau boleh ke sana di saat kau siap"
"Hyung...terimakasih sudah menjadi Hyung terbaik untuk ku, kau sudah seperti Hyung kandung ku sendiri...bantu aku menyelesaikan semuanya Hyung...aku mulai lelah"
"Kau masih harus berjuang ji jangan cepat menyerah"
"Kau boleh meminta mereka masuk lagi Hyung"

Sedangkan di luar yoongi mencoba mendengarkan apa yang jihoon dan Jackson namun sayang ia tak mendengar apa-apa sampai pintu ruang rawat jihoon terbuka.

"Apa yang kau lakukan?"tanya Jackson
"Kau pikir apa?"tanya balik yoongi
"Kalian sudah boleh masuk"

Mereka semua kembali masuk kedalam untuk menemani jihoon dan baru akan pulang saat jihoon sudah tidur kecuali Jackson yang sengaja menginap karena besok jihoon sudah boleh pulang.

Pintu rumah kediaman Lee terbuka yoongi berjalan dengan santai menuju kamarnya tak sadar jika tuang Lee sedang memperhatikannya.

"Kau dari mana Yoon?"tanya tuan Lee
"Pergi appa"sahut yoongi
"Pergi kemana sampai kau membolos sekolah?"
"Rumah sakit, teman ku di rawat dan aku menjaganya"
"Apa ia tak punya keluarga sampai kau harus menjaganya?"
"Dia punya namun keluarganya buta untuk memandang dirinya, aku masuk kamar dulu appa besok aku tak akan membolos appa tenang saja"

Tuan Lee hanya diam mendengar apa yang di katakan yoongi terasa jika putra sulungnya ini tengah menyindirnya saat ini sedangkan dari balik pintu kamar sepasang mata melihat apa yang ada di ruang tengah.

Sepulang yoongi dan yang lain jihoon kembali membuka kedua matanya ia tak bisa tidur dan Jackson juga tak bisa memaksa jihoon untuk tidur takut jika pusing menyerang kepala jihoon.

Dan sekarang mereka berdua malah duduk di bangku taman rumah sakit hanya untuk melihat bintang padahal udara cukup dingin.

"Hyung...apa mereka akan memaafkan ku?"tanya jihoon
"Siapa Hem?"tanya balik Jackson
"Appa, eomma, seokmin dan Chan?"
"Ku rasa nyonya Lee sudah tak marah dengan mu"
"Hyung kalau mereka sudah memaafkan ku ayo kita pergi piknik berdua seperti saat aku masuk SMP dulu"
"Baiklah, sekarang masuk kamar mu lagi kau harus tidur katanya besok kau ingin pulang"
"Asik pulang, aku rindu sekolah"

Jackson hanya bisa terkekeh geli melihat jihoon yang kelewat semangat seperti ini, Jackson tahu masih banyak hal yang ingin adiknya ini lakukan namun semua itu harus terhalang dengan penyakit yang jihoon derita.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Tbc

Painting TwilightWhere stories live. Discover now