23| Kita Ini Apa

973 200 10
                                    

Bulan ini, Jeffin yang dapat jatah belanja bersama Tegar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bulan ini, Jeffin yang dapat jatah belanja bersama Tegar. Namun, berhubung Tegar sedang keluar nugas, dan anak-anak kos-an tidak ada yang mau menemani, jadi mau tidak mau Jeffin belanja sendiri. Ya hanya belanja kebutuhan umum, bukan pribadi, seperti sabun cuci, pembersih kamar mandi dan ruangan, serta persedian minuman dan makanan instan.

Saat sedang memilih sabun cuci Jeffin mendengar tawa seorang gadis yang tak asing ditelinganya, setelah ditelusuri tempat tawa itu, Jeffin mendapati Rosa sedang belanja dengan Mandala di rak sebelah tempat ia mencari sabun cuci.

Jeffin hanya menatap pias bagaimana Rosa dan Mandala begitu mesra layaknya pengantin baru, dan Jeffin merasakan sakit amat dalam.

“Sayang! Aku cariin kemana-mana juga, ternyata disini!” teriakan gadis yang  baru saja menghampiri Jeffin sambil menyubit kedua pipinya menarik perhatian Rosa dan Mandala.

“Jeffin,” panggil Rosa melirih, Jeffin hanya bengong namun pipinya masih dicubiti oleh Gita yang entah dari mana munculnya.

“Siapa Ros?” tanya Mandala.

“Dia teman aku Man, ingat kan? Si Jeffin.”

“Oh anggota Mosca kan?” Rosa mengangguk, lalu dengan senyum mengembang, Mandala mendorong trolleynya mendekati Jeffin bersama Rosa dibelakangnya. Dan sigap saja Gita melepaskan cubitanya dan gesit meraih lengan Jeffin dengan mesra.

“Jeffin ya? Temannya Rosa? Ini pertama kali gue lihat lo langsung setelah bertahun-tahun hanya diceritakan Rosa. Dan ini?”

Jeffin yang masih diam hanya saling menatap dengan Rosa. Gita pun menjulurkan tangan ke Mandala untuk bersalaman. “Gita, pacaranya Jeffin,” kata Gita yang tangannya disambut Mandala.

Jeffin dan Rosa kompak melotot bak sinetron sekali. “Oh pacarnya, gue sempat kepikiran aja Rosa punya teman dekat laki-laki, tapi tahu dia punya pacar, jadi tenang.”

“Iya, gue awalnya juga gitu, tahu Jeffin punya teman dekat perempuan, tapi lelaki ini sangat bisa diandalkan dan dipercaya, dia selalu ngasih tahu kalau lagi hangout sama Rosa, kadang suka minta maaf kalau menghabiskan banyak waktu sama teman-temannya,” ujar Gita sambil mengelus lengan Jeffin yang membuat bulunya berkudik, entah kenapa disaat seperti ini Jeffin mendadak bisu mau marah dan mau teriak ke Gita juga tidak bisa.

Setelah kejadian bertemu Rosa, Jeffin mengajak Gita ke starbak yang berada di swalayan, guna mengintrogasi kenapa Gita bertindak konyol tadi.

Dengan tatapan tajam bak elang, Jeffin ingin sekali mencengkram Gita layaknya mangsa, saat gadis itu tengah anggun menikamati macchiatonya.

“Jujur deh, lo kerasukan setan mana? Kok bisa-bisanya bertindak kaya gitu tadi?” tanya Jeffin dengan mode super serius, lalu Gita melirik sekilas.

“Ya elah, Jef, makasih kek. Kan gue menyelamatkan harga diri lo yang memang nggak ada harganya.”

“Gita! Serius!”

SUARA DATTA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang